g. Keterangan ringkas apabila diperlukan dapat ditulis pada kolom
keterangan di bawah nama akun. h.
Kolom Ref, yang artinya penunjuk silang diisi dengan nomor akun apabila pos jurnal telah dipindahkan posting ke buku besar.
2.6 Kerangka Berpikir
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan
belajar mengajar. Metode pengajaran adalah hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar karena merupakan sarana komunikasi antara guru dan siswa
dalam mentransfer ilmu pengetahuan. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode
yang sesuai dengan tujuan. Hal tersebut berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar
keberhasilan yang ada dalam suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode digunakan oleh guru penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Kondisi awal siswa kelas XI IS SMA Muhammadiyah 2 Klaten tahun
ajaran 20132014 memiliki permasalahan terhadap penguasaan materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum. Dari data nilai kelas menunjukkan rendahnya
nilai hasil belajar pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum. Terlihat dari 18 siswa hanya 10 siswa atau sama denga
n 55,55 siswa yang mendapat nilai ≥ 75 di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Rendahnya penguasaan materi
pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum disebabkan karena tingkat kejenuhan
siswa saat proses pembelajaran. Oleh karena itu hasil belajar siswa kelas XI IS SMA Muhammadiyah 2 Klaten kurang dari kriteria ketuntasan minimal KKM.
Dalam pembelajaran akuntansi khususnya pokok bahasan jurnal umum siswa perlu pemahaman dan latihan-latihan yang mengutamakan pada penyerapan
melalui pencapaian informasi, pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Siswa tidak akan berhasil dalam pembelajaran apabila siswa tidak
berani bertanya pada guru tentang kesulitan belajarnya. Oleh karena itu, salah satu alternatifnya dengan menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan
partisipasi penuh antara guru dengan siswa yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan permasalahan yang ada dapat dilakukan tindakan guna
meningkatkan keterampilan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum yaitu dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Model pembelajaran STAD
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan logis untuk mencari jawaban dari sebuah permasalahan. Metode ini dapat memberikan solusi dan suasana baru
yang menarik dalam proses belajar mengajar khususnya yang memerlukan pemahaman. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat
pembelajarn yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui
tutorial, kuis, dan atau melakukan diskusi. Dengan metode pembelajaran STAD diharapkan ada perbedaan hasil belajar siswa sehingga lebih memahami materi
pelajaran yang dibahas.
Berdasarkan uraian tersebut kerangka berpikir dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir Masalah
Hasil belajar pencatatan
transaksi ke dalam
jurnal umum kelas
XI IS SMA Muhammad
iyah 2 Model STAD :
1. Siswa mampu berfikir sendiri
tentang pemecahan suatu permasalahan.
2. Siswa dapat mengemukakan
pendapatnya dan menjawab kuis
sendiri dari hasil diskusi yang
dilakukan. 3. Dari hasil diskusi dan
pemecahan tersebut siswa akan memiliki
kemampuan dalam penalaran formal
yang baik. Hasil
belajar pencatata
n transaksi ke dalam
jurnal umum
meningkat .
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IS SMA Muhammadiyah 2 Klaten tahun pelajaran 20142015 dengan jumlah 18 siswa. Peneliti memilih kelas
XI IS karena daftar nilai kelas hasilnya masih rendah.
3.2 Siklus Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru yang
melakukan penelitian, dari mulai penyusunan perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas untuk memperbaiki kondisi pembelajaran
yang telah dilakukan. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap disajikan
melalui bagan berikut:
Gambar 3.1. Bagan Siklus Penelitian Arikunto, 2010:137 Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi Pengamatan
Pelaksanaan Perencanaan
?