Identifikasi masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Keaslian penelitian

Survei awal yang dilakukan pada bulan November 2012 dengan membagikan kuesioner tentang strategi belajar. Mahasiswa angkatan 2009, 2010 dan 2011 sebagian besar mengunakan strategi belajar yaitu mengulang membaca pelajaran, membuat ringkasan, mencatat ulang dan membaca buku, membaca bahan dari dosen dan diskusi dengan teman, hanya sedikit yang menggunakan peta pikiran dalam mencatat, menyimpulkan pelajaran ataupun dalam pbl. Angkatan 2012, 100 orang dari 170 orang sudah menggunakan peta pikiran dalam belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Rika 2013 pada mahasiswa FK Unila didapatkan bahwa terdapat hubungan positif lemah antara skor peta pikiran dengan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peelitian selanjutnya sebaiknya dengan eksperimental sehingga terlihat pengaruh peta pikiran terhadap hasil belajar. Di Indonesia mind mapping ini sudah diperkenalkan kepada sekolah-sekolah dan pemberian pelatihan disekolah-sekolah di Indonesia. Di pendidikan kedokteran sendiri baru dikembangkan. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung belum memberikan pembelajaran kepada mahasiswa bagaimana belajar. Mind mapping berguna untuk pemahaman, pemecahan masalah atau critical thinking. Pelajaran fisiologi merupakan pelajaran ilmu kedokteran dasar yang dipelajari oleh mahasiswa pada tahun pertama FK Unila. Pelajaran fisiologi merupakan pelajaran yang cukup sulit bagi mahasiswa selama ini. Mahasiswa sulit menghubungkan dan mengasosiasikan antara konsep. Penerapan mind mapping pada pelajaran fisiologi diharapkan mahasiswa mampu memahami materi fisiologi.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba melihat keefektifan metode mind mapping terhadap pemahaman mahasiwa. Sehingga penulis bisa menerapkan keterampilan belajar kepada mahasiwa khususnya mind mapping.

1.3. Batasan Masalah

 Apakah pengetahuan mahasiswa menggunakan mind mapping pada pembelajaran fisiologi lebih baik dari pada mahasiswa yang tidak menggunakan mind mapping?  Apakah motivasi mahasiswa yang menggunakan mind mapping pada pembelajaran fisiologi lebih baik dari pada mahasiswa yang tidak menggunakan mind mapping?

1.4. Tujuan

8  Melihat pengaruh menggunakan mind mapping terhadap pengetahuan mahasiswa pada pembelajaran fisiologi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak menggunakan mind mapping.  Melihat pengaruh mind mapping terhadap motivasi mahasiswa pada pembelajaran fisiologi dibandingkan dengan mahasiswa tanpa menggunakan mind mapping.

1.5. Manfaat

a. Aplikatif  Mengetahui efektifitas mind maping terhadap pelajaran fisiologi  Mengetahui efektifitas mind mapping terhadap pengetahuan mahasiswa  Melihat motivasi mahasiswa dalam pembelajaran dengan menggunakan mind mapping  Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa  Dosen dapat menerapkan kemampuan mengajar di dalam kelas b. Teoritis Mengetahui manfaat teori belajar konstruktif dalam pendidikan kedokteran.

1.6. Keaslian penelitian

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Farrand et al., 2002. Tujuan penelitian adalah melihat keefektifan peta pikiran untuk meningkatkan mengingat informasi dan motivasi pada mahasiswa kedokteran tahun kedua dan ketiga Universitas London. Rancangan penelitiannya adalah kuasi eksperimental dengan cara mengelompokan mahasiswa dengan karakteristik yang sama menjadi dua kelompok yaitu kelompok menggunakan peta pikiran dan kelompok dengan kelompok teknik belajar pilihan sendiri. Data dasar mahasiswa diambil serta pada saat yang sama diberikan teks tentang transportasi sebanyak 600 kata dan tes singkat. Mahasiswa membuat kata kunci, membaca ulang atau menggaris bawahi. Setelah 10 menit teks tersebut dikumpulkan. Kemudian diberikan pre-tes selam 5 menit dengan 3 pertanyaan tentang ingatan teks tersebut. Kemudian mengumumkan kepada kelompok kontrol untuk kembali 30 menit lagi. Sedangkan kelompok peta pikiran dilatih teknik peta pikiran dan menyuruh mereka menerapkannya pada teks yang diberikan nanti. Kemampuan mengingat diuji 15 pertanyaan esai setelah intervensi dan seminggu sesudahnya. Motivasi mahasiswa juga dinilai. Analisis data dengan 9 menggunakan ANOVA untuk membandingkan masing masing hasil ujian esai anatar kelompok peta pikiran dan kontrol serta skor motivasi. Hasilnya meningkatnya kemampuan mengingat lebih besar 10 dari data awal. Sedangkan motivasi kelompok dengan peta pikiran lebih rendah. Penelitian kali ini juga menggunakan rancangan kuasi eksperimental untuk melihat pengaruh peta pikiran terhadap pengetahuan mahasiswa. Sampel adalah mahasiswa tahun kedua Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Kerangka konsepnya sama dengan penelitian Farrand et al. 2000. Variabel bebas adalah peta pikiran dan teknik mencatat yang standar. Variabel terikatnya adalah pengetahuan mahasiswa soal MCQ dan motivasi mahasiswa kuesioner MSQL. Mahasiswa dilakukan matching terlebih dahulu dengan menggunakan data nilai blok yang sudah ada dan jenis kelamin. Kemudian diberikan teks berisi materi kedokteran 600 kata dan mahasiswa hanya boleh menggaris bawahi, menuliskan kata kunci. Kemudian diadakan pretes selama 20 menit dengan soal MCQ sebanyak 10 butir selama 10 menit dan menjawab kuesioner motivasi MSQL selama 30 menit. Setelah itu mahasiswa kelompok peta pikiran diajarkan bagaimana membuat peta pikiran selama 30 menit. Setelah itu teks yang sama diberikan lagi dan mahasiswa mencatat dengan peta pikiran dan kelompok kontrol mencatat cara biasa selama 30 menit. Kemudian diberikan post-test dan kuesioner motivasi. Analisis yang digunakan adalah independent t-test untuk membandingkan nilai rata-rata MCQ kelompok peta pikiran dengan kelompok kontrol. Paired t-test untuk membandingkan hasil rata-rata nilai MCQ pre-test dan pos-test kelompok peta pikiran dan juga untuk kelompok kontrol. Sedangkan analisis kuesioner MSQL dengan ANOVA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA