aspek fenomenal sosial tertentu dan mendeskripsikan fenomena sosial tertentu. Pada penelitian deskriptif, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun
fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
3.4 SUMBER INFORMASI
3.4.1 Data Primer
Dalam penelitian ini terdapat dua macam informan, yaitu informan awal dan informan tambahan. Penetapan informan utama dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling yaitu peneliti menetapkan informan berdasarkan anggapan bahwa informan dapat memberikan informasi yang
diinginkan penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian. Dengan kata lain informan yang dipilih adalah informan awal yang baik pengetahuan ataupun
keterlibatan mereka dengan permasalahan yang akan diteliti tidak diragukan lagi. Dalam hal ini informan awal merupakan orang yang termasuk atau tergabung
dalam tim pemantau peredaran garam tidak beryodium dan tim gaky yang ada di Kabupaten Rembang.
Pihak yang menjadi informan awal dalam penelitian ini adalah : 1.
Kepala Seksi Usaha Industri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang
2. Kepala Bidang Pemerintahan, sosial dan Budaya Bappeda Kabupaten
Rembang 3.
Pemilik Perusahaan Garam 4.
Petani Garam
Kesemua informan awal tersebut diwawancarai secara mendalam indepth interview untuk mendapatkan informasi yang valid, relevan dan memadai.
Informan awal dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut : 1.
Untuk Informan yang merupakan petugas dipilih dengan kriteria memiliki pengetahuan mengenai garam beryodium, serta mengetahui program-program
penanggulangan gaky khususnya pengadaan garam beryodium. 2.
Untuk informan yang merupakan sasaran yaitu produsen garam dan petani garam tidak memiliki kriteria khusus, cukup sebagai produsen garam yang
memproduksi garam konsumsi untuk produsen, dan melakukan pengolahan garam di ladang garam untuk petani garam.
Selanjutnya dalam penelitian ini dibutuhkan informan tambahan karena data atau hasil wawancara di lapangan masih kurang memuaskan, peneliti
menggunakan teknik Snowball Sampling sebagai teknik penentuan informan tambahan selanjutnya. Berdasarkan teknik sampling tersebut didapatkan informan
tambahan sebanyak 2 orang yang masing-masing adalah merupakan konsumen garam di Kabupaten Rembang. Kemudian dikarenakan informasi yang didapatkan
dari kedua informan yang merupakan konsumen tersebut masih kurang, peneliti membentuk kelompok diskusi dengan jumlah 8 orang yang merupakan kader Tim
Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga TP PKK dan Posyandu. Pembentukan kelompok diskusi tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi
dari konsumen seputar garam beryodium yang beredar di masyarakat dan pengaruh konsumen dalam produksi garam oleh produsen garam Kecamatan
Kaliori Kabupaten Rembang. Informan tambahan yang merupakan konsumen
dipilih secara acak dan tidak memiliki kriteria tertentu, cukup hanya sebagai konsumen garam yang menggunakan garam untuk konsumsi dan mengerti tentang
pentingnya mengonsumsi garam beryodium.
3.4.2 Data Sekunder