8
1.2. Rumusan Masalah
Dalam melihat lakon wayang purwa, sering terasa bahwa seorang dalang tidak sekadar ingin menyampaikan sebuah cerita demi cerita saja melainkan ada
sesuatu yang ingin disampaikannya dalam cerita, sehingga penonton merasa terpancing untuk menonton pementasan wayang purwa tersebut secara lebih
mendalam dan menyeluruh. Permasalahan dalam suatu lakon wayang purwa dapat ditemukan jika lakon cerita tersebut ditonton dengan cermat atau dengan
mendengarkan rekaman pita kaset tersebut. Dengan menonton atau mendengarkan rekaman kaset lakon wayang purwa,
kita menemukan aspek-aspek kehidupan seperti nilai moral, budaya, agama, sosial, dan pendidikan. Pembahasan penelitian secara rinci, menyeluruh, mendalam dan
lengkap, tentu saja membutuhkan waktu yang sangat lama. Proses yang ditempuh pun tidak sederhana. Oleh karena itu penulis memberikan batasan masalah yang
diangkat dalam penelitian ini sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah struktur lakon wayang purwa dengan cerita Dewa Ruci versi Ki Anom Suroto?
2. Nilai-nilai pendidikan apa sajakah yang terkandung dalam lakon wayang purwa dengan cerita Dewa Ruci versi Ki Anom Suroto?
3. Apakah nilai-nilai pendidikan yang ada dalam lakon wayang purwa dengan cerita Dewa Ruci versi Ki Anom Suroto dapat diajarkan di
SMP?
9 Pemberian batasan tersebut didasari pemikiran bahwa unsur nilai
pendidikan yang terdapat dalam lakon Dewa Ruci berkaitan erat dengan nilai pendidikan bagi siswa SMP.
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan ruang lingkup permasalahan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mencari struktur lakon wayang purwa dengan cerita Dewa Ruci versi Ki Anom Suroto.
2. Menemukan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam lakon Dewa Ruci versi Ki A nom Suroto.
3. Mencari kemungkinan nilai-nilai pendidikan yang ada dalam lakon wayang purwa dengan cerita Dewa Ruci versi Ki Anom Suroto dapat
diajarkan di SMP.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian lakon wayang purwa dengan cerita Dewa Ruci versi Ki Anom Suroto adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa.
a. Menambah dan memperkaya pengetahuan tentang sastra, khususnya
lakon wayang. b.
Mendorong siswa untuk lebih mencintai kesenian tradisional, khususnya wayang purwa.
2. Manfaat bagi pendidik.
10 a.
Menambah dan memperkaya pengetahuan tentang sastra, khususnya drama.
b. Menambah wawasan tentang kesenian tradisional, khususnya lakon
wayang purwa. 3.
Manfaat bagi dunia pendidikan. a.
Memperkaya materi sebagai bahan ajar sastra. b.
Menambah dan memperkaya khasanah penelitian karya sastra Indonesia.
c. Untuk dapat dijadikan sebagai alternatif atau kemungkinannya sebagai
bahan ajar di SMP.
11
BAB II LANDASAN TEORETIS
2.1 Pengertian Lakon