9 cara berpindah-pindah melalui lintasan yang dibuat di bawa h pertanaman
kelapa dan metode ini dikenal dengan istilah mobile sampling. Teknik lain untuk menduga intersepsi radiasi matahari oleh tajuk
kelapa yang lebih modern adalah dengan sistem animasivirtual yang telah dikembangkan peneliti-peneliti dari CIRAD-Perancis Serra et al.
2001. Selain itu, beberapa model matematika dengan persamaan regresi juga telah dibuat untuk melihat hubungan antara nilai transmisi radiasi
dengan tinggi,
umur dan
populasi kelapa
http:www.fao.org docrep005ac489eac48- 9e02.htm
2.3 Iklim Mikro dan Produksi Tanaman
Iklim mikro yang dimaksud pada pertanaman kelapa terdiri dari radiasi matahari, suhu, kelembaban, angin. Secara umum, semua peubah
iklim mikro ini saling berinteraksi dalam sistem produksi tanaman. Penning de Vries Van Laar 1982 mengklasifikasi sistem produksi
tanaman atas empat kategori. Radiasi matahari, suhu dan sifat genetis tanaman akan menjadi faktor pembatas pada kategori pertama karena
hara dan air tersedia. Tanaman yang ditanam bersama dalam pola tanaman campuran
akan menghadapi berbagai kendala, antara lain kompetisi radiasi matahari, kompetisi air, dan kompetisi hara apabila unsur -unsur tersebut
terbatas Hairiah et al. 2002. Selain itu, antara tanaman sendiri akan saling menimbulkan efek merugikan bagi tanaman lain, seperti menjadi
inang hamapenyakit, dan efek naungan. Tapi, jika kombinasi tanaman adalah C3 dan C4, umumnya menguntungkan karena tanaman C4 tidak
pernah jenuh cahaya dalam proses fotosintesisnya sebaliknya dengan tanaman C3 Sugimoto et al. 2005. Radiasi matahari, suhu dan
ketersediaan air tanah merupakan unsur -unsur penting bagi sistem produksi tanaman. Secara umum beberapa hasil-hasil penelitian
menunjukkan bahwa besarnya intersepsi radiasi matahari oleh tanaman selalu berbanding lurus dengan produksi biomasa maupun produk si
tanaman. Sebaliknya akan terjadi penurunan produktivitas bila energi
10 radiasi matahari yang diterima tanaman tidak sesuai kebutuhan masing -
masing fase perkembangan tanaman Squire 1990. Suhu adalah ekspresi dari energi kinetik yang dikeluarkan oleh
gerakan-gerakan molekul dan suhu berperan langsung pada respirasi Handoko 1993. Dalam sistem lingkungan fisik, maka keragaan suhu
udara dan tanah sangat dipengaruhi oleh keragaan energi radiasi matahari yang tiba dipermukaan bumi. Itulah sebabnya, keadaan penutupan
permukaan lahan oleh tanaman yang berhubungan dengan neraca energi akan mempengaruhi pola suhu udara maupun tanah Baldy Stigter
1997. Jika dihubungkan dengan produksi bahan kering, maka seca ra
umum dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan suhu 10 C produksi bahan
kering akan meningkat sebesar dua kali Q
10
, dengan catatan tanaman tumbuh dalam kisaran suhu optimum Chang 1974. Suhu udara sangat
menentukan pembentukan jaringan baru melalui peng aruhnya terhadap pembelahan dan pemanjangan jaringan meristem. Peranan suhu pada
metabolisme tanaman ditunjukkan dengan pengaruhnya yang besar terhadap proses respirasi Baharsyah 1982. Suhu tanah juga berperan
penting terhadap perkecambahan Sitaniapess y 1982. Suhu dan kandungan air tanah berperan penting pada pertumbuhan tanaman,
terutama pada pembentukan daun, reproduksi organ dan pemasakan Koermaryono Sabaruddin 2005.
Di kawasan hutan suhu udara akan lebih rendah di banding lahan terbuka, dan variasi diurnal suhu tidak terlalu besar. Pengurangan
fluktuasi suhu yang terlalu ekstrim, baik suhu tanah maupun suhu udara biasa dilakukan dengan menggunakan pohon pelindung sepe rti pada
pertanaman kopi Beer et al. 1998. Kelembaban udara berhubungan secara tidak langsung dengan
proses transpirasi, karena kandungan uap air udara berhubungan langsung dengan laju transpirasi karena perbedaan tekanan uap air
Handoko 1993. Selain suhu dan kelembaban, maka panjang hari juga berpengaruh utamanya pada fase pertumbuhan tanaman dan perpindahan
11 ke fase generatif. Respon tanaman terhadap panjang hari akan
berinteraksi dengan suhu udara dan berdasarkan pada kebutuhan akan lamanya penyinaran, maka tanaman digolongkan pada tanaman hari
pendek, tanaman hari panjang, dan tanaman berhari netral Jumin 2002.
2.4 Distribusi Hujan di Pertanaman