Tingkatan kemampuan membuat peta pikiran

kata kunci topik pendapat, perencanaan, note taking kategori Unsur Kotak atau bulatan Gambar, garis, warna, adanya topik sentral Kotak dan panah Kotak, garis, warna, garis tebal Metode pembuatan Mulai dari topik utama dipaling bawah atau atas Dimulai dari sentral Kanan kekiri, atas bawah Atas kebawah kesimpulan yang diambil Konteks penerapan Kelas, belajar mandiri, revisi Note taking, brainstorming dan telaah ulang Presentasi, slide, ilustrasi Membaca komprehensif, analisis Peta pikiran mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Davies 2010 kelebihan peta pikiran adalah dapat menghubungakan antara konsep, bentuk dan format bebas diekspresikan, lebih berpikir secara kreatif, lebih fokus terhadap topik, strukturnya tidak kaku, semua ide bisa dimasukan dalam peta pikiran, mendorong menggali pendapat, berwarna dan bergambar yang menarik. Konsep yang dihubungkan dalam peta pikiran merupakan semua konsep yaitu konsep besar dan sub konsep. Format peta pikiran tidak ada yang baku dan kaku, setiap orang bebas membuat peta pikiran yang terpenting memenuhi syarat yang diusulkan oleh Buzan. Membuat gambar adalah kreasi dari pikiran seseorang yang diekspresikan dalam bentuk gambar. Adanya warna dalam peta pikiran menambah kreasi dari peta pikiran. Peta pikiran mampu mengeluarkan ide-ide yang terpikirkan oleh seseorang. Sedangkan kekurangannya adalah seseorang lebih mengingat diagram dari pada gambaran keseluruhan, hubungan yang dibuat hanya bersifat asosiasi abstrak, tidak adanya hubungan yang jelas antara berbagai ide, susah untuk orang lain membaca peta pikiran seseorang, hanya menampilkan hubungan secara radian, konsep kadang tertutupi oleh gambar dan proses belajar yang terjadi tidak alami.

2.1.2 Tingkatan kemampuan membuat peta pikiran

13 Untuk menilai apakah peta pikiran yang dibuat sudah memenuhi syarat atau belum maka para peneliti mencoba mencari alat untuk penilaian tersebut. Walaupun sebenarnya pembuatan tidak ada aturan yang ketat tetapi tergantung dari kreasi masing-masing orang Heinrich, 2001. Buzan 1993 menciptakan hukum pembuatan peta pikiran jika memenuhi hukum ini maka peta pikiran sudah dianggap bagus. Hukum pembuatan peta pikiran tersebut adalah: a. Selalu menggunakan gambar ditengah. Gambar yang dibuat tergantung gaya masing-masing orang, warna yang dipakai lebih dari tiga untuk gambar tengah, dapat menggunakan gambar berdimensi, perasaan juga terlibat dalam pembuatan peta pikiran, ukuran gambar dibuat bervariasi, garis yang dipakai berbeda ukuran, organisasi ruangan yang dipakai harus tepat. b. Asosiasi yaitu menggunakan panah jika ingin menghubungkan, menggunakan warna dan kode. c. Kejelasan yaitu menggunakan satu kata pergaris, mencetak semua kata, mencetak kata kunci, panjang garis sama dengan panjang kata, menghubungkan garis dengan garis, garis tengah dibuat lebih tebal, buat batasan yang jelas antara cabang, membuat gambar dengan jelas, posisi kertas horizontal dan gambar dibuat tegak. d. Mengembangkan gaya masing-masing. Setiap orang mempunyai gaya masing- masing dan bebas mengekspresikan pikiran dan kreasinya. Disinilah peta pikiran menjadi menarik, peta pikiran tidak akan sama antara orang satu dengan yang lainnya. Para peneliti juga mengembangkan sistem penilaian yaitu sistem Scoring MMAR Mind Mapping Assessment Rubric untuk menilai apakah peta pikiran sudah efektif atau memenuhi syarat. Kriteria penilaian tersebut adalah 1 level 1 hubungan konsep 2 poin jika valid, 2 level 2 hubungan konsep 4 poin jika valid, 3 level 3 hubungan konsep 6 poin jika valid, 4 level 4 hubungan konsep 8 poin jika valid, 5 cross link 10 poin jika valid 6 contoh 1 poin masing- masing jika valid, 7 hubungan 3 poin jika valid, 80 gambar, bentuk 3 poin jika valid, 9 invalid komponen 0. Untuk menilai kriteria peta pikiran sudah bagus atau belum Buzan sudah mengusulkan hukum pembuatan peta pikiran “ The Mind Map Law” D’Antoni et al., 2009; Evrekli et al., 2010. Kemampuan membuat peta pikiran tidak sama untuk semua orang, tergantung berapa seringkah seorang menggunakan peta pikiran. Orang yang 14 pertama kali menggunakan peta pikiran, baru terpapar belum pernah melakukan sebelumnya, orang ini disebut novice baru. Pada tingkatan ini butuh pelatihan dan membaca buku mengenai peta pikiran. Moderate adalah tingkatan kedua, pada tingkat ini seorang masih membutuhkan latihan untuk menjadi mahir atau terampil. Kemudian tingkatan ketiga adalah advance, disini seseorang sudah menguasai baik teori dan cara membuat peta pikiran Buzan Buzan, 1993.

b. Kegunaan peta pikiran