Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan Tolerance TOL dan metode VIF Variance Inflation Factor. Berdasarkan aturan VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 10 atau tolerance kurang dari 0,10, maka dinyatakan terjadi gejala multikolinearitas, sebaliknya apabila harga VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10, maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dengan SPSS ditunjukkan oleh tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Coe fficients a .615 1.626 .440 2.272 .496 2.016 .280 3.565 Jumlah Kredit y ang disalurkan X1 NPL X2 CAR X3 LDR X4 Model 1 Toleranc e V IF Collinearity Statistics Dependent V ariable: ROA Y a. Untuk dapat mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dapat dilihat melalui uji Durbin-Watson DW test. Dalam penelitian ini, jumlah sampel n sebanyak 36 dengan jumlah variabel independen 4 k=4. Dengan melihat tabel Durbin- Watson, maka didapatkan nilai dl sebesar 1,236 dan nilai du sebesar 1,724. Nilai ini akan dibandingkan dengan hasil perhitungan statistik menggunakan SPSS dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Dari tabel di atas dapat diketahui nilai DW sebesar 1,740. Jika dibandingkan, maka nilai ini berada di 1,236 1,740 4- 1,724 jika dilihat pada Tabel 3.1 maka dl d 4 – du, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada autokorelasi, baik positif maupun negatif.

4. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan non performing loan (NPL) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan: studi kasus pada Bank Persero di Indonesia Tahun 2004 - 2012

0 6 100

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

NASKAH PUBLIKASI Analisis Pengaruh Non Performing Loan , Capital Adequacy Ratio, Loan Analisis Pengaruh Non Performing Loan , Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Efisiensi Operasi, dan Net Interest Margin terhadap Return On Assets Pada Bank

0 2 20