BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap dan
berbuat Gulo, 2002:8. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa
memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Gagne Dimyati, 2002:10 mengatakan bahwa belajar merupakan kegiatan
yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Dengan demikian, belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru. Belajar merupakan interaksi
antara” keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulasi dari lingkungan.
Slameto menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan linkungannya Syaiful, 2000:13
Hasil belajar adalah merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mempelajari materi, yang diwujudkan melalui perubahan pada diri siswa tersebut.
Sehubungan dengan hal ini Surakhmat, 1995:66 mengatakan “… pola tingkah laku tersebut terlihat pada perubahan reaksi dan sikap siswa secara fisik maupun
mental. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan salah satu ukuran
berhasil tidaknya seseorang setelah menempuh kegiatan belajar di sekolah dan untuk mengetahui tingkat keberhasilannya maka perlu di lakukan penilaian
berupa tes. Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat mengambil suatu pengertian
bahwa peningkatan hasil belajar adalah menaikkan hasil belajar seseorang siswa sesuai dengan tujuan yang di tetapkan sebelumnya. Naiknya hasil belajar ini akan
diketahui melalui suatu proses evaluasi pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta, membangun konsep-konsep dan
teori dengan keterampilan proses dan ilmiah siswa sendiri, ini dimaksudkan bahwa siswa diberi kesempatan untuk langsung terlibat dalam kegiatan-kegiatan
atau pengalaman ilmiah.
B. Metode Kerja Kelompok