B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan Perum Perhutani KPH Banyumas Barat, Kabupaten Banyumas serta beberapa BKPH yang berada di wilayah Kabupaten Cilacap, di
KPH Banyumas Barat merupakan wilayah yang memiliki areal hutan yang cukup luas serta adanya areal hutan yang mengalami kerusakan.
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini, yang akan dilakukan di Perum Perhutani Banyumas Barat, meliputi :
a. Faktor-faktor penyebab kerusakan hutan di KPH Banyumas Barat, dengan
indikator sebagai berikut: faktor alam dan faktor manusia. b.
upaya-upaya Perum Perhutani KPH Banyumas Barat dalam mengurangi laju kerusakan hutan, dengan indikator sebagai berikut:
1 kerjasama dengan masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan
kepolisian POLRI, 2
penyediaan lapangan kerja. c.
Kendala-kendala dalam mengurangi lajun kerusakan hutan di KPH Banyumas Barat, dengan indikator sebagai berikut: kendala intern dan kendala ekstern.
D. Sumber Data
Data merupakan keterangan-keterangan suatu hal yang dapat berupa sesuatu yang diketahui atau sesuatu yang dapat digambarkan melalui angka,
simbol, kode, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. Data perlu
dikelompokan terlebih dahulu sebelum dipakai dalam proses analisis. Pengelompokan data disesuaikan dengan karakteristik yang menyertainya.
Sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut : 1
Data Primer Data primer adalah data yang bersumber dari hasil wawancara dengan
informan. Informan yaitu orang yang dimnfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, antara lain:
a Pegawai Perum Perhutani KPH Banyumas Barat. b Masyarakat sekitar hutan yang berada di wilayah KPH Banyumas Barat
yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan warga sipil, yang dipandang mengetahui dan terlibat dalam
penanggulangan kerusakan hutan. 2
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau yang dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh di perpustakaan atau dari laporan penelitian terdahulu,
data skunder disebut juga data tersedia. Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen yang telah ada, data-data dan dokumentasi kerusakan hutan,
kegiatan warga masyarakat sekitar KPH Banyumas Barat dalam ikut serta mengurangi laju kerusakan hutan di kabupaten Banyumas.
E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Alat dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penghimpunan data penelitian ini adalah:
1 Teknik Wawancara
Wawancara adalah metode mengumpulkan data atau informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara
lisan pula Rahman, 1993: 77. Teknik ini digunakan oleh peneliti dengan mengajukan sejumlah pertanyaan
yang dikonsep dalam pedoman wawancara, mengenai apa saja upaya Perum Perhutani dalam menekan laju kerusakan hutan dan faktor-faktor penyebab
kerusakan hutan sekitar wilayah KPH Banyumas Barat kabupaten Banyumas, serta masyarakat sekitar. Sehingga masyarakat dapat
berpartisipasi secara langsung dengan harapan masyarakat terbiasa terlibat dalam kegiatan menjaga kelestarian alam khususnya hutan.
Wawancara dilakukan dengan : a.
Pegawai Perum Perhutani KPH Banyumas Barat yang menagani langsung penanggulangan kerusakan hutan di wilayah KPH Banyumas
Barat kabupaten Banyumas. b.
Masyarakat sekitar hutan yang berada di wilayah KPH Banyumas Barat kabupaten Banyumas yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama,
tokoh pemuda dan warga sipil, yang dipandang mengetahui dan terlibat dalam penanggulangan kerusakan hutan.
2 Teknik Pengamatan Observasi
Teknik observasi diartikan sebagai pengamatan dari gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap objek di tempat terjadi atu berlangsungnya peristiwa sebagai observer berada bersama objeknya diselidiki Rachman, 1999: 77.
Observasi penelitian ini dilakukan dengan cara melihat secara langsung kinerja Perum Perhutani dan keaktifan masyarakat sekitar hutan
wilayah KPH Banyumas Barat,dalam mengurangi laju kerusakan hutan. 3
Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang
berupa catatan tertulis dan dapat dipertanggungjawabkan serta menjadi alat bukti resmi, Arikunto 2006: 231 menyatakan bahwa dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.
Seperti: a.
Catatan-catatan, transkrip, dokumen-dokumen, buku-buku, panduan, dan lain-lain sebagainya.
b. Keadaan umum daerah penelitian, seperti: Keadaan geografisnya seperti batas-batas wilayah, keadaan kerusakan hutan.
c. Dokumentasi atau foto-foto kerusakan hutan, seperti: peta luas area
kerusakan hutan, foto-foto keadaan hutan yang rusak, foto kegiatan penyuluhan kehutanan.
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi penulis gunakan untuk mengetahui upaya Perum Perhutani KPH Banyumas Barat dalam
mengurangi laju kerusakan hutan.
F. Validitas Data atau Keabsahan Data