diberikan kepada siswa yang akan menentukan tingkat kelulusan belajar bagi siswa. Ada pula beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
sebagai pertimbangan untuk memperhatikan semua siswa yang mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang fokus membentuk warga negara
yang mampu melaksanakan hak dan kewajibannya.
2.1.5. Pembelajaran PKn di SD
2.1.5.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai arti sebagai mata pelajaran yang fokus pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibanya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945 BSNP, 2006. Menurut
Winataputra dalam
Ruminiati, 2007:
1-25 Pendidikankewarganegaraan adalah pendidikan yang menyangkut status formal
warga yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No.2 tahun 1949. Undang-undang ini berisi diri kewarganegaraan dan peraturan tentang naturalisasi
atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu bidang kajian yang
mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor “value-based education” Sunarso, 2008:1. Pendidikan
Kewarganegaraan diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata
pelajaran di SD menjadi sarana untuk mengembangkan nilai-nilai luhur dan moral
berdasarkan budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur dan moral tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari siswa,
sebagai individu maupun anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan paparan para ahli mengenai pengertian Pendidikan Kewarganegaraan dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah
mata pelajaran yang mencakup pemahaman dasar tentang pemerintahan, demokrasi, HAM, hak dan kewajiban warga negara yang memilki keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan YME, menguasai pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip kewarganegaraannya. Oleh
karena itu dalam pembelajaran PKn sangat penting untuk dikaji sehingga kita perlu mendalami dan mempelajari tentang tujuanPKn.
2.1.5.2. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang setia kepada
bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Tujuan pedidikan
kewarganegaraan adalah untuk memberi kompetensi sebagai berikut Pusat Kurikulum, 2003:3 dalam Sunarso,2008:11:
a. berfikir secara kritis ,rasional, dan kreatif dalam menggapai isi
kewarganegaraan. b.
berpartisipasi secara bermutu, bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter Indonesia agar dapat hidup bersama bangsa-bangsa lainya. d.
berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam aturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi dan informasi.
Berdasarkan uraian tujuan mata pelajaran, bahwa pendidikan kewarganegaraan pada hakekatnya bertujuan untuk membentuk warga negara
yang baik, warga negara yang kreatif, warga negara yang bertanggung jawab, warga negara yang cerdas, warga negara yang kritis, dan warga negara yang
partisipatif. 2.1.5.3.
Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan Ruang lingkup mata pelajaran PKn menurut Aziz 2010 meliputi aspek-
aspek sebagai berikut. a.
Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa indonesia, sumpah pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan. b.
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,
norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warganegara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warganegara. e.
Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan kostitusi. f.
Kekuasaan dan Politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokarasi.
g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka. Kurikulum KTSP, 2006. Materi dalam penelitian yang akan dilakukan adalah sistem pemerintahan
daerah yang meliputi pemerintahan kabupaten, kota, provinsi serta lembaga dan strukturnya. Materi yang akan diajarkan masuk dalam lingkup kekuasaan dan
politik.
Dalam eningkatkan kualitas pembelajaran PKn di kelas IV-A SDN Wonosari 02 Semarang diperlukan model pembelajaran yang inovatif dan
didukung dengan media yang dapat memusatkan perhatian siswa. Maka peneliti memutuskan untuk menggunakan model Think Pair Share TPS dan
dikombinasikan dengan media CD pembelajaran.
2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share TPS