DAUN JATI Pengaruh tingkat sterilitas pada proses pengalengan terhadap sifat fisik gudeg yang dihasilkan

5 Nangka sangat mudah rusak dan peka terhadap suhu dingin, tetapi buahnya dapat dipertahankan setelah dipanen selama beberapa hari pada suhu sekitar 12 C. Komposisi buah adalah sekitar 75 air, hampir 25 karbohidrat, dan sedikit protein Rubatzky dan Yamaguchi 1998. Menurut Kader dan Barret 2005, nangka merupakan buah sumber karbohidrat. Komposisi gizi bagian buah nangka dapat disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi gizi per 100 gram nangka muda, nangka masak, dan biji nangka. Komponen Gizi Nangka Muda a Nangka Matang b Nangka Matang a Biji Nangka a Air g 85.40 80.29 70.00 57.7 Energi Kkal 51.20 - 106.00 165.00 Protein g 2.00 1.91 1.20 4.20 Lemak g 0.4 1.86 0.30 0.10 Serat kasar g 1.94 1.58 - - Karbohidrat g 11.30 9.85 27.00 36.70 Abu g - 0.69 - - Kalsium mg 45.00 - 20.90 33.00 Fosfor mg 29.00 - 19.00 200.00 Fe mg 0.50 - 1.90 1.00 Gula g - 1.39 - - Vitamin A SI 25.00 - 330.00 - Vitamin B1 mg 0.07 - 0.10 0.20 Vitamin C mg 9.00 14.21 7.00 10 Sumber: a Depkes 1981 dan b Muchtadi 1981

C. DAUN JATI

Daun jati berasal dari pohon jati yang dikenal sebagai penghasil kayu bermutu tinggi. Jati menyebar luas mulai dari India, Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, Indocina, sampai ke Jawa. Jati paling banyak tersebar di Asia. Jati dikenal dengan nama teak bahasa Inggris dan nama ilmiahnya adalah Tectona grandis L.f. Klasifikasi ilmiah jati adalah sebagai berikut Kelas : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Famili : Lamiaceae Genus : Tectona Spesies : Tectona grandis Pohon jati yang dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1500 –2000 mmtahun dan suhu 27 –36 C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi Akram dan Aftab 2007. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 –7 dan tidak dibanjiri dengan air BIOTROP 2010. Pohon jati dapat tumbuh meraksasa selama ratusan tahun dengan ketinggian 40-45 meter dan diameter 1.8-2.4 meter. Namun, pohon jati rata-rata mencapai ketinggian 9-11 meter, dengan diameter 0.9-1.5 meter. Batang pohon bebas cabang clear bole dapat mencapai 18-20 m. Kulit batang cokelat kuning keabu-abuan, terpecah-pecah dangkal dalam alur memanjang batang. 6 Pohon jati umumnya berdaun besar bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang sangat pendek. Bentuk daun elips dengan lebar dapat mencapai 30 –60 cm saat dewasa Akram dan Aftab 2007. Daun pada anakan pohon berukuran besar, sekitar 60-70×80-100 cm; sedangkan pada pohon tua menyusut menjadi sekitar 15×20 cm. Permukaan daun berbulu halus dan mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah darah apabila diremas. Daun jati dimanfaatkan secara tradisional di Jawa sebagai pembungkus, termasuk pembungkus makanan. Nasi yang dibungkus dengan daun jati terasa lebih nikmat. Contohnya adalah nasi jamblang yang terkenal dari daerah Jamblang, Cirebon. Daun jati juga banyak digunakan di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai pembungkus tempe. Selain itu, Daun jati yang masih muda secara tradisional digunakan sebagai pewarna makanan Siti et al. 2006, contohnya pada pembuatan gudeg, sayur berbahan nangka muda, untuk memberikan warna cokelat tua. Daun jati muda merupakan penghasil pigmen alami, yaitu antosianin Limantara dan Rahayu 2008. Komposisi pigmen yang ditemukan pada daun jati muda antara lain beta karoten, feofitin, pelargonidin 3-glukosida, pelargonidin 3,7-diglukosida, klorofilid, dan dua pigmen lain yang tidak dapat diidentifikasi Ati et. al 2006.

D. MUTU PRODUK