20 yang berbasis Teknologi Informasi yang keras?. Jadi jawabannya
sekaranglah waktunya kita berubah, bukan besok atau lusa.
3. Penutup
Jika uraian panjang ini dibaca dan kita sepakat melakukan perubahan maka beberapa pola kerja yang selama ini ada mesti di
perbaiki antara lain. Basis penetapan anggaran didasarkan kepada program kerja
yang mencerminkan prioritas pengerjaan yang disesuaikan dengan paradigma baru.
Prestasi kerja tidak diukur dari jumlah mahasiswa baru tetapi dikombinasikan dengan jumlah mahasiswa yang bekerja pada
bidangnya tepat waktu tepat waktu lulus, tepat waktu kerja tentunya ini bisa jadi akan berpengaruh terhadap penghitungan penilaian
kinerja. Peningkatan fungsi bagian yang bertanggung jawab mengurusi lulusan atau alaumni untuk melakukan jalinan kerjasama
secara aktif kepada dunia industri. Pengendalian kualitas materi perkuliahan yang disesuaikan dengan kepentingan industri.
Penyelenggaraan pembinaan alumni baru, penyaluran alumni baru ke dunia kerja. Perluasan lapangan kerja yang diciptakan lembaga
sebagai tempat pemagangan. Penciptaan klinik industri Teknologi Informasi – ini menjadi seperti rumah sakit yang wajib dimiliki oleh
jurusan kedokteran. Pengaktifan lembaga kerjasama di daerah yang dekat dengan industri seperti JABOTABEK, SURABAYA dan kota-
kota lain yang sarat dengan industri IT guna mendekatkan lulusan dengan dunia kerja.
Semua program ini tentunya akan dibebankan pendanaannya dengan sumber daya utama PT yang saat ini dihasilkan dari
mahasiswa. Pada masa yang akan datang dengan model konsumen ganda kemungkinan penyerapan dana dari kalangan industri juga
mungkin di lakukan.
Perubahan paradigma ini mesti diimplementasikan oleh masing masing bagian dan masing elemen yang ada di P.T. menjadi
program kerja. Tanpa bermaksud mengecilkan arti uang bagi
21 pengelolaan kegiatan maka program kerja perlu dibicarakan secara
mendalam. Anggaran hanyalah efek dari munculnya program kerja. Daftar Pustaka
--
22
PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN DITINJAU DARI KEPUASAN KONSUMEN
Awaludin Subiyanto AMIK AMIKOM CIPTA DARMAYogyakarta
Abstraksi
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur kualitras jasa service quality dan mengetahui dimensi-dimensi kualitas jasa yang
menonjol dalam memenuhi kepuasan konsumen . Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan Kejuruan , salah satu Lembaga
Pendidikan Kejuruan Komputer dan Manajemen di Yogyakarta.Pengumpulan data dilaksanakan dengan menyebar
kuisener yang terdiri atas empat bagian , yaitu bagian expected service,performance service, importance dan penilaian umum. Sample
diambil dengan cara proporsional random sampling. Uji analisis yang dilakukan adalah uji SERVQUAL. Uji kepuasan pelanggan dan
uji Mean – Importance. Dengan uji tersebut dapat diketahui besarnya gap antara harapan dan persepsi konsumen terhadap perusahaan.
Tingkat kepuasan konsumen, dimensi-dimensi yang menonjol dalam pemenuhan kepuasan konsumen dan posisi perusahaan dalam
diagram kertesius Mean Importance.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat gap pada semua dimensi SERVQUAL yang terdiri atas tangible, reabilty,
responsiveness, assurance dan emphatyi adalah – 0.644.Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum dapat memenuhi harapan
konsumennya. Dari uji kepuasan pelanggan diketahui bahwa kualitas pelayanan atau jasa di Lembaga Pendidikan Kejuruan cukup
memuaskan. Sedangkan uji Mean Importance memposisiskan Lembaga Pendidikan Kejuruan pada kuadran B yang artinya
perusahaan telah melaksanakan dengan baik pokok-pokok dimensi kualitas jasa sehingga perusahaan diharapkan mempertahankan
kinerja perusahaan Kata Kunci: Kualitas, Pengendalian, Pelayanan
23
1. Pendahuluan