44 sosok paling rentan dan mudah dicengkeram narkoba, alcohol
dan penyimpangan perilaku seksual. Hal ini akan berdampak negative pada individu yang melakukan maupun pada citra kota
yogyakarta. Sehingga mereka akan mendapatkan kegagalan dalam menuntut ilmu yang akan sangat merugikan masa
depannya. Dan untuk kota Yogyakarta apabila tidak bisa menanggulangi mewabahnya pergaulan bebas dan kejahatan
narkoba, lama kelamaan citra kota yogya akan negative yang mengakibatkan banyak orang tua tidak lagi menyekolahkan
anaknya di kota Yogyakarta.
- Adanya kecenderungan berkembang sebagai tempat kos campur antara laki-laki dan perempuan karena pemilik
kos hanya memikirkan bisnis oriented.
3. Penutup 1. Tempat kos yang berinduk semang akan membuat mahasiswa
dapat menunjukkan prestasi yang lebih maksimal daripada yang tidak berinduk semang.
2. Mahasiswa yang tinggal di kos tidak berinduk semang akan berkecenderungan berperilaku negative pergaulan bebas,
narkoba, miras, judi, dsb, sebaliknya mahasiswa yang tinggal di kos berinduk semang berkecenderungan berperilaku sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
3. Semua pihak baik pemerintah daerah, perguruan tinggi, pemilik tempat kos, dan warga masyarakat setempat, sebaiknya ikut
membina kehidupan tempat kos agar selalu bernilai positif, tidak sekedar beroreintasi kepada nilai materi tetapi juga berorientasi
kepada nilai pranata kehidupan social kemasyarakatan dan agama serta untuk menjaga citra kota Yogyakarta khususnya sebagai kota
pendidikan.
45
Daftar Pustaka Gunarso, S.D.1976.Psikologi Untuk Remaja.Jakarta:BPK Gunung
Mulia Tanjung, D.1999.Narkoba di Antara Remaja.Dalam Info Aktual
Muda, 18 Sptember 1999. Jakarta Fadholi, Syukri.2004.Mempertahankan dan Meneguhkan Predikat
Kota Yogyakarta Sebagai Kota Pendidikan dan Pariwisata.Yogyakarta
Suminar, Dyah.2002.Kebutuhan Terhadap Komunikasi Efektif Antara Anak Kos, Pemilik Kos, dan Warga Masyarakat di Kecamatan
Umbulharjo Yogyakarta.Yogyakarta Tim KCC Kos Crisis Centre.2005.Buku Harian Anak
Kos.Yogyakarta
46
SENI DAN MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Kalis Purwanto
STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstraksi
Sebagai mahasiswa, dosen ataupun pebisnis pastilah sering mengambil keputusan. Setiap kita dihadapkan pada pilihan
dalam kerangka pengambilan keputusan tentu akan kita pertimbangkan pilihan mana yang paling cocok. Pertimbangan
yang dipakai sebagai bahan pengambilan keputusan sangat mungkin bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu.
Berbagai kondisi yang mempengaruhi terjadinya varian opsi sering disebut sebagai faktor pemicu keputusan. Faktor pemicu
keputusan bisa bersifat positip atau sebaliknya cenderung negatip dan memperlambat proses pengambilan keputusan itu
sendiri. Kata Kunci: Manajemen, Keputusan
1. Pendahuluan