b. Faktor Alam
Tabel 7 Data Bencana Alam KPH Banyumas Barat tahun 2006-2010
Satuan 2006
2007 2008
2009 2010
Jumlah
Kejadian 52
80 185
134 172
623
Luas Ha 28,04
11,79 29,39
71,3 69,168
210
Jumlah Pohon
12.344 3.371
9.633 28.200
12.027
65.575
Volume M3
1.657,04 1.111,53 2.918,78 1.035,30 4.245,185 10.968
Kerugian 1000
111.865 275.832
275.994 149.055
72.982 885.528
Sumber data: Data Kerusakan Hutan KPH Banyumas Barat Dilihat dari data yang ada, tampak bahwa kerusakan hutan karena
faktor alam juga terjadi pada tahun 2008. BKPH yang mengalami kerusakan hutan terparah karena faktor alam yaitu BKPH Majenang, di
daerah tersebut merupakan daerah yang mengalami jumlah kejadian bencana alam terbanyak. Sekitar 7.098 jumlah pohon hilang akibat adanya
bencana alam. Pada tahun 2010 faktor penyebab kerusakan hutan karena terjadinya bencana alam tanah longsor dan tiupan angin sehingga
menyebabkan banyak pohon yang rusak. Pada tahun 2008 KPH Banyumas Barat mengalami kerusakan
hutan karena faktor dari alam yaitu bencana alam kebakaran hutan. Menurut keterangan dari Amad, KBKPH Majenang wawancara 28
Maret 2011: “Kebakaran hutan yang terjadi pada wilayah BKPH majenang terjadi
karena adanya pengaruh iklim yang kering dan aktivitas masyarakat sekitar hutan, di wilayah Majenang musim kemarau sangat memicu
keadaan terjadinya kebakaran hutan serta masyarakat sekitar hutan tidak sengaja membakar ranting yang tidak berguna namun akhirnya
merembet ke pohon lain dan memicu terjadinya kebakaran, dengan adanya kejadian seperti ini dari Perhutani sendiri melarang tindakan
membakar sampah diwilayah hutan Perhutani dan memberikan penyuluhan melalui kegiatan komunikasi sosial
”. Tabel 8
Data Kebakaran Hutan KPH Banyumas Barat tahun 2006-2010
Satuan 2006
2007 2008
2009 2010
Jumlah
Kejadian 28
24 35
5 -
92
Jumlah Pohon 55
207 529
- 791
Luas Ha 65,15 36,45 44,76
2,15 -
151,51
Kerugian x Rp 1.000 9.712 8.099 6.157 310
- 24.278
Sumber Data : Data Kerusakan Hutan KPH Banyumas Barat Dari data di atas dapat dilihat bahwa, kerusakan hutan yang
disebabkan karena terjadinya kebakaran hutan pada tahun 2008, telah terjadi 35 kejadian di KPH Banyumas Barat, hal ini terjadi karena
pengaruh iklim yang kering sehingga pohon cepat kering dan mudah terbakar. Salah BKPH yang mengalami kebakaran hutan terparah yaitu
di wilayah BKPH Majenang, jumlah pohon yang terbakar yaitu 170 pohon. Dari data juga terlihat bahwa kerusakan hutan di KPH dilihat
dari jumlah kejadian kebakaran hutan semakin menurun tiap tahunnya bahkan pada tahun 2010 sudah tidak terjadi.
Keterangan lain mengenai faktor penyebab kerusakan karena terjadinya kebakaran hutan juga disampaikan oleh Yulianto, Koorlap
KPH Banyumas Barat wawancara 11 Mei 2011, yaitu: “Kebakaran yang terjadi di wilayah KPH Banyumas Barat dikarenakan
musim kemarau yang berkepanjangan sehingga daun-daun kering, penyebab lain karena kecerobohan dari manusia, misalnya hutan jati di
daerah Majenang akibat api dari putung rokok bisa merembet ke pohon lain sehingga menyebabkan kebakaran. Ketedoran dari pesanggem
dalam membakar ranting juga menjadi pemicu kebakaran hutan, pesanggem membakar ranting setelah itu ditinggal pergi sehingga api
membesar dan membakar pohon di sekitar hutan”.
3. Upaya Perum Perhutani dalam Menekan Lajunya Kerusakan Hutan