Tipe Kandang Ruminansia Uraian Materi

22 3 Sistem kandang bebas Loose housing Ternakhewan, sistem kandang ini semua ternakhewan dilepas suatu kandang yang luas sehingga bisa bergerak bebas dan berkeliaran sesukanya. Biasanya bak makanan ditempatkan ditengah-tengah sepanjang kandang tersebut atau dipinggir kandang. Sistem ini hanya terdapat di negara-negara maju dan jarang sekali terdapat di Indonesia, karena dengan sistem ini hanya efisien bila menggunakan mesin pemerah dengan tenaga kerja yang relatif sedikit dan memerlukan tanah yang cukup luas. 4 Sistem kandang koloni Sistem kandang ini, ternak hewan ditempatkan pada kandang yang telah dilengkapi dengan perlengkapan tempat makan dan air minum. Kepadatan kandang dapat disesuaikan dengan kebutuhan jumlah ternak hewan. Biasanya ternak hewan pada sistem kandang ini bergerak cukup bebas. Kandang seperti ini dapat ditemukan diperusahaan-perusahaan semi komersil dan maupun komersil. Sistem ini hanya terdapat di negara-negara berkembang dan negara maju 5 Sistem Ranch Pada sistem kandang ini bahwa semua ternakhewan dilepas disuatu tempat yang luas, sehingga bisa bergerak bebas dan berkeliaran sesukanya. Pada sistem seperti ini biasanya tempat yang luas terdiri dari petakan-petakan tanah dengan hamparan hijauan dibatasi oleh pagar-pagar pengaman. Ternak pada umumnya merumput sesukanya dan pakan ditempatkan di bak-bak pakan yang telah disediakan, baik di pinggir ranch maupun di tengah-tengah ranch. Sistem ranch lebih efisien menggunakan mesin dan membutuhkan tanah yang cukup luas. 23

f. Tipe Kandang Unggas

1 Berdasarkan penempatan unggas dalam kandang, kandang dibedakan menjadi: a Kandang tunggal single cage battery satu cage ditempatkan 1 ekor ayam b Kandang ganda multiple cage, setiap cage berisi 2- 10 ekor ayam c Kandang koloni colony cages, setiap cage ditempati sejumlah ayam 20 ekor. 2 Berdasarkan fase pemeliharaan, kandang dibagi berdasarkan kelompok umur ternak unggas yaitu kandang indukan brooder, kandang grower pullet, dan kandang layer.

g. Bagian-bagian kandang dan fungsinya

1 Pondasi Pondasi kandang ternak haruslah cukup padat dan kuat. Pondasi berfungsi menahan beban keseluruhan bangunan seperti kerangka bangunan, atap bangunan dan dinding kandang serta menahan masuknya air hujan kedalamnya. Pondasi dapat dibuat dari yang sangat sederhana sampai yang bersifat permanen, yaitu pondasi lubang untuk tiang bambu dan atau kayu, pondasi umpak, serta pondasi pasangan batu kali. Dan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pondasi adalah lubang pondasi dibuat sedemikian rupa sampai mendapat dasar tanah yang keras dengan lebar tanah yang keras dengan lebar minimal 50 cm. Mengingat beban yang harus ditahannya, bahan pembuat pondasi harus dipilih yang kuat dan tanah lama. Untuk pondasi tiang kayu harus dipilih kayu yang tahan air dan tahan rayap. Seperti kayu salam atau 24 kayu yang telah diawetkan. Demikian juga untuk tiang bambu harus dipilih bambu yang tua, lurus dan dipanen pada masa tidak musim bubuk. Supaya tahan rayap serta tidak mudah lapuk karena air, bagian bawah kayu bambu yang dimasukkan dalam tanah perlu dibungkus dengan plastik atau dililit dengan ijuk atau diolesi dengan bahan pengawet seperti ter, residu, oli bekas atau bahan lain. Kemudian lubang pondasi diurung dengan pasir tanah. Pondasi umpak dapat dibuat dari batu gunung batu kali dengan ukuran lebar bawah 50 cm. Cara pemasangannya umpak menonjol 25-35 cm diatas permukaan lantai. 2 Lantai a Persyaratan lantai kandang  mempunyai permukaan yang rata sehingga ternak dapat berdiri atau berbaring istirahat dengan nyaman, tidak menyebabkan salah posisi  tidak licin, agar ternak tidak mudah tergelincir yang menyebabkan cedera  Kuat, tetapi bahannya tidak terlalu keras dan tidak menyebabkan kulit ternak terluka, lecet, memar atau kuku menjadi cepat aus.  Tidak lekas menjadi panas atau dingin, supaya ternak tidak lekas sakit akibat fluktuasi suhu sekitar tubuhnya  Tidak mudah ditembus air sehingga lantai dapat tetap kering  Mudah dibersihkan,  Tahan lama b Sistem lantai kandang Ada dua jenis lantai kandang yaitu sistem lantai padat dan lantai bercelah. Masing-masing sistem lantai mempunyai karakteristik