Pembebasan Nasional Zapatista Zapatista Front of National Liberation, suatu organisasi sipil dan cinta damai, independen dan
demokratis, orang Meksiko dan nasional yang akan berjuang untuk demokrasi, kemerdekaan serta keadilan di Meksiko. Front Pembebasan
Nasional Zapatista lahir saat ini, dan kami mengundang partisipasi dari para pekerja republik, para pekerja di ladang dan di kota-kota,
penduduk pribumi, penghuni liar, guru-guru, dan murid-murid, perempuan-perempuan Meksiko, pemuda-pemuda di semua negara,
seniman-seniman jujur serta intelektual-intelektual, masyarakat religius yang bertanggungjawab, semua warga negara Meksiko yang tidak
mengharapkan kekuasaan tetapi demokrasi, kemerdekaan, dan keadilan untuk diri kita sendiri dan anak-anak kita…”
54
Marcos mengatakan bahwa suku pertama yang menghuni Meksiko adalah suku Indian sedangkan selebihnya adalah orang luar yang mulai tumbuh dan
menguat seperti Mestizo.
3.3. Eksistensi dan Peran Suku Indian Dalam Kemerdekaan Meksiko
55
54
lihat,
Marcos meyakini asal-muasal kedatangan suku Indian di Amerika Latin dan sekaligus mengatakannya sebagai fakta sejarah Meksiko
yaitu, bahwa suku Indian yang pertama kali datang berasal dari Asia, dari Samudera Pasifik. Mula-mula mereka berlayar dari selatan menuju arah utara,
melalui selat behring terdampar di wilayah Kanada yang sekarang. Karena udara terlalu dingin mereka tidak tahan, kemudian mencari daerah panas di sebelah
selatan yang sesuai dengan daerah asalnya. Melalui Amerika Serikat yang
http:en.wikisource.orgwikiFourth_Declaration_of_the_Lacandon_Jungle, diakses pada tanggal 8 November 2011 pukul 13.00 WIB
55
Subcomandante Marcos, Bayang Tak Berwajah Yogyakarta: Insist Press , 2003, hal. 107
Universitas Sumatera Utara
sekarang, kemudian mereka datang ke daerah Meksiko yang umumnya beriklim sedang dan panas. Dari sinilah dimulai pemukiman-pemukiman Indian itu.
56
Menurut Marcos, suku Indianlah yang menciptakan kebudayaan- kebudayaan Meksiko yang hingga saat ini menjadi pusat perhatian dunia. Mereka
membangun kuil-kuil dan candi-candi penyembahan berhala, mengadakan upacara-upacara korban manusia, membangun kota-kota, piramida, dan bangunan
suci lainnya, serta bercocok tanam. Di antara suku-suku Indian yang ada, suku Azteca-lah yang memiliki populasi yang besar di Meksiko, suku yang terkenal
sebagai ahli-ahli perbintangan, ahli-ahli musik dan sastra, dan ahli-ahli tari dan obat-obatan. Suku Indian lainnya adalah suku Maya yang memiliki peradaban
yang sangat lama, mereka telah mengenal cocok tanam, sebagai ahli-ahli perbintangan, pembangunan kota-kota yang indah, piramida-piramida, serta kuil-
kuil yang bagus. Di samping pandai menulis dan menerbitkan buku-buku terkenal mereka juga adalah penemu sistem kalender yang cermat. Kerajaan Maya yang
pertama tercatat pada tahun 100 sebelum masehi sampai 630 masehi. Menurut catatan Museum of Natural History Amerika, kerajaan Maya yang kedua berada di
sekitar Campeche, daerah YucatanMeksiko Tenggara sekitar tahun 960-1200. Di samping kedua suku tersebut masih ada suku lainnya seperti Zapoteca,
Teotihuacana, Tarasco, dll.
57
Ketika Hernando Cortes mendarat di Veracruz pada tanggal 21 April 1519, yaitu sebagai awal perlawanan antara suku Indian dengan penjajah Spanyol.
Ternyata Spanyol tidak dengan mudah menguasai Meksiko beserta penduduknya, Spanyol mendapat perlawanan yang cukup sengit dari suku Indian yang pada saat
56
Hidayat Mukmin, Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa Ini Jakarta: Ghalia Indonesia , 1981, hal. 13
57
Ibid,.Hal. 16
Universitas Sumatera Utara
itu berada di bawah pimpinan Raja Moctezuma ke-2 suku Aztec, karena mereka memiliki strategi perang yang cukup bagus, meskipun pada akhirnya mereka
takluk kepada Spanyol dua tahun setelah penjajahan, tepatnya pada 13 Agustus 1521 karena politik adu domba suku-suku setempat sebagaimana biasa
dipraktekkan oleh kolonialis yang dilakuklan oleh Cortes.
58
Penguasaan Spanyol atas Meksiko tidak lantas menyurutkan semangat kemerdekaan penduduk Indian, hal itu terbukti dengan raihannya dalam
kemerdekaan Meksiko, penjajahan Spanyol atas Meksiko yang berlangsung antara tahun 1521-1821 memunculkan pemberontakan-pemberontakan terhadap
kekuasaan Spanyol, namun pemberontakan yang paling dikenal adalah pemberontakan di Guanajuato pada malam tanggal 15 September 1810 yang
dipimpin oleh Miquel Hidalgo y Costilla, seorang pendeta yang revolusioner dan seorang Indian yang dikenal dengan tokoh yang anti diskriminatif melalui
dekritnya dalam penghapusan perbudakan pada 19 Oktober 1810 dan juga dikenal atas pekikan kemerdekaan yang berbunyi “Death to the Spanish born, Long Live
Our Lady Guadalupe”.
59
Jose Maria Morelos yang juga seorang pendeta Indian terkenal, negarawan, dan ahli startegi turut bergabung dengan Hidalgo, namun kemudian
keduanya tertangkap dan mati ditembak oleh Spanyol, tetapi seorang komandan pasukan patriot Meksiko untuk sektor selatan, Jenderal Vicente Guerrero
meneruskan perjuangan Hidalgo dan Morelos yang kemudian membuat Rencana
58
Ibid,.Hal. 16
59
Dalam mitos Indian, diyakini adanya sosok Lady Guadalupe yang merupakan lambang perwujudan seorang bidadari menurut versi agama Katholik, tetapi bidadarinya berkulit pekat
seperti orang Indian sudah dipersonifikasi dalam kultur Indian sebagai bidadari mereka. Ia dianggap pernah menampakkan diri pada seorang Indian dari desa Guadalupe dan memberikan
beberapa kuntum bunga dan tanda perwujudan pada jubah orang Indian, sebagai bukti eksistensi dewi itu.
Universitas Sumatera Utara
Iguala – yaitu rencana kemerdekaan Meksiko, pembentukan suatu monarkhi yang bebas dari kekuasaan Spanyol, sekaligus dalam penentuan bentuk dan warna
bendera Meksiko yang pertama kali: hijau, putih, dan merah, tetapi belum disertai lambang garuda dan ular seperti yang sekarang – bersama dengan Kolonel
Agustin de Iturbide seorang opsir pasukan Spanyol yang ditugaskan untuk menangkap Guerrero berbalik haluan, ia malahan bergabung dengan Guerrero.
Pada akhirnya Meksiko merdeka pada tanggal 27 September 1821 dan menjadikan Agustin de Iturbide sebagai kaisar pertama.
60
Marcos menambahkan, kemerdekaan yang didapat oleh Meksiko tidak lepas dari rasa nasionalisme yang tinggi dari orang Indian atas wilayah yang telah
dihuni selama beratus tahun lamanya. Mereka juga yang menciptakan pemisahan yang tegas antara negara dan gereja melalui kenyataan yang mereka rasakan
ketika Spanyol masih berkuasa atas Meksiko dimana terjadi pemerasan terhadap rakyat terutama dalam persoalan tanah dan kekayaan negara dan pengkristenan
golongan rendah dari lapisan masyarakat terutama orang Indian, sistem Katolisme Roma yang diterapkan oleh Spanyol ketika itu lantas memperuncing
perbedaan kelas-kelas sosial yang telah ada. Hal itu terjadi setelah selesainya revolusi 1910-1920 revolusi oleh Emiliano Zapata.
61
Di dalam kesejarahannya, suku Indian sudah terbiasa dengan tradisi pemerintahan swakelola dan hal itu membuat kehidupan mereka lebih baik dan
lebih adil. Tradisi itu masih dijalankan oleh penduduk Chiapas di kalangan
60
Ibid,.Hal. 38, lihat juga Lisa Garcia Bedolla, Latino Politics Cambridge: Polity Press, 2009, hal. 37-40
61
Ibid,.Hal. 49, Pemisahan kekuasaan antara gereja dan negara termaktub dalam UUD Meksiko tahun 1917, dikatakan bahwa presiden, menteri, dan pejabat pemerintah lainnya, selama masih
berdinas aktif dilarang untuk masuk gereja, tidak ada sumpah menurut agama, milik gereja diawasi oleh pemerintah, pendeta tidak dapat dipilih dalam pemilu, dan bahkan pengajaran agama di setiap
sekolah apa pun dilarang. Ketentuan tersebut berlaku hingga saat sekarang ini.
Universitas Sumatera Utara
beberapa masyarakat Indian yang bertahan hingga 20 atau 30 tahun terakhir ini, hanya saja silih berganti pemerintah gubernur yang tamak yang bersekongkol
dengan tuan tanah dan juragan-juragan ternak yang sama tamaknya telah menghancurkan otonomi masyarakat Indian semenjak itu, mereka pemerintah
merampas tanah masyarakat Indian dan mendorongnya pada kemiskinan dan keputusasaan.
62
Ketika pemerintah Meksiko mencita-citakan bahwa Meksiko adalah sebagai negeri Mestizo atau ras campuran, Marcos mengkritiknya dan mengatakan
hal itu adalah pernyataan yang kurang masuk akal mengingat fakta bahwa ada 10 juta penduduk Indian di Meksiko yang mengucapkan 42 bahasa dan memiliki
budaya serta nilai-nilai alternatif, Mereka juga bukan orang barbar atau orang biadab, mereka adalah orang dengan budaya yang berbeda. Menurut Marcos,
Meksiko adalah negara yang multietnis dan multikultur, oleh karena itu bagi Meksiko dan Mestizo – diakatakan Meksiko mengingat penduduk aslinya adalah
suku Indian, dan Mestizo adalah suku campuran Indian dan Spanyol yang kebanyakan dari mereka duduk di pemerintahan – haruslah menyepakati realitas
multikultur dan multietnis tersebut lewat undang-undang dan perlindungan yang lebih ketat terhadap budaya-budaya adat.
63
Gerakan pemberontakan Zapatista, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Marcos adalah sebuah gerakan perlawanan yang tidak berusaha untuk
3.4. Dari “yang Lokal” ke “Nasional” Transisional ke Arah Sosialisme