masyarakatswasta atau implementasi yang diswastakan privatization atau contracting out
3. Ketepatan target implementasi
Ketepatan disini berdasarkan atas tiga hal, yaitu : pertama, apakah target yang diintervensi sesuai dengan yang direncanakan, apakah tidak ada tumpang
tindih dengan intervensi yang lain. Kedua, apakah targetnya dalam kondisi siap untuk diintervensi ataukah tidak, ketiga, apakah intervensi implementasi
kebijakan bersifat baru atau memperbarui implementasi kebijakan sebelumnya 4.
Apakah lingkungan implementasi sudah tepat Ada dua lingkungan yang paling menentukan, yaitu 1 lingkungan
kebijakan, merupakan interaksi diantara lembga perumus kebijakan dan pelaksana kbijakan dan lembagalain yang terkait; 2 lingkungan eksternal kebijakan yang
terdiri atas public opinion, persepsi publik akan kebijakan dan implementasi kebijakan, interpretive institutions yang berkenaan dengan interpretasi dari
lembaga-lembag strategis dalam masyarakat.
2.4 MODEL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK Dalam implementasi kebijakan publik dikenal beberapa model, antara lain :
2.4.1 Model George C. Edwards III
Menurut George C. Edwars, keberhasilan implementasi kebijakan dipengarugi oleh 4 variabel, yaitu 1 komunikasi, 2 Sumber daya, 3 Disposisi,
4 Struktur Birokrasi.
Sumber : Subarsono, 2005 : 91 Gambar 2.1 Hubungan Variabel yang mempengaruhi implementasi
Keterangan : 1.
Komunikasi Proses komunikasi terjadi antara pembuat kebijakan, pelaksanakebijakan
dan sasaran kebijakan dimana dalam komunikasi tersebut terdapat penekanan pada dua aspek yaitu proses penyampaian dan kejelasan isi program.
Kemampuan kerja pelaksana diturunkan dari variabel sumber daya. Dengan adanya komunikasi, implementor dapat menterjemahkan
kebijakan-kebijakan yang ada dengan tepat, akurat, dan konsisten. Jika pemberian informasi mengenai kebijakan kurang jelas, maka akan
menimbulkan kesalahpahaman
diantara pembuat
kebijakan dan
implementornya. 2.
Sumber Daya Dengan adanya komunikasi, implementor dapat menterjemahkan
kebijakan-kebijakan yang ada dengan tepat, akurat, dan konsisten. Jika pemberian informasi mengenai kebijakan kurang jelas, maka akan
Sikap Komunikasi
Sumber Daya
Struktur Birokrasi Implementasi
menimbulkan kesalahpahaman
diantara pembuat
kebijakan dan
implementornya. 3.
Disposisi Sikap merupakan unsur penting dalam implementasi kebijakan. Jika
pelaksana kebijakan didasari oleh sikap positif terhadap kebijakan, besar kemungkinan dapat melaksanakan apa yang dikehendaki pembuat kebijakan.
4. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi yang terlalu panjang cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red tape, yakni prosedur birokrasi yang rumit
dan kompleks. Maka diperlukan struktur birokrasi yang efektif dan efisien.
2.4.2 Model Implementasi Merilee S. Grindle
Keberhasilan implementasi menurut Grindle dipengaruhi oleh dua variabel utama yaitu: isi kebijakan content of policy dan lingkungan
implementasi context of implementation. Isi kebijakan mencakup: 1 Kepentingan yang terpengaruhi oleh kebijakan; 2 jenis manfaat yang akan
dihasilkan; 3 derajat perubahan yang diinginkan; 4 kedudukan pembuat kebijakan; 5 siapa pelaksana program; 6 sumber daya yang dikerahkan.
Variabel lingkungan kebijakan mencakup: 1 seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki oleh para aktor yang terlibat dalam
implementasi kebijakan; 2 karakteristik institusi dan rezim yang sedang berkuasa; 3 tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran.
Sumber : Subarsono, 2005 : 94 Gambar 2.2 Model Implementasi Kebijakan Grindle
2.4.3 Model Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn