Prosedur Rutin Pemeliharaan Ternak

67 c Mengamati kondisi ternak secara teratur d Memberi pakan, minum, vitamin, mineral sesuai kebutuhan e Mencatat pemeliharaan ternak Recording f Memanen hasil g Mengevaluasi performasi produksi 4 Pemeliharaan dombasapi perah a Mempersiapkan kandang dan peralatan serta kondisi lingkungan yang optimal bagi pemeliharaan ternak b Mengamati kondisi ternak secara teratur c Memberi pakan, minum, vitamin, mineral sesuai kebutuhan d Mencatat pemeliharaan ternak Recording e Melakukan pemerahan f Menangani hasil panen air susu g Mengevaluasi performasi produksi 5 Pembibitan ternak unggas a Menyiapkan kandang dan peralatan pemeliharaan induk b Memberi pakan dan minum induk c Mengamati kondisi ternak secara teratur. d Menyeleksi induk e Menangani telur tetas f Menetaskan g Menangani DOC 6 Pembibitan ternak ruminansia a Menyiapkan kandang dan peralatan pemeliharaan induk b Memberi pakan dan minum induk c Mengamati kondisi ternak secara teratur d Menyeleksi induk 68 e Mengawinkan f Memelihara induk bunting g Menangani kelahiran h Menangani pedetcempe

c. Persiapan Bahan

1 Ternak Ternak yang akan dipelihara merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peternakan. Kondisi ternak pada awal pemeliharaan berpengaruh besar pada target akhir pemeliharaan atau pada masa panen dan akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diterima. Untuk itu, pada awal pemeliharaan perlu dilakukan pemilihan atau seleksi terhadap ternak yang dipelihara agar sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan, antara lain adalah: a silsilah keturunan Ternak yang akan dipelihara diutamakan berasal dari keturunan unggul. Hal ini bisa diketahui dengan melihat catatan produksi dan riwayat kesehatan tetuanya baik jantan atau betina, jika ada. b kondisi fisik secara visual Secara visual, ternak yang baik untuk dipelihara menunjukan tingkah laku ternak sehat, tidak cacat dan penampilannya sesuai dengan standar pemeliharaan. Berikut adalah contoh ketentuan dan memilih ternak: 69  Ayam Pedaging  Lincah bergerak  Bentuk paruh normal tidak bersilang.  Mata bulat, bersinar dan tidak cacat.  Berat badan normalsesuai standar sekitar 40-42 gram  Berat badan seragam  Bulu kering, halus dan lembut.  Anus tidak basah dan tidak membuka.  Perut kering dan tidak kerasbesar.  Kaki tidak bengkak  Sapi perah  Badan yang simetri, berbentuk baji  Kapasitas perut besar, panjang dan lebar dan kokoh.  Garis bagian atas punggung mendekati lurus dan panjang, sifat ini menunjukkan kemampuan menyusui dalam jangka panjang .  Perdagingan yang kurang tapi tidak termasuk kurus, juga tidak gemuk  Kepala halus, ramping, moncong luas dan datar. Sifat ini menunjukkan kebetinaan pada sapi.  Ambing besar melekat dengan mantap, lunak bila diraba, hal ini menunjukkan banyaknya kelenjar susu yang aktif dengan aktivitas lama.  Vena-vena ambing tampak menonjol sehat, artinya suplai darah ke kelenjar banyak.  Sapi Pedaging  Bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian depan, tengah dan belakang serasi, garis badan atas dan bawah sejajar.