64
Adapun rangkuman hasil uji homogenitas variansi data disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 16: Hasil Uji Homogenitas Variansi Kelas
Db F
h
F
t
PSig. Keterangan
Pre-test
1 : 62 0,328
4,001 0,569
F
h
F
t
Post-test
1 : 62 0,157
4,001 0,693
F
h
F
t
Data di atas menjelaskan bahwa data
pre-test
dan
post-test
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat diketahui nilai F
hitung
F
h
lebih kecil dari F
tabel
F
t
dan nilai signifikansinya lebih besar dari 5 p0,05, yang berarti bahwa data
pre-test
dan
post-test
kedua kelas tersebut homogen, sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan uji-t.
3. Pengajuan Hipotesis 1. Hipotesis 1
Hipotesis alternatif Ha pertama dalam penelitian ini yaitu
t
erdapat perbedaan yang positif dan signifikan prestasi belajar
keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas X SMAN 1 Imogiri Bantul antara
yang diajar dengan menggunakan media permainan kartu kata dan yang diajar menggunakan media konvensional.
Untuk keperluan pengujian, hipotesis ini diubah menjadi hipotesis nol H
yang berbunyi tidak terdapat perbedaan yang positif dan signifikan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa
Jerman peserta didik kelas X SMAN 1 Imogiri Bantul yang diajar dengan
65
menggunakan media permainan kartu kata dan yang diajar dengan media konvensional.
Perhitungan dilakukan dengan uji-t menggunakan bantuan
SPSS for windows 13.0
. Kriteria hipotesis diterima apabila harga t
hitung
lebih besar dari t
tabel
pada taraf signifikansi 5 maka H ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya
jika harga t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
pada taraf signifikansi 5 maka H diterima dan Ha ditolak. Hasil uji analisis uji-t dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 17: Hasil Uji-t
Pre-test
Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Sumber
Mean t
hitung
t
tabel
Sig. Keterangan
Eksperimen 8,1563
0,151 2,000
0,880 t
hitung
t
tabel
tidak signifikan
Kontrol 8,2031
Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat melalui perbedaan
mean
kelas eksperimen yang memiliki
mean
sebesar 8,1563 dan kelas kontrol sebesar 8,2031, hasil perhitungan t=0,05, diperoleh t
hitung
keterampilan berbicara bahasa Jerman
pre-test
sebesar 0,151 dengan nilai signifikansi sebesar 0,569. Kemudian nilai t
hitung
tersebut dikonsultasikan dengan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi α = 0,05, diperoleh t
tabel
= 2,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t
hitung
lebih kecil daripada t
tabel
0,151 2,000, dengan nilai signifikansi sebesar 0,569 lebih besar dari nilai tar
af signifikansi α = 0,05 0,5690,05, maka hipotesis nol H
diterima dan hipotesis alternatif Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang positif dan signifikan
66
prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas X SMAN 1 Imogiri Bantul yang diajar dengan menggunakan media permainan
kartu kata dan yang diajar dengan media konvensional. Hasil uji analisis uji-t dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 18: Hasil Uji-t
Post-test
Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Sumber
Mean t
hitung
t
tabel
Sig. Keterangan
Eksperimen 11,7031
2,495 2,000
0,015 t
hitung
t
tabel
signifikan Kontrol
10,9531
Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan t
hitung
keterampilan berbicara bahasa Jerman akhir
post-test
sebesar 2,495 dengan nilai signifikansi sebesar 0,015. Kemudian nilai t
hitung
tersebut dibandingkan dengan t
tabel
pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh t
tabel
2,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
2,495 : 2,000, apabila dibandingkan nilai signifikansi sebesar 0,015 lebih kecil dari ni
lai signifikansi α = 0,05 0,0150,05 maka hipotesis nol H ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Artinya
t
erdapat perbedaan yang positif dan signifikan prestasi belajar
keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas X SMAN 1 Imogiri Bantul antara yang diajar
dengan menggunakan media permainan kartu kata dan yang diajar dengan menggunakan media konvensional.
67
2. Hipotesis 2