Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

√ [ ] [ ] Dari persamaan ionisasi : CH 3 COOH CH 3 COO - + H + [ ] [ ] [ ] √ [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] √ [ ] √ √ √ Kita dapat melihat bahwa harga pah tidak bergantung pada konsentrasi garam, tetapi bergantung pada nilai Ka dan Kb sehingga dapat disimpulkan: a. Jika Ka=Kb, maka larutan bersifat netral pH=7 b. Jika KaKb, maka larutan bersifat asam pH7 c. Jika KaKb, maka larutan bersifat basa pH7

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil observasi dibeberapa sekolah SMA di Jepara, hampir tidak ada siswa SMA yang mendapatkan nilai 100 pada mata pelajaran kimia baik di kelas X, XI dan XII. Artinya, siswa merasakan kesulitan yang sama, baik yang pintar maupun yang tidak. Melihat permasalahan tersebut, peneliti menyimpulan masih adanya kekeliruan dalam proses belajar mengajar terutama dalam evaluasi pembelajaran yang diterapkan pada pelajaran kimia. Saat ini model evaluasi yang digunakan adalah taksonomi Bloom yang belum memfasilitasi siswa berpikir kritis dan pemecahan masalah. Oleh karena itu peneliti mencoba menyampaikan bahwa model evaluasi yang sesuai saat ini adalah menggunakan taksonomi SOLO. Penerapan Taksonomi SOLO untuk mengetahui kualitas respon siswa sangatlah tepat. Pemahaman mengenai alat evaluasi instrumen pembelajaran kimia berdasarkan taksonomi SOLO akan menggambarkan pentingnya hal tersebut. Selain itu, pembuatan instrumen penilaian akan menambah variasi evaluasi seperti yang sudah ada saat ini. Bagan kerangka pikiran akan disajikan pada Gambar 2.1: Gambar 2.1. Kerangka Pikiran Peserta didik Evaluasi pembelajaran kimia Menggunakan instrumen penilaian non taksonomi SOLO Hasil tidak maksimal dan respon siswa tidak dapat dilihat Menggunakan instrumen penilaian berbasis taksonomi SOLO Hasil penilaian lebih efektif dan dan respon siswa dapat dilihat 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mengimplimentasikan taksonomi SOLO atau taksonomi hasil belajar yang teramati pada evaluasi hasil belajar peserta didik agar bisa diterapkan dalam penyusunan instrumen penilaian kompetensi larutan penyangga dan hidrolisis kelas XI SMA. Selama ini taksonomi yang dikembangkan adalah taksonomi Bloom. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan research and development penelitian dan pengembangan dalam penyusunan instrumen penilaian kompetensi larutan penyangga dan hidrolisis kelas XI SMA.

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development R D. Tahapan Research and Development menurut Borg dan Gall 1983:775 –776 adalah 1 research and information collecting pengumpulan informasi dan penelitian awal, 2 planing perencanaan, 3 develop preliminary form of product pengembangan format atau model, 4 preliminary field testing persiapan uji coba tes di lapangan, 5 main product revision revisi terhadap produk yang akan diujicobakan di lapangan, 6 main field testing tes di lapangan, 7 operational product revisions revisi setelah mendapatkan masukan dari tes lapangan, 8 operational field testing pelaksanaan tes uji coba model atau tes