langkah pembelajaran dengan model think pair share yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.1 Sintakmatik Pembelajaran Model Think Pair Share
Tahap Kegiatan pembelajaran
Tahap 1
menyampaikan tujuan dan mengondisikan
siswa 1
Menyampaikan pendahuluan: a memotivasi, b menyampaikan
tujuan dasar diskusi, c apersepsi 2
Menjelaskan tujuan diskusi Tahap 2 mengarahkan diskusi
1 Mengajukan
pertanyaan awalpermasalahan
2 Pemodelan
Tahap 3 menyelenggarakan diskusi
1 Membimbingmengarahkan siswa
dalam mengerjakan LKS secara mandiri think
2 Membimbingmengarahkan siswa
dalam berpasangan pair 3
Membimbingmengarahkan siswa dalam berbagi share
4 Menerapkan waktu tunggu
5 Membimbing kegiatan siswa
Tahap 4 mengakhiri diskusi 1
Menutup diskusi Tahap 5 melakukan tanya
jawab singkat tentang proses diskusi
1 Mengondisikan siswa membuat
rangkuman diskusi dengan tanya jawab singkat
Sumber: Tjokrodihardjo dalam Trianto, 2007
2.2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Think Pair Share
Hamdayama 2014:203 mengemukakan bahwa kelebihan model think pair share adalah: 1 meningkatkan pencurahan waktu pada tugas, 2
hasil belajar lebih mendalam, 3 meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi, dan 4 penerimaan terhadap individu lebih besar. Adapun
kekurangan model think pair share adalah: 1 tidak selamanya mudah bagi siswa untuk mengatur cara berpikir sistematik, 2 lebih sedikit ide yang
masuk, 3 jika ada perselisihan, tidak ada penengah dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan sehingga banyak kelompok yang melapor dan
dimonitor, 4 jumlah murid yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok, karena ada satu siswa tidak mempunyai pasangan, 5 jumlah
kelompok yang terbentuk banyak, dan 6 menggantungkan pada pasangan.
2.2.4.4 Sistem Sosial Model Think Pair Share
Joyce 2011:30
mengemukakan bahwa
sistem sosial
menggambarkan peran-peran guru dan siswa yang berhubungan satu sama lain. Sistem sosial merupakan sistem atau suasana dan norma yang berlaku
dalam model think pair share. Sistem sosial juga merupakan bagian dari perilaku yang muncul dari siswa ketika berkomunikasi dengan siswa yang
lain. Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan
refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik. Sistem sosial yang muncul dari pengamatan penggunaan model think
pair share adalah 1 kerja keras, 2 kreatif, 3 menghargai pendapat, 4 lancar komunikasi, dan 5 gemar membaca. Adapun penjelasan mengenai
penjelasannya sebagai berikut: 1 kerja keras yaitu perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas,
permasalahan, pekerjaan, 2 kreatif yaitu sikap atau perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai seni dalam memecahkan masalah,
sehingga selalu menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya, 3 menghargai pendapat yaitu mempunyai
sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, 4 lancar komunikasi yaitu sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang
santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik, dan 5 gemar membaca yaitu kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan
waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi baik buku, jurnal, majalah, koran, dan sebagainya Suyadi, 2013:8.
Model ini melibatkan secara langsung guru dan siswa dalam semua tahap kegiatan pembelajaran. Peran guru dalam hal ini cukup vital karena
penentuan rangkuman membutuhkan pembimbingan dan pengawasan dalam proses pembelajaran. Selain itu, peningkatan keterampilan menulis
rangkuman juga mengapresiasi terhadap karya siswa, peran siswalah yang lebih penting dan dominan. Peran guru hanyalah sebagai fasilitator.
Selanjutnya, siswa dan guru terlibat dalam penyimpulan dan penilaian pembelajaran. Sistem sosial yang terjadi dalam pembelajaran menggunakan
model think pair share dapat dilihat melalui bagan berikut ini.
Bagan 2.1 Sistem Sosial Model Think Pair Share
Winataputra, 2001:20
2.2.4.5 Prinsip PengelolaanReaksi Model Think Pair Share