29 bertambahnya  umur  kelapa.    Jadi  mengapa  pada  umur  tertentu  produksi
tanaman  kelapa  mulai  menurun,  dipastikan  salah  satunya  karena  pola perkembangan  ukuran  tajuk  tersebut   yang  dikaitkan  dengan  proses
fotosintesis.  Jika  dihubungkan  dengan  umur  kelapa,  maka  ukuran  tajuk dan produksi maksimum terjadi  antara 45-55 tahun.
Berdasarkan  pengamatan  visual  di  lapang,  menunjukkan  bahwa tingkat  naungan  pada  kelapa  20  tahun  adalah  yang  paling  tinggi
dibandingkan  dengan  50 tahun Lampiran  2.   Sistem  tanam  kelapa turut memberikan sumbangan yang besar pada hal tersebut .  Dengan demikian,
karakter  tanaman  dan  sistem  tanam  kelapa  akan  memberikan  ruang  yang berbeda  untuk  transmisi  radiasi  matahari  melewati  tajuk.  Dalam
penelitian  ini  belum  dikaji  lebih  detail  pengaruh  dari  pergerakan  tajuk karena angin. Hal ini sebenarnya menarik untuk dikaji karena pergerakan
bayangan  tajuk  juga berpengaruh pada  total  transmisi radiasi  matahari di pertanaman kelapa.
4.2 Radiasi Matahari 4.2.1 Intensitas dan lama penyinaran matahari
Kegiatan  penelitian  dilakukan  selama  Juni  hingga  Oktober  2007 periode  pertama  dan  Maret  hingga  Juli  2008  periode  kedua.    Selama
penelitian  periode  pertama,  total  intensitas  radiasi  matahari  yang diterima    48 957  gcal.cm
-2
dengan rata-rata harian  3  221  gcal.cm
-2
. Pada periode kedua penelitian Maret 2008 hingga Juli 2008 intensitas radiasi
matahari  yang  terukur  sebanyak  42  571    gcal.cm
-2
dan  rata-rata  harian sebesar  282  gcal.cm
-2
.  Selama  delapan  bulan  kegiatan  penelitian intensitas  radiasi  matahari  bulanan  tersebar  merata  dengan  nilai  antara
250-358  gcal.cm
-2
.  Distribusi  intensitas  radiasi  matahari  dan  lama penyinaran harian disajikan dalam Tabel  2.
Intensitas  radiasi  matahari  harian  tidak  berfluktuasi  tinggi  selama penelitian  berlangsung.    Lama  penyinaran  harian  sebesar  21 -40  dan
rata-rata  terjadi  selama  4-9  hari.    Lama  penyinaran  50  terjadi  sela ma 10-23  hari  tiap  bulannya.  Lama  penyinaran  matahari  harian  tertinggi
terjadi pada bulan Mei dan terendah bulan Maret.
30 Tabel  2    Intensitas  radiasi  matahari  dan  lama  penyinaran  harian  periode
tanam Juni-Oktober 2007 dan Maret-Juli 2008 Bulan
Intensitas gcal.cm
-2
Lama penyinaran 0-2        21-40          41-50            50
Periode I Juni
Juli Agustus
September Oktober
Periode II Maret
April Mei
Juni Juli
293 314
332 358
315
255 286
325 294
250 7
6 6
2 1
10 8
4 6
8 4
7 5
8 9
9 9
4 7
8 8
4 4
2 4
2 2
- 2
3 11
14 16
18 17
10 11
23 15
12
Sumber:      Data  hujan  harian  dari  Stasiun   Klimatologi  Kayuwatu  Manado -Sulawesi Utara.
4.2.2 Transmisi radiasi matahari
Pada  tanaman  tunggal,  hubungan  antara  besarnya  radiasi  yang diintersep  umumnya  berbanding  lurus  dengan  bentuk  dan  luas  daun,
tetapi  pada  sistem  pertanaman  tidak  demikian,  karena  populasi, polasistem tanam, dan umur tanaman lebih menentukan.  Sebaran spasial
transmisi  radiasi  pada  pertanaman  kelapa  atau  palma  lainnya  ditentukan oleh beberapa hal, seperti i jarak tanam pohon spasi lorong, ii tinggi
pohon,  iii  lebar  tajuk,  dan  iv  kepadatan  tajuk  Sitompul  1998. Beberapa  kajian  tentang  hal  tersebut  sebagian  telah  dikerjakan  dalam
penelitian  ini.    Berdasarkan  analisis  data  radiasi  matahari  pada pertanaman  kelapa,  maka  diperoleh  r ata-rata  persentase  transmisi  radiasi
matahari  terbesar  terdapat  di  pertanaman  kelapa  umur  50  tahun  49 dan  terendah  pada  kelapa  umur  20  tahun  22  perhatikan  Gambar  2.
Besarnya  nilai  transmisi  radiasi  matahari  pada  kelapa  umur  50  tahun disebabkan  oleh  makin  tingginya  tanaman,  dimana  batang  kelapa  yang
lurus  dan  ukuran  tajuk  yang  makin  kecil  memungkinkan  radiasi  yang diteruskan  ke permukaan lahan di antara kelapa lebih banyak .
31
Gambar 2   Transmisi radiasi matahari pada beberapa umur kelapa  di Kebun Percobaan Kima Atas Manado -Sulawesi Utara.
Pola  transmisi  radiasi  matahari  temporal  dapat  dilihat  pada Gambar  3.    Berdasarkan  hasil  analisis  ternyata  pada  kelapa  umur  5  dan
50  tahun  jumlah  radiasi  tertinggi  yang  mencapai  permukaan  lahan  di bawah  pertanaman  kelapa  terjadi  pada  saat  mid-day.    Tapi,  pola tersebut
tidak  terjadi  pada  tanaman  kelapa  umur  20  tahun  yang  mempunyai tingkat naungan tinggi Gambar 3.
Pola  distribusi  radiasi  pada  sistem  tanam  segitiga  selain  umur  20 tahun  mir ip  dengan  sistem  segiempat  garis  merah  di  Gambar  3  tapi,
kuantitas  radiasi  masih  lebih  rendah  diba nding  pada  sistem  tanam segiempat.    Itulah  sebabnya,  ketersediaan  radiasi  matahari  harian  yang
minim  pada  pertanaman  kelapa  sistem  tanam  segitiga  menjadi  kendala yang berarti jika usaha tani kelapa polikultur akan diterapkan.
Hasil simulasi untuk menunjukk an pola distribusi temporal radiasi matahari  harian  juga  telah  dibuat  Gambar  4.    Animasi  tanaman  kelapa
3D  dibuat  persis  menyerupai  tanaman  kelapa  di  lokasi,  terutama  ukuran tinggi  dan  garis  tengah  tajuk.  Hasil  simulasi  menunjukkan  bahwa
pertanaman kelapa sistem tanam segitiga   menerima radiasi lebih rendah dibanding pertanaman kelapa sistem tanam segiempat.
32
Gambar  3      Distribusi  temporal  harian  radiasi  matahari    pada  beberapa umur kelapa berdasarkan waktu pengamatan  hasil observasi
di Kebun Percobaan Kima At as, Manado-Sulawesi Utara.
Berdasarkan  hasil  tersebut,  maka  program  ekstensifikasi  atau peremajaan  kelapa  sebaiknya  menerapka n  sistem  tanam  kelapa
segiempat.  Pengaturan  jarak  dan  sistem  tanam  seperti  ini  akan menguntungkan jika diterapkan sistem polikultur.
Gambar  4  Distribusi  temporal  radiasi  matahari  pada  beberapa  umur kelapa berdasarkan waktu pengamatan hasil simulasi
33
Pola  distribusi  spasial  radiasi  matahari  pada  penelitian  ini  dikaji dengan  menggunakan  teknik  simulasi.    Animasi  kelapa  3D  dibuat
menjadi  dua  model seperti kelapa umur 20 tahun dan 50 tahun dan diatur jarak  dan  sistem  tanam  sesuai  dengan  yang  ada  di  lokasi  penelitian.
Untuk  mendapatkan  visual  yang  jelas,  maka  simulasi  dilakukan  pada  21 Maret pukul 12.00. Hasil simulasi disajikan dalam Gambar 5 dan 6.
Gambar  5      Simulasi  tanaman  kelapa  umur  50  tahun  dengan  tinggi  15  m dan  ditanam  segiempat.  a  posisi  bayangan  tajuk  dan  b
distribusi spasial radiasi matahari.
a
a
b
34
Gambar  6      Simulasi  tanaman  kelapa  umur  20  tahun  dengan  tinggi  12  m dan  ditanam  segitiga.  a  posisi  bayangan  tajuk  dan  b
distribusi spasial radiasi matahari
Distribusi  spasial  radiasi  matahari  pada  pertanaman  kelapa segitiga  menempati  kawasan  yang  sempit  pada  lahan  di  antara  barisan
kelapa sedangkan pada sistem segiempat lahan yang kena paparan radi asi langsung  relatif  lebih  luas  dan  hampir  menempati  seluruh  kawasan  pada
lahan  di  bawah  understorey  tajuk  kelapa.  Gambar  visual  dan  sebaran data  berupa  grafik  kontour  memperkuat  hasil  observasi  mengenai
distribusi spasial radiasi matahari di pertanaman  kelapa.
a
b a
35 Data  distribusi  spasial  radiasi  matahari  pada  pertanaman  kelapa
hasil simulasi dapat divisualisasi berupa skater grafik .  Titik pengamatan diberi  kode  angka  1-30  yang  merupakan  light  meter  helpers.    Pada  saat
simulasi  setiap  titik  pengamatan  ter sebut  akan  terlihat  data  radiasi dalam  satuan  lux.    Hasil  analisis  data  dengan  excel  disajikan  dala m
Gambar  7.  Pola  distribusi  spasial  radiasi  matahari  menunjukkan  bahwa lahan  dalam  barisan  kelapa  sistem  tanam  segiempat  mendapatkan
paparan yang tinggi di bagian tengah, namun tidak demikian yang terjadi pada  pertanaman  kelapa  sistem  segiempat.  Pola  distribusi  pada  sistem
segiempat  menyerupai    pola  pada  pertanaman  kelapa  sawit    yaitu  jumlah radiasi  makin  membesar  ke  arah  tengah  barisan  antar  tanaman    Wilson
Ludlow  1991  dan  pada  sistem  agroforestri  lorong  tanaman  pohon Suryanto et al. 2005.
Gambar 7  Distribusi  radiasi  matahari  berdasarkan  posisi  pengamatan pada  sistem  tanam  kelapa  segitiga  dan  segiempat  simulasi
21 Maret pukul 12.00 pada kordinat 1.32 LU dan 124.54 BT
Variasi  sebaran  radiasi  yang  diperlihatkan  kelapa  umur  20  tahun, akan  menambah  kesulitan  dalam  praktek  pemanfaatan  lahan  di  antara
kelapa.    Bagi  tanaman-tanaman  yang  memerlukan  naungan,  maka  sistem
36 tanam  segitiga  adalah  lokasi  yang  lebih  cocok  dibanding  pada  sistem
tanam  kelapa  segiempat.    Itulah  sebabnya,  pemilihan  jenis  tanaman  sela sangat menentukan keberhasilan usaha tani  kelapa polikultur.
Dasar  yang  umum  digunakan  untuk  mengetahui  pola  distribusi radiasi  berdasarkan  umur  kelapa  adalah  yang  dikemukakan  oleh  Nelliat
et.al 1974  yang  dikembangkan  dari  sistem  t anam  segiempat  7.5x7.5  m. Hasil  tersebut  sepenuhnya  dapat  digunakan  karena  ada  sistem  tanam
lainnya.  Oleh  karena  itu,  dengan  menggunakan  teknik  animasi  telah dibuat  model  3D  kelapa  sistem  tanam  segitiga  dan  segiempat  dengan
tujuh  tingkatan  umur  berbeda.    Simulasi  dilakukan  pada  21  Maret  pukul 10.00-14.00  lima  jam  tiap  hari  supaya  didapatkan  data  yang
representatif  mewakili  setiap  karakter  umur  d an  sistem  tanam  hasilnya disajikan di Gambar 8.
Gambar 8  Distribusi radiasi matahari di pertanaman kelapa sistem tanam segitiga  dan  segiempat  hasil  simulasi  dengan  3Ds  Max
Design versi 2011.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata-rata radiasi matahari yang mencapai  permukaan  lahan  di  pertanaman  kelapa  sistem  segitiga  sebesar
31  384lux  lebih  rendah  dibanding  sistem  segiempat  yaitu  57  205lux.
37 Nilai radiasi terendah untuk kedua sistem tanam terjadi pada kelapa umur
20  tahun.    Radiasi  matahari  pada  sistem  tanam  segitiga  dan  segiempat masing-masing  adalah  23  394  dan  42  689lux  Gambar  8.    Pola  yang
disajikan pada Gambar 8 „mirip‟ dengan yang dikemukakan oleh Nelliat. Perbedaannya  bahwa  dalam  model  yang  lama  tersebut  tidak  disajikan
pola radiasi matahari sistem tanam kelapa segitiga.
4.3 Suhu dan Kelembaban  Udara