signifikansi 0,05. Setelah dilakukan pengolahan data,hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.1.b
Tabel 4.1.b Data Homogenitas Postest Interaksi Sosial Anak
Berdasarkan hasil tabel uji homogenitas diperoleh nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05 yaitu 0,158 0,05. Nilai signifikansinya lebih
besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi yang mempunyai varians yang
sama, atau kedua kelas tersebut homogen.
2. ANALISIS DISKRIPTIF
Penelitian dilaksanakan di Salatiga. Sampel pada penelitian ini adalah anak didik di TK Tarbiyatul Banin II Salatiga yang berusia 56 tahun. Penelitian
dilaksanakan tanggal 6 Juni 2014 sampai 10 Juli 2014. Jumlah responden di kelompok eksperimen adalah 37 anak terdiri dari 17 anak laki-laki dan 20 anak
perempuan. Di kelompok kontrol jumlah responden 37 terdiri dari 18 anak laki-laki dan 19 anak perempuan. Total responden pada penelitian ini adalah 74
anak usia 5-6 tahun. Pengumpulan data dilaksanakan pada saat pulang sekolah. Proses pengumpulan data dimulai dengan melihat film anak bersama
responden. Peneliti memberikan pertanyaan pada anak-anak sesuai dengan skala interaksi sosial anak dengan bantuan guru kelas.
Interaksi Sosial Anak Homogenitas
Kelas Eksperimen 0,158
Kelas Kontrol
Hasil analisis statistik deskriptif skor kemampuan interkasi sosial anak usia 5-6 tahun pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen meliputi
jumlah subjek N, mean M, modus Mo, median Mdn, dan standar deviasi SD. Pada kelompok eksperimen N berjumlah 37 siswa, mean M sebesar
136.92, modus Mo sebesar , median Mdn sebesar 137.00, dan standar deviasi SD sebesar 6.487. Pada kelompok kontrol N berjumlah 37 siswa,
mean M sebesar 115.00, modus Mo sebesar 119, median Mdn sebesar 117.00, dan standar deviasi SD sebesar 7.685. Hasil statistik tersebut
disajikan dalam tabel berikut.
Table 4.2 Statistik Deskriptif Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol
Jenis Kelas Statistic
Std. Eror
Kemampuan Interaksi
Sosial Anak Kelas
Eksperimen Mean
95Confidence Lower Interval for Mean Bound
Upper Bound
5 Trimmed Mean Median
Variance Std. Deviation
Minimum Maksimum
Range Interquartile Range
Skewness Kurtosis
136.92 134.76
139.08 136.83
137.00 42.077
6.847 127
148 21
10 .283
-1.033 1.066
.388 .759
Kelas Kontrol
Mean 95Confidence Lower
Interval for Mean Bound
Upper Bound
5 Trimmed Mean Median
Variance Std. Deviation
115.00 112.44
117.56 115.20
117.00 59.056
100 126
1.263
Minimum Maksimum
Range Interquartile Range
Skewness Kurtosis
26 12
-.457 -1.025
.388 .759
Berdasarkan tabel hasil perhitungan statistik deskriptif diperoleh perbedaan nilai rata-rata kemampuan interaksi sosial anak usia 5-6 tahun antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini disebabkan oleh responden pada kelompok kontrol bosan dengan cara pendidik memberikan
stimulus terhadap ketrampilan interaksi sosial pada mereka. Pendidik pada kelas kontrol kurang memberikan respon terhadap anak yang memiliki
kebutuhan khusus atau hanya membiarkan anak berperilaku seperti apa yang dia inginkan. Pendidik pada kelas kontrol juga sering memberikan judgment
pada anak-anak tertentu yang mempengaruhi sikap anak. Responden di kelompok eksperimen antusias dan merasa senang
terhadap stimulus berupa metode time token. Peneliti menerapkan metode time token dalam wujud permainan. Responden merasa tidak keberatan untuk
menerima metode time token karena responden menganggap sebagai suatu permainan. Peneliti memberikan stimulus kemampuan interaksi sosial dengan
metode time token yang menyenangkan. Perbedaan tersebut yang menyebabkan hasil post test pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol.
3. ANALISIS INFERENSIAL