PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN TARIF WILAYAH PEMUNGUTAN MASA RETRIBUSI PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN, SANKSI ADMINISTRASI

18 3 Besarnya retribusi dihitung dengan mengalikan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dengan nilai jual objek pajak PBB menara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1.

BAB X PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN TARIF

Pasal 39 1 Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efectivitas pengendalian atas pelayanan tersebut. 2 Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya operasi dan pemeliharaan, biaya bunga, dan biaya modal. 3 Dalam penetapan tarif sepenuhnya memperhatikan biaya penyediaan jasa, penetapan tarif hanya untuk menutup sebagian biaya. 4 Retribusi Penggantian biaya cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil hanya memperhitungkan biaya pencetakan dan pengadministrasian.

BAB XI WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 40 Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Kabupaten.

BAB XII MASA RETRIBUSI

Pasal 41 Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dari Pemerintah Kabupaten yang lamanya sesuai dengan jenis jasa yang dimanfaatkan.

BAB XIII PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN,

ANGSURAN, DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN Pasal 42 Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus di muka. Pasal 43 Wajib retribusi tertentu dapat mengajukan permohonan untuk mengangsur atau penundaan pembayaran retribusi yang terutang kepada bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. Pasal 44 Tata cara pembayaran, tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Bupati. 19

BAB XIV SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 45 1 Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. 2 Penagihan retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didahului dengan Surat Teguran.

BAB XV PEMUNGUTAN RETRIBUSI