Teori yang mendasari peta pikiran a. Teori belajar konstruktif

yang baru. Analisis adalah memecahkan informasi ke dalam bagian-bagian dan mengidentifikasi keterkaitan antara bagian-bagian tersebut. Evaluasi adalah membuat suatu ketentuan terkait informasi dengan menggunakan standar atau kriteria tertentu. Kreasi adalah meletakan pengetahuan dan prosedur secara bersamaan dalam bentuk yang koheren, terstruktur dan kemungkinan memiliki keaslian menyeluruh Nitko, 1996. Miller 1990 mengusulkan suatu piramida pencapaian kompetensi dan assessment yaitu mempertimbangkan perkembangan keahlian mahasiswa menjadi knowledgeable. Pada saat memilih suatu instrumen assessment kita harus menyesuaikan dengan level kompetensi yang harus dicapai. Seorang mahasiswa harus melalui tahap knows factual knowledge sebelum memasuki fase selanjutnya yaitu knows how tahap membangun pemahaman, tingkatan pencapaian yang lebih tinggi lagi yaitu mahasiswa mampu melakukan performan atau menunjukan show how. Sedangkan tingkatan yang tertinggi adalah does yaitu mampu melakukan tindakan atau performan pada situasi kehidupan nyata Amin Eng, 2006; Dornan, 2009. Multiple choice question MCQ adalah tes berbentuk tulis yang paling banyak digunakan, tes ini menguji ingatan factual recall dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar, waktu yang dibutuhkan untuk menjawab satu soal adalah 45 detik - 1 menit. Keuntungannya adalah relatif mudah digunakan feasible, tingkat reliabiliti tinggi, validitas konten yang luas atau learning target yang diwakili lebih luas Amin Eng, 2006.

2.6 Teori yang mendasari peta pikiran a. Teori belajar konstruktif

Teori yang akan digunakan adalah teori belajar konstruktif. Teori ini dikembangkan oleh Vygotsky’s 1896 dan Pieget’s 1920. Teori konstruktif yang diusulkan oleh Vygotsky’s lebih kearah pendekatan sosial yang menekankan pembangunan pengetahuan dan informasi atas dasar interaksi sosial. Pendekatan teori konstruktif menurut Pieget’s adalah mahasiswa membentuk pengetahuan dengan mentransformasikan, mengorganisasikan dan menyusun kembali pengetahuan dan informasi sebelumnya Santrock, 2011. Teori belajar konstruktif ini, diharapkan mahasiswa membuat kreasi tertentu bukan hanya menemukan, 24 mengembangkan kemampuan masing-masing dan menganggap dunia ini adalah sebagai cermin dari realita Colliver, 2000. Mahasiswa diharapkan membangun pengetahuan sendiri berdasarkan kenyataan atau realita yang ada disekitarnya. Konstruktif inilah yang diharapkan terhadap mahasiswa belajar pada masa sekarang. Teori konstruktif ini sudah banyak diterapkan di belajar mengajar seperti problem- based learning, peer-asissted learning, kolaboratif di dalam kelas dan keterampilan berkerjasama. Pada pembelajaran dengan pbl mahasiswa dalam kelompok akan membangun pengetahuan mereka dengan cara berdiskusi dan mencari masalah Colliver, 2000. Pengetahuan yang lama atau pengalaman diintegrasikan dengan pengetahuan baru merupakan inti dari teori konstruktif . Peta pikiran didasari oleh teori konstruktif terutama pada fungsi peta pikiran sebagai curah pendapat, menghubungkan ide atau berbagai konsep menjadi suatu pengetahuan menyeluruh. Teori konstruktif yang diusulkan oleh Pieget’s menekankan bahwa membangun pengetahuan dalam diri atau pikiran sendiri. Teori ini menjelaskan bahwa informasi didapat dari apa yang dilihat, dibaca dan didengar. Kemudian informasi akan masuk ke dalam pikiran, didalam pikiran informasi akan diolah secara aktif. Disini akan terjadi integrasi informasi baru dengan pengalaman atau pengetahuan yang sudah ada sebelumnya sehingga mampu menyusun kerangka sendiri dan kemudian disimpan lebih lama dan paham D’Antoni et al., 2009; D’Antoni et al, 2010. Teori konstruktif diaplikasikan pada penelitian ini. Teori tersebut diharapkan dapat menjelaskan pengaruh peta pikiran dan strategi belajar lainnya dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa. Menurut D’Antoni et al. 2010 semua strategi belajar berdasarkan teori konstruktif. Peta pikiran merupakan sumber informasi dalam bentuk gambar dan bacaan, informasi ini lebih banyak masuk ke dalam pikiran kita dibandingkan dengan hanya melalui teks saja atau gambar saja. Kemudian informasi yang banyak tersebut akan diolah dalam pikiran kita. Membuat peta pikiran merupakan pembangunan pengetahuan yang sudah ada kemudian kita tuangkan kedalam bentuk gambar dan tulisan sehingga informasi tersebut akan lama bertahan dalam pikiran kita. Teori konstruktif juga mengusulkan adanya motivasi instrinsik yang tidak dipengaruhi oleh imbalan yang diberikan dari orang lain tetapi keinginan sendiri untuk memahami pelajaran Santrock, 2011.

b. Teori belajar asimilasi oleh Ausubel