87
E Analisis Finansial
Untuk melihat rancangan proses produksi isoeugenol dan vanilin berjalan sesuai tingkat kelayakannya untuk dikembangkan maka dilakukan dua pendekatan. Pendekatan
pertama adalah analisis kelayakan pendirian industri isoeugenol dan vanilin yang terdiri atas analisis IRR Internal Rate of Return, NPV Net Present Value, Net BC Net Benefit Cost
ratio , BEP Break Even Point dan PBP Payback Period Gittinger, 1986; Thuesen dan
Fabrycky, 1993; Blank dan Tarquin, 2002. Sedangkan pendekatan kedua adalah Analisis nilai tambah Hayami dan Kawagoe, 1993; Gumbira-Sa’id dan lntan, 2000.
E. 1 Analisis Kelayakan Investasi
Beberapa asumsi digunakan dalam pengkajian analisis finansial terhadap pendirian industri pembuatan isoeugenol dan vanilin berbahan dasar eugenol minyak daun cengkeh.
Asumsi-asumsi tersebut mengacu pada peraturan pemerintah dan perbankan yang berlaku, pendekatan perhitungan empiris dan beberapa penyesuaian dengan kondisi pada saat kajian
dilakukan. Asumsi-asumsi yang digunakan meliputi hal-hal sebagai berikut : 1.
Bahan baku yang digunakan adalah eugenol minyak daun cengkeh dengan harga pokok Rp 180.000,-kg ditetapkan berdasarkan dua kali harga minyak daun cengkeh sebesar Rp
90.000,-kg pada kisaran harga Tahun 2011. 2.
Kapasitas produksi yang dirancang adalah 3.880 kg eugenol minyak daun cengkeh perhari, dengan jam kerja 16 jam perhari, 25 hari dalam satu bulan atau 300 hari dalam
satu tahun. 3.
Umur ekonomi proyek adalah sepuluh tahun. 4.
Kapasitas produksi isoeugenol dan vanilin untuk tahun pertama adalah 60 dari kapasitas terpasang, tahun kedua kapasitas produksi adalah 80 dan pada tahun ke tiga
kapasitas produksi sebesar 100 atau kapasitas penuh. 5.
Sumber permodalan baik untuk investasi maupun modal kerja berasal dari pinjaman dan modal sendiri dengan perbandingan debt equity ratio 70:30.
6. Tingkat suku bunga pinjaman bank disesuaikan dengan suku bunga riil yang berlaku di
bank 2011, yaitu 12tahun dengan dasar perhitungan dalam bentuk rupiah. 58
88 7.
Besarnya biaya penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus straight- line method
yang disesuaikan dengan umur ekonomis masing-masing modal tetap. Perhitungan biaya tetap dan variabel disajikan pada Lampiran
5 dan 31.
8. Biaya pemeliharaan berkisar antara 2 – 5 dari nilai investasi barang. Perhitungan
biaya pemeliharaan disajikan pada Lampiran 6 dan 32. 9.
Pajak penghasilan PPh dihitung berdasarkan pada SK Menteri Keuangan RI No 598KMK.041994 Pasal 21 tentang Pajak Pendapatan Badan Usaha dan Perseroan.
Besarnya pajak yang harus dibayarkan adalah, apabila pendapatan mengalami kerugian maka tidak dikenakan pajak, tetapi apabila pendapatan pertahun kurang dari Rp
25.000.000,- maka dikenakan pajak sebesar 10. Apabila pendapatan berkisar antara Rp
25.000.000,- sampai dengan Rp 50.000.000,- maka dikenakan pajak sebesar 10 dari Rp 25.000.000,- pertama dan ditambah dengan 15 dari pendapatan yang telah dikurangi
dengan Rp 25.000.000,-. Apabila pendapatan di atas Rp 50.000.000,- maka dikenakan pajak sebesar 10 dari Rp 25.000.000,- ditambah dengan 15 dari Rp 25.000.000,- dan
ditambah lagi dengan 30 dari pendapatan yang telah dikurangi Rp 50.000.000,-.
E.1. 1 Analisis Kelayakan Investasi Isoeugenol
Pada kajian finansial ini dilakukan beberapa tahap perhitungan dan analisis dalam menentukan kelayakan investasi. Pada tahap pertama, dilakukan penetapan jenis dan jumlah
komponen modal tetap, modal kerja sumber dan alokasi pembiayaan yang selengkapnya disajikan dalam Lampiran 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Tahap ke dua dilakukan perhitungan rugi laba
dan perhitungan arus kas cash flow, selanjutnya dilakukan analisis finansial selengkapnya ditunjukkan dalam Lampiran 7, 8 dan 9. Tahap terakhir dilakukan analisis sensitivitas
terhadap perubahan tingkat bunga dan perubahan harga jual isoeugenol. Rangkuman jenis dan jumlah komponen modal tetap disajikan pada Tabel 15, sedangkan perincian masing-
masing komponen pembelian tanah dan survey, bangunan dan pekerjaan sipil, alat dan mesin proses, peralatan umum, peralatan kantor dan kendaraan disajikan pada Lampiran 1 dan 2.
Modal tetap atau investasi industri pembuatan isoeugenol berbahan dasar eugenol minyak daun cengkeh adalah Rp 3.795.050.000,- dengan persentase terbesar dari komponen alat dan
mesin proses 73,25 persen, sedangkan komponen biaya terkecil adalah biaya peralatan kantor 0,80 persen.
89 Tabel 15 Jenis dan jumlah komponen modal tetap pendirian industri isoeugenol
No Uraian
Jumlah Rupiah
Persentase 1
Pembelian tanah dan survey 250.000.000
6.59
2 Bangunan dan pekerjaan sipil
450.000.000
11.86
3 Alat dan mesin proses
2.780.000.000
73.25
4 Peralatan umum
65.500.000
1.73
5 Peralatan kantor
30.550.000
0.80
6 Kendaraan
219.000.000
5.77
Total 3.795.050.000
100,00
Modal kerja adalah dana yang dibutuhkan agar pabrik dapat berjalan dan memproduksi barang atau beroperasi. Rangkuman modal kerja disajikan pada Tabel 16
Modal kerja pada industri isoeugenol ini adalah Rp 127.487.726.119,-. Komponen modal kerja dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen biaya tetap yang meliputi tenaga kerja
tidak langsung, administrasi dan pemasaran, penyusutan, pemeliharaan, asuransi, riset dan pengembangan, dan komponen biaya tidak tetap atau biaya variabel yang meliputi biaya
bahan baku, bahan pembantu, biaya kemasan, tenaga kerja langsung dan biaya bahan bakar. Biaya tetap adalah Rp 1.196.028.775,-, biaya ini secara nominal tetap jumlahnya tetapi
nilainya disesuaikan dengan laju inflasi. Biaya tidak tetap pada tahun pertama dengan kapasitas produksi 60 adalah Rp 126.291.697.344,-, pada tahun kedua dengan kapasitas
80 adalah Rp 168.388.929.792,- dan pada tahun ke tiga pada saat kapasitas penuh 100 mencapai Rp 210.486.162.240,-.
Sumber modal dari proyek ini tidak sepenuhnya berasal dari modal sendiri, akan tetapi memanfaatkan jasa kredit perbankan. Debt equity ratio atau perbandingan antara
modal pinjaman dan modal sendiri sebesar 70:30, dengan tingkat suku bunga kredit 12 2011. Pengembalian modal ke bank beserta bunganya dilakukan dalam lima tahun.
Besarnya pinjaman ke bank adalah Rp 92.132.443.283,- dan besarnya modal sendiri adalah Rp 39.485.332.836,-. Rencana pengembalian modal dan pembayaran bunga disajikan pada
Tabel 17.
90 Tabel 16 Jenis dan jumlah modal kerja pendirian industri isoeugenol
No Uraian
Biaya Rp
Tahun 1 60
Tahun 2 80
Tahun 3 100
A Biaya Tetap
1 Tenaga Kerja Tidak Langsung 360.000.000
387.450.000 406.822.500
2 Administrasi dan Pemasaran 36.000.000
37.800.000 39.690.000
3 Penyusutan 528.002.500
193.002.500 193.002.500
4 Pemeliharaan 246.128.750
251.051.325 256.072.352
5 Asuransi 1.897.525
1.907.013 1.916.548
6 Riset dan Pengembangan 15.000.000
15.750.000 16.537.500
Sub Total 1.196.028.775
886.960.838 914.041.399
B Biaya Variabel
1 Biaya Bahan Baku Pembantu 125.752.777.344
167.670.369.792 209.587.962.240
2 Biaya Kemasan 347.400.000
463.200.000 579.000.000
3 Tenaga Kerja Langsung 90.720.000
120.960.000 151.200.000
4 Bahan Bakar 100.800.000
134.400.000 168.000.000
Sub Total 126.291.697.344
168.388.929.792 210.486.162.240
Total 127.487.726.119
169.275.890.630 211.400.203.639
Tabel 17 Rencana pengembalian modal dan pembayaran bunga Rp
Proyeksi laba rugi merupakan ringkasan penerimaan dan biaya perusahaan setiap periode akuntansi dengan memberikan gambaran kegiatan industri dari waktu ke waktu.
Aliran kas adalah penerimaan dan pengeluaran kas tahunan yang menunjukkan transaksi uang tunai yang berlangsung selama sepuluh tahun. Aliran kas masuk terdiri atas laba bersih,
nilai penyusutan dan modal sendiri dan pinjaman, sedangkan aliran kas keluar adalah modal
tetap dan modal kerja. Hasil perhitungan kriteria kelayakan ekonomi industri isoeugenol berbahan dasar
eugenol minyak daun cengkeh MDC disajikan pada Tabel 18. Berdasarkan hasil perhitungan pada tingkat suku bunga pinjaman 12 , diperoleh hasil semua komponen
kriteria kelayakan menunjukkan bahwa pendirian industri isoeugenol ini layak untuk
Tahun ke
Jumlah Kredit Angsuran Pokok
Bunga Sisa Kredit
92.132.443.283 92.132.443.283
1 92.132.443.283
18.426.488.657 11.055.893.194
73.705.954.627 2
73.705.954.627 18.426.488.657
8.844.714.555 55.279.465.970
3 55.279.465.970
18.426.488.657 6.633.535.916
36.852.977.313 4
36.852.977.313 18.426.488.657
4.422.357.278 18.426.488.657
5 18.426.488.657
18.426.488.657 2.211.178.639
-
91 dikembangkan. Hasil Analisis menunjukkan nilai IRR 50,43, nilai tersebut lebih tinggi dari
tingkat suku bunga pinjaman 12 pertahun. Analisis NPV yang menunjukkan nilai uang yang diterima dari dana yang diinvestasikan pada saat ini adalah Rp 645.341.441.970,-
dengan Net BC ratio adalah 3,9 dan Break Even Point BEP adalah 8.178 satuan produk. Tingkat pengembalian modal PBP dari industri ini adalah 1,27 tahun. Kondisi ini
menunjukkan bahwa dalam jangka waktu satu tahun tiga bulan enam hari dana yang diinvestasikan dapat diperoleh kembali.
Tabel 18 Kriteria kelayakan industri isoeugenol berbahan dasar eugenol MDC
No Kriteria
Nilai
1 Net Present Value
NPV pada DF 12 Rp 645.341.441.970
2 Internal Rate of Return
IRR pada DF 12, 47,40
3 Net
BC ratio 3,90
4 Payback Period
PBP dalam tahun 1,27
5 Break Even Point
BEP dalam satuan produk 8.178
E.1. 2 Analisis Kelayakan Investasi Vanilin
Pada kajian finansial industri vanilin dilakukan beberapa tahap perhitungan dan analisis dalam menentukan kelayakan investasi. Pada tahap pertama, dilakukan penetapan
jenis dan jumlah komponen modal tetap, modal kerja sumber dan alokasi pembiayaan yang selengkapnya ditunjukkan dalam Lampiran 27, 28, 29, 30, 31 dan 32. Tahap ke dua
dilakukan perhitungan rugi laba dan perhitungan arus kas cash flow, selanjutnya dilakukan analisis finansial selengkapnya ditunjukkan dalam Lampiran 33, 34 dan 35. Tahap terakhir
dilakukan analisis sensitivitas terhadap perubahan tingkat bunga dan perubahan harga jual vanilin. Rangkuman jenis dan jumlah komponen modal tetap disajikan pada Tabel 19,
sedangkan perincian masing-masing komponen pembelian tanah dan survey, bangunan dan pekerjaan sipil, alat dan mesin proses, peralatan umum, peralatan kantor dan kendaraan
disajikan pada Lampiran 27 dan 28. Modal tetap atau investasi industri vanilin berbahan dasar eugenol minyak daun cengkeh adalah Rp 3.795.050.000,- dengan persentase terbesar
dari komponen alat dan mesin proses 73,25 persen, sedangkan komponen biaya terkecil adalah biaya peralatan kantor 0,80 persen.
92 Tabel 19 Jenis dan jumlah komponen modal tetap pendirian industri vanilin
No Uraian
Jumlah Rupiah
Persentase 1
Pembelian tanah dan survey
250.000.000 5,69
2 Bangunan dan pekerjaan sipil
450.000.000 11,86
3 Alat dan mesin proses
2.780.000.000 73,25
4 Peralatan umum
65.500.000 1,73
5 Peralatan kantor
30.550.000 0,80
6 Kendaraan
219.000.000 5,77
Total
3.795.050.000 100,00
Modal kerja adalah dana yang dibutuhkan agar pabrik dapat berjalan dan memproduksi barang atau beroperasi. Rangkuman modal kerja disajikan pada Tabel 20.
Modal kerja pada industri vanilin ini adalah Rp 154.794.595.559,-. Komponen modal kerja dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen biaya tetap yang meliputi tenaga kerja tidak
langsung, administrasi dan pemasaran, penyusutan, pemeliharaan, asuransi, riset dan pengembangan, dan komponen biaya tidak tetap atau biaya variabel yang meliputi biaya
bahan baku, bahan pembantu, biaya kemasan, tenaga kerja langsung dan biaya bahan bakar. Biaya tetap adalah Rp 1.218.028.775,-, biaya ini secara nominal tetap jumlahnya tetapi
nilainya disesuaikan dengan laju inflasi. Biaya tidak tetap pada tahun pertama dengan kapasitas produksi 60 adalah Rp 153.576.566.784,-, pada tahun kedua dengan kapasitas
80 adalah Rp 204.768.755.712,- dan pada tahun ke tiga pada saat kapasitas penuh 100 mencapai Rp 255.960.944.640,-.
Sumber modal dari proyek ini tidak sepenuhnya berasal dari modal sendiri, akan tetapi memanfaatkan jasa kredit perbankan. Debt equity ratio atau perbandingan antara
modal pinjaman dan modal sendiri sebesar 70:30, dengan tingkat suku bunga kredit 12 2011. Pengembalian modal ke bank beserta bunganya dilakukan dalam lima tahun.
Besarnya pinjaman ke bank adalah Rp 111.247.251.891,- dan besarnya modal sendiri adalah Rp 47.677.393.668,-. Rencana pengembalian modal dan pembayaran bunga disajikan pada
Tabel 21.
93 Tabel 20 Jenis dan jumlah modal kerja pendirian industri vanilin
No Uraian
Biaya Rp
Tahun 1 60
Tahun 2 80
Tahun 3 100
A Biaya Tetap
1 Tenaga Kerja Tidak Langsung 369.000.000
387.450.000 406.822.500
2 Administrasi dan Pemasaran 48.000.000
50.400.000 52.920.000
3 Penyusutan 528.002.500
193.002.500 193.002.500
4 Pemeliharaan 246.128.750
251.051.325 256.072.352
5 Asuransi 1.897.525
1.907.013 1.916.548
6 Riset dan Pengembangan R D 25.000.000
26.250.000 27.562.500
Sub Total
1.218.028.775 910.060.838
938.296.399 B
Biaya Variabel 1 Biaya Bahan Baku Pembantu
153.035.558.784 204.047.411.712
255.059.264.640 2 Biaya Kemasan
230.688.000 307.584.000
384.480.000 3 Tenaga Kerja Langsung
90.720.000 120.960.000
151.200.000 4 Bahan Bakar
219.600.000 292.800.000
366.000.000 Sub Total
153.576.566.784 204.768.755.712
255.960.944.640
Total 154.794.595.559
205.678.816.550 256.899.241.039
Tabel 21 Rencana pengembalian modal dan pembayaran bunga Rp
Proyeksi laba rugi merupakan ringkasan penerimaan dan biaya perusahaan setiap periode akuntansi dengan memberikan gambaran kegiatan industri dari waktu ke waktu.
Aliran kas adalah penerimaan dan pengeluaran kas tahunan yang menunjukkan transaksi uang tunai yang berlangsung selama sepuluh tahun. Aliran kas masuk terdiri atas laba bersih,
nilai penyusutan dan modal sendiri dan pinjaman, sedangkan aliran kas keluar adalah modal
tetap dan modal kerja. Hasil perhitungan kriteria kelayakan industri vanilin berbahan dasar eugenol minyak
daun cengkeh disajikan pada Tabel 22. Berdasarkan hasil perhitungan pada tingkat suku bunga pinjaman 12 , diperoleh hasil semua komponen kriteria kelayakan menunjukkan
bahwa pendirian industri vanilin ini layak untuk dikembangkan. Hasil Analisis menunjukkan nilai IRR 47,43, nilai tersebut lebih tinggi dari tingkat suku bunga pinjaman 12
Tahun ke
Jumlah Kredit Angsuran Pokok
Bunga Sisa Kredit
111.247.251.891 111.247.251.891
1 111.247.251.891
22.249.450.378 13.349.670.227
88.997.801.513 2
88.997.801.513 22.249.450.378
10.679.736.182 66.748.351.135
3 66.748.351.135
22.249.450.378 8.009.802.136
44.498.900.757 4
44.498.900.757 22.249.450.378
5.339.868.091 22.249.450.378
5 22.249.450.378
22.249.450.378 2.669.934.045
-
94 pertahun. Analisis NPV yang menunjukkan nilai uang yang diterima dari dana yang
diinvestasikan pada saat ini adalah Rp 779.561.530.094,- dengan Net BC ratio adalah 3,91 dan Break Even Point BEP adalah 5.053 satuan produk. Tingkat pengembalian modal
PBP dari industri ini adalah 1,25 tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam jangka waktu satu tahun tiga bulan dana yang diinvestasikan dapat diperoleh kembali.
Tabel 22 Kriteria kelayakan industri vanilin berbahan dasar eugenol MDC
No Kriteria
Nilai
1 Net Present Value
NPV pada DF 12, Rp 779.561.530.094
2 Internal Rate of Return
IRR pada DF 12, 47,43
3 Net
BC ratio 3,91
4 Payback Period
PBP dalam tahun 1,25
5 Break Even Point
BEP dalam satuan produk 5.053
E.2 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan akibat terjadinya perubahan suku bunga pinjaman dan perubahan harga bahan baku. Sensitivitas diukur
berdasarkan perubahan nilai NPV, IRR, net BC ratio dan PBP. Analisis dilakukan untuk melihat seberapa jauh proyek masih layak untuk dikembangkan bilamana terjadi perubahan
faktor-faktor di atas.
E. 2.1 Analisis Sensitivitas Industri Isoeugenol