Alat dan Bahan METODE PENELITIAN A.

Tabel 3. Komposisi Pupuk Pertanian pada Media Kultur Porphyridium sp. Perlakuan Komposisi Pupuk Pertanian Pupuk conwy Urea mgL ZA mgL TSP mgL Kontrol - - - 1mll A 25 30 10 - B 50 30 10 - C 75 30 10 - Catatan: kontrol tidak dianalisis dengan Anova.

D. Pelaksanaan

1. Sterilisasi Alat

Peralatan kultur fitoplankton disterilisasi dengan cara direndam air tawar yang dicampur kaporit 100 ppm selama 1 hari. Setelah itu dicuci menggunakan sabun sampai bersih. Peralatan kultur setelah dicuci dikeringkan kemudian disemprot dengan alkohol 70 dan dikeringkan kembali.

2. Sterilisasi Bahan

Media kultur fitoplankton skala laboratorium menggunakan air laut yang sudah disterilkan dengan uv sterilizer. Air kemudian direbus dengan suhu 100- 150 O C sebanyak 2 kali perebusan masing-masing 15-30 menit.

3. Pembuatan Larutan Pupuk

Bahan- bahan yang digunakan untuk membuat media pupuk Urea, ZA, dan TSP disiapkan, kemudian ditimbang menggunakan neraca analitik, lalu dibungkus dengan alumunium foil. Bahan- bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol steril, kemudian ditambahkan aquades sebanyak 200 ml ke dalam botol lalu diaduk. Perlakuan A, B, dan C urea yang dilarutkan dalam aquades 1000 ml sebanyak 25 mg, 50 mg, dan 75 mg. ZA dan TSP yang dilarutkan dalam aquades 1000 ml yaitu 30 mg dan 10 mg. Pupuk yang telah dilarutkan diambil sebanyak 1 ml untuk 1 liter media air laut. Sebagai perlakuan kontrol digunakan pupuk conwy, namun perlakuan kontrol tidak dianalisis ragam tetapi hanya sebagai pembanding karena perlakuan kontrol dikultur terpisah dengan waktu yang berbeda .

4. Kultur Porphyridium sp.

Kultur fitoplankton menggunakan botol kultur berukuran 1 L dengan kepadatan awal kultur 150 x 10 6 selml. Bibit yang digunakan untuk kultur diamati terlebih dahulu untuk melihat kondisi dan kemungkinan kontaminasi. Bibit dengan kondisi bagus disaring dengan menggunakan tissu. Volume inokulum yang akan dimasukkan ke dalam toples dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: V1 x N1 = V2 x N2 Keterangan: V1 = volume inokulum ml V2 = volume media kultur yang digunakanml N1 = jumlah inokulum stok murni selml N2 = kepadatan awal yang diinginkan selml Villegas, 1986.