71
yang diberikan oleh pendidik dibandingkan dengan hanya mendengarkan penjelasannya saja.
Akan tetapi suasana kelas yang menyenangkan, kondusif dan nyaman tersebut tidak dirasakan pada kelas kontrol yang proses pembelajarannya
masih menggunakan media konvensional. Peserta didik masih merasa kesulitan dalam menyusun kalimat dan penguasaan kosakata mereka
cenderung kurang, akibatnya keterampilan berbicara bahasa Jerman mereka rendah. Mereka menjadi mudah bosan selama proses pembelajaran
berlangsung karena monoton dan pendidik tidak variatif dalam memilih media pembelajaran yang ada.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang positif dan signifikan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman
peserta didik kelas X SMAN 1 Imogiri Bantul antara yang diajar dengan menggunakan media permainan kartu kata dan yang diajar dengan
menggunakan media konvensional.
2. Penggunaan Media Permainan Kartu Kata dalam Pembelajaran
Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Imogiri Bantul lebih Efektif daripada Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Konvensional
Berdasarkan perhitungan diperoleh
gain skor
nilai rata-rata kelas eksperimen dikurangi nilai rata-rata kelas kontrol
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 0,352 lebih besar untuk kelas eksperimen, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelas
72
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan bobot keefektifan sebesar 9,1 sehingga hipotesis alternatif Ha diterima, artinya penggunaan media
permainan kartu kata dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Imogiri Bantul lebih efektif
daripada pembelajaran dengan menggunakan media konvensional. Media permainan kartu kata membantu penggunaan perbendaharaan
kosakata peserta didik dalam mengungkapkan kalimat secara lisan. Cara bermain kartu kata ini yakni media kartu bertuliskan kata yang berkaitan
dengan tema. Sejumlah kartu disusun menjadi ide pokok kalimat. Peserta didik merangkai tema dan kata pendukung yang terdapat dalam media
permainan kartu kata menjadi ide awal untuk berbicara. Media permainan kartu kata ini memiliki banyak keunggulan,
diantaranya menimbulkan suasana kelas menjadi menyenangkan sehingga mengurangi kebosanan dan ketegangan peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar, menciptakan suasana menyenangkan dalam belajar dan dapat memacu kreativitas peserta didik, praktis, mudah menyampaikannya dan
dapat digunakan untuk kelompok besar ataupun kecil. Akan tetapi media permainan ini juga memiliki kekurangan yaitu peserta didik tidak dibiarkan
mencari kosakata sendiri karena terpatok pada kosakata yang diberikan oleh pendidik. Adapun cara mengatasi kelemahan tersebut adalah pendidik
sebaiknya mengkondisikan peserta didik agar tidak terlalu terpatok pada kartu kata yang sudah mereka susun sebelumnya. Peserta didik bisa lebih
mengembangkan kalimat sederhana yang sudah tersusun dalam media kartu
73
kata tersebut. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan kartu
kata ini lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman dibandingkan dengan penggunaan media konvensional. Hasil
perhitungan diketahui bobot keefektifan sebesar 9,1 sedangkan sisanya sebesar 90,9 dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Faktor-faktor tersebut diantaranya motivasi belajar peserta didik, kualitas pendidik sebagai fasilitator dan motivator, lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, sarana; prasarana serta fasilitas sekolah yang tersedia.
C. Keterbatasan Penelitian