Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode Triwulan yang Berakhir
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Angka-angka Disajikan dalam Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT SMARTFREN TELECOM Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Quarter Periods Ended March 31, 2017 and December 31, 2016
Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated
- 107 - Pada tanggal 31 Maret 2017, apabila suku
bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar Amerika Serikat meningkatmenurun sebesar
0,25 dan variabel lain tetap, rugi setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendahtinggi
sebesar Rp 60.719.531.637, sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggi rendah
pada
pinjaman dengan
suku bunga
mengambang. As of March 31, 2017, if interest rates on United
States Dollar denominated borrowings had been 0.25 higherlower with all other variables held
constant, post-tax loss for the years would have been
Rp 60,719,531,637,
respectively, lowerhigher, mainly as a result of higher lower
interest expense on floating rate borrowings.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar mata uang asing merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari
instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Beratnya
risiko ini secara dominan dapat ditoleransi. Eksposur Grup terhadap nilai tukar berasal dari
pinjaman jangka pendek, utang lain-lain, beban akrual, utang pinjaman, liabilitas derivatif, utang
obligasi dan liabilitas tidak lancar lainnya. Foreign exchange rate risk is the risk that the
fair value or future cash flows of financial instruments will fluctuate due to changes in
foreign exchange rates. This severity level of risk is dominantly tolerable. Exposure of the Group
against foreign exchange risk mainly relates to short-term loans, other account payable,
accrued expense, loans payable, derivative liability, bonds payable and other non-current
liabilities.
Selain pinjaman jangka pendek, utang lain-lain, beban akrual, utang pinjaman, liabilitas derivatif,
utang obligasi dan liabilitas tidak lancar lainnya, Grup
memiliki eksposur
mata uang
transaksional. Eksposur tersebut timbul pada saat transaksi dilakukan dengan mata uang
selain mata uang fungsional Perusahaan. Other than the short-term loans, other account
payable, accrued expenses, loans payable, derivative liability, bonds payable and other non-
current liabilities, the Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when
the transaction is dominated in currencies other than the Company