Analisis Nilai Tambah Perancangan proses produksi isoeugenol dan vanilin dari eugenol minyak daun cengkeh

Analisis sensitivitas terhadap perubahan harga output yang dihasilkan oleh proyek tersebut perlu, terutama bagi proyek-proyek dengan umur ekonomis yang panjang dan dalam ukuran besar. Hal tersebut disebabkan kemungkinan besar dengan adanya proyek, penawaran barang di pasar akan bertambah, dan harga relatif dibanding dengan tingkat harga umum akan menjadi lebih rendah Kadariyah et al., 1976.

H. Analisis Nilai Tambah

Nilai tambah merupakan salah satu kriteria dalam perancangan atau pengembangan suatu produk. Menurut Gittinger 1985, nilai tambah added value adalah jumlah nilai ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan yang diselenggarakan di dalam masing-masing satuan produksi dalam perekonomian, sedangkan menurut Gumbira-Sa’id dan lntan 2000, nilai tambah adalah nilai yang tercipta dari kegiatan mengubah input pertanian menjadi produk pertanian atau yang tercipta dari kegiatan mengolah hasil pertanian menjadi produk akhir. Keunggulan kompetitif produk agroindustri dapat diciptakan dengan menerapkan konsep peningkatan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Peluang peningkatan nilai tambah sumberdaya alam dengan melakukan diversifikasi produk dari alam sangat besar. Semakin rumit teknologi yang digunakan untuk melakukan diversifikasi produk dan bahan baku hasil panenan, maka semakin tinggi pula nilai tambah produk diversifikasi tersebut serta mempunyai harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga komoditi awalnya Gumbira-Sa’id, 2001. Penghitungan nilai tambah salah satu diantaranya dapat dilakukan dengan menggunakan metode Hayami dan Kawagoe 1993. Pengukuran nilai tambah dengan menggunakan metode Hayami dan Kawagoe 1993 dilakukan dengan menghitung nilai tambah produk yang diakibatkan oleh pengolahan dan tidak memasukkan penggunaan tenaga kerja dan faktor produksi yang lain. Jika faktor tenaga kerja dimasukkan maka nilai yang didapatkan adalah keuntungan perusahaan dan bukan nilai tambah dari suatu proses. Perhitungan nilai tambah dalam penelitian ini menggunakan metode Hayami dan Kawagoe Tabel 6, karena dengan nilai tambah yang diperoleh lebih mewakili besarnya nilai tambah yang diterima dari kegiatan pengolahan. Tabel 6 Model perhitungan nilai tambah dari Hayami dan Kawagoe 1993 No Variabel Perhitungan I. Output, input dan harga 1 Output kgth a 2 Bahan baku kgth b 3 Tenaga kerja HOKth c 4 Faktor konversi 1:2 d = ab 5 Koefisien tenaga kerja HOKkg e = cb 6 Harga output Rpkg f 7 Upah rata-rata tenaga kerja RpHOK g

II. Pendapatan dan Keuntungan

8 Harga bahan baku Rpkg h 9 Sumbangan input lain Rpkg i 10 Nilai output Rpkg j = dxf 11 a. NiIai tambah Rpkg k = j-i-h b. Nisbah nilai tambah I = kj x 100 12 a. Imbalan tenaga kerja Rpkg m = exg b. Bagian tenaga kerja n = mk x 100 13 a. Keuntungan Rpkg o = k-m b. Tingkat keuntungan p = oj x 100 Ill. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi 14 Marjin Keuntungan Rpkg q = j-h a. Pendapatan tenaga kerja r = mq x 100 b. Sumbangan input lain s = iq x 100 c. Keuntungan perusahaan t = oq x 100 III METODOLOGI A Kerangka Pemikiran Perancangan proses dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rancangan proses produksi vanilin dari eugenol minyak daun cengkeh dan sebagai upaya peningkatan nilai tambah agroindustri minyak daun cengkeh. Kajian yang berkenaan dengan estimasi kelayakan Analisis finansial proses produksi isoeugenol dan vanilin yang berbahan baku eugenol dari minyak cengkeh belum banyak dipublikasi. Sebelum dilakukan kajian analisis finansial, maka diperlukan simulasi perancangan proses industri yang banyak melibatkan unit operasi seperti halnya sebuah pabrik. Menurut Seider et al. 1999, tahapan dalan perancangan proses meliputi: 1 analisis peluang dan permasalahan, 2 kreasi atau sintesis proses dan 3 pengembangan proses. Analisis peluang dan permasalahan dilakukan dengan cara menganalisis peluang produksi vanillin dari minyak daun cengkeh di Indonesia dilanjutkan dengan perumusan permasalahannya. Kreasi proses dilakukan melalui pengumpulan data beberapa proses pembuatan vanillin yang telah ada melalui pustaka, sehingga didapatkan rangkaian proses yang secara teknis paling sesuai. Pengembangan dilakukan melalui integrasi proses, simulasi model, optimasi kapasitas dan analisis teknis dan finansial terhadap rancangan yang dikembangkan. Optimasi kondisi proses dilakukan untuk mendapatkan kondisi operasi terbaik sehingga dihasilkan konversi optimum. Analisis produk dilakukan untuk mengetahui sifat fisiko-kimianya serta spesifikasi dari senyawanya. Integrasi proses bertujuan dilakukan untuk mengintegrasikan seluruh tahapan proses produksi isoeugenol dan vanillin dari eugenol minyak daun cengkeh sehingga dihasilkan flowsheet yang utuh. Simulasi proses produksi vanillin dari eugenol yang berasal dari minyak daun cengkeh dilakukan dengan membuat flowsheet yang utuh menggunakan perangkat lunak Hysis, sehingga diperoleh gambaran lengkap proses produksi vanillin dalam bentuk Process Engineering Flow Diagram PEFD. Model simulasi produksi isoeugenol dan vanillin dengan menggunakan perangkat lunak seperti tersebut diatas belum pernah dilakukan. Langkah pertama dalam mengembangkan simulasi perancangan proses adalah menyusun bagan alir proses, menghitung neraca massa, menghitung neraca energi, dan menentukan ukuran dan biaya peralatan proses. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis finansial untuk menilai kelayakan rancangan proses secara ekonomi dengan memperkirakan besarnya biaya produksi yang terdiri dari biaya peralatan, biaya pabrik secara keseluruhan, biaya variabel dan biaya lainnya. Dengan demikian studi tentang perancangan proses ini bertujuan untuk: 1 merancang proses produksi vanilin dari eugenol minyak daun cengkeh secara kontinu dan menilai kinerjanya dari sudut pandang pabrik secara keseluruhan dan 2 melakukan kajian finansial untuk mengevaluasi kelayakan secara ekonomi ditinjau dari aspek biaya bahan baku, biaya peralatan, biaya pabrik secara umum serta biaya variabel lainnya. Kerangka pemikiran produksi isoeugenol dan vanillin dari eugenol minyak daun cengkeh adalah sebagai berikut. Kegiatan dimulai dari 1 analisis peluang dan masalah, 2 pemilihan proses dari produksi vanilin isomerisasi eugenol dan oksidasi isoeugenol, 3 identifikasi isoeugenol dan vanillin dengan menggunakan, FTIR dan HNMR, 4 pengembangan proses meliputi integrasi proses, simulasi model dan 5 analisis finansial rancangan proses. Dari kegiatan tersebut diatas akan diperoleh 1 informasi peluang pengembangan produk dan rumusan masalah, 2 informasi proses yang efisien, 3 karakteristik produk, 4 diagram alir, hasil perhitungan neraca massa, simulasi model proses dalam bentuk PEFD dan kapasitas produk, dan 5 kelayakan proses secara finansial. Sehingga secara keseluruhan akan membentuk hasil yang berupa rancangan proses produksi isoeugenol dan vanilin secara utuh. B Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu sampel isoeugenol dan vanilin yang digunakan untuk identifikasi diperoleh dari BB-Pascapanen tahun 2006. Isoeugenol kemurnian 99 dari PT. Indesso Jakarta dan vanilin kemurnian 99 dari Aldrich yang digunakan sebagai senyawa pembanding yang digunakan sebagai standar dalam identifikasi produk isomerisasi isoeugenol dan vanilin hasil sintesis. C Alat Peralatan yang digunakan untuk identifikasi produk adalah FTIR Fourier Transform Infrared Spectroscopy merk Shimadzu type Prestige-21 dan NMR hydrogen Nuclear Magnetic Resonance merk Jeol type JNM ECA 500, Magnet 500 MHz. Seperangkat komputer untuk menjalankan program simulasi perangkat lunak Hysys. D Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu analisis peluang dan permasalahan; identifikasi produk isoeugenol dan vanilin dengan FTIR dan NMR ; pemilihan proses studi literatur, dan pengembangan proses. Pengembangan proses dilakukan melalui integrasi proses, simulasi model, analisis finansial dan nilai tambah terhadap rancangan proses produksi vanilin Gambar 11. Kreasi proses dilakukan dengan metode eksperimen dengan analisis statistik. Identifikasi dan karakterisasi bahan baku dan produk dilakukan melalui analisis fisiko-kimia, gas chromatography GC, nuclear magnetic resonance NMR, dan fourier transform infra red FTIR. Optimasi proses dilakukan dengan metode response surface method RSM. Integrasi proses dilakukan dengan mengkombinasikan seluruh tahapan proses sehingga dihasilkan diagram alir yang utuh. Simulasi model perancangan proses produksi isoeugenol dan vanilin dilakukan menggunakan simulasi dengan bantuan perangkat lunak Hysys 3.2. Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria kelayakan investasi yaitu net present value NPV, internal rate of return IRR, net benefit cost ratio BC rasio, break even point BEP, pay back period PBP, dan analisis sensitivitas serta nilai tambah.

D. 1 Analisis Peluang