3 yang lebih besar, dan konsentrasi di sekitar
daerah tujuan akan menjadi lebih rendah. Perubahan besar dalam arah angin dapat terjadi
dalam periode waktu yang singkat.
Topografi dapat berdampak secara mikro dan skala meso pada daerah titik dan
daerah sumber. Pegunungan menyebabkan aliran udara lokal yang disebabkan oleh
peningkatan kekasapan permukaan sehingga menurunkan kecepatan angin. Sebagai
tambahan, pegunungan dan perbukitan membentuk barrier terhadap pergerakan udara.
2.2 Hujan Asam 2.2.1 Definisi Hujan Asam
Hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari
atmosfer ke bumi. Sebenarnya turunnya asam dari atmosfer ke bumi bukan hanya dalam
kondisi basah tetapi juga kering. Sehingga dikenal pula dengan istilah deposisi
penurunanpengendapan basah dan deposisi kering. Masalah deposisi asam terjadi di
lapisan atmosfer terendah, yaitu di troposfer.
Deposisi basah mengacu pada hujan asam, kabut dan salju. Ketika hujan asam ini
mengenai tanah, dapat berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan, tergantung dari
konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah, buffering capacity kemampuan air atau tanah
untuk menahan perubahan pH, dan jenis tumbuhanhewan yang terkena.
Deposisi kering mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50
keasaman di atmosfer jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin
membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan pohon.
Ketika hujan turun, partikel asam yang menempel di bangunan atau pohon tersebut
akan terbilas, menghasilkan air permukaan run off yang asam.
2.2.2 Proses Pembentukan Hujan Asam
Emisi sulfur dan nitrogen yang berasal dari bahan bakar fosil merupakan penyebab
utama timbulnya deposisi asam. Ketika kedua unsur polutan bercampur dengan uap air di
udara, terbentuklah asam sulfur dan nitrat H
2
SO
4
dan HNO
3
. Seperti halnya asam hidroklorik yang
berasal dari gas HCl yang diproduksi oleh industri berat dan asam karbonat, di dalam air
H
2
SO
4
dan HNO
3
akan terurai menjadi ion H
+
dan ion-ion Cl
-
, CO
3 2-
, SO
4 2-
dan NO
3 -
. Penambahan ion H
+
dan ion-ion negatif ini akan menurunkan nilai pH, yang dipakai
sebagai indikasi tingkat keasaman suatu sampel air hujan.
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Proses Pembentukan Deposisi
Asam
Sumber : Environmental Protection Agency, 2006
2.2.3 Efek Hujan Asam
Hujan asam berdampak langsung pada lingkungan seperti perubahan pH tanah
yang menyebabkan perubahan pola adsorption dan desorpstion sehingga terjadi perubahan
nutrisi pada run off permukaan maupun dari infiltrsi air ke dalam tanah. Hujan asam dapat
menurukan laju pertumbuhan tanaman, pertumbuhan tanaman pertanian dan
pertumbuhan tanaman hutan. Hujan asam dapat mempercepat pelapukan dan erosi
logam, bahan bangunan dan monument- monumen. salah satu dampak yang paling
penting adalah hujan asam dapat mengubah kualitas air permukaan dan meracuni spesies
perairain. 2.3
Sulfur Dioksida SO
2
Gas penyebab utama terjadinya hujan asam adalah gas SO
2
, yang umumnya diemisikan sebagai hasil pembakaran bahan
bakar fosil minyak dan batu bara. Sumber-sumber sulfur secara alami
adalah evaporasi percikan air laut, erosi debu dari tanah kering yang mengandung sulfur, uap
letusan gunung berapi, emisi H
2
S secara biogenik dan persenyawaan organik yang
mengandung sulfur. SO
2
terdapat di alam secara normal pada konsentrasi 0.3 – 1 ppm.
Nilai Ambang Batas untuk SO
2
adalah 0.01
4 ppm BMG, 2003. Sumber Buangan Sulfat
lainnya adalah : • Hasil pencucian mineral
GIPS:CaSO
4
.2H
2
O • Oksidasi mineral sulfida PIRIT: FeS
2
• Industri deterjen • Limbah domestik
Pembakaran 1000 kg bahan bakar minyak dapat menghasilkan 60 kg SO
2
di atmosfer. Gas SO
2
tidak dapat terbakar namun sangat mudah larut dalam air pada suhu ruang
sedangkan SO
3
tidak reaktif. SO
2
larut dalam uap air untuk membentuk asam, dan
berinteraksi dengan gas-gas dan partikel lain di udara untuk membentuk sulfat dan produk lain
yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Lebih dari 65 SO
2
dilepaskan ke udara atau lebih dari 13 juta ton per tahun,
yang berasal dari alat elektronik, khususnya yang menggunakan batu bara. Siklus Sulfur
dapat dilihat pada lampiran 1.
Gas SO
2
yang dilepaskan dapat dioksidasi oleh OH untuk membentuk H
2
SO
4
, Gas ini menjadi higroskopik kemampuan
menyerap air dan menjadi reaktif dan menyerap H
2
O dan uap NH
3
secara cepat untuk membentuk aerosol NH
4
HSO
4
dan NH
4 2
SO
4
. Hal ini ditunjukkan pada lampiran 2.
Sumber pelenyap senyawa sulfur adalah rainout dan washout. Rainout adalah proses di
dalam awan melalui aerosol higroskopis dari senyawa sulfur yang bertindak sebagai inti
kondensasi dan melalui mekanisme tangkapan dan penggabungan menjadi tetes hujan dan
jatuh ke permukaan tanah. Washout adalah proses penangkapan aerosol oleh tetes air
hujan yang jatuh, yang meliputi proses yang terjadi di bawah awan.
2.4 Tingkat Kelarutan Gas