NANGKA Pengaruh tingkat sterilitas pada proses pengalengan terhadap sifat fisik gudeg yang dihasilkan

4 kaleng. Gudeg dalam kaleng yang ada hanya berisi buah nangka saja. Pelengkap dan lauk pauknya perlu ditambahkan sendiri. Umur simpan gudeg dalam kaleng ini adalah satu tahun. Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia LIPI telah menghasilkan produk gudeg dalam kaleng dengan komposisi nilai gizi sebagai berikut Tabel 1. Kandungan gizi gudeg dalam kaleng Kandungan Gizi Jumlah Lemak Protein Karbohidrat Air Abu 5.12 5.33 12.47 73.28 1.72 Sumber: LIPI 2010

B. NANGKA

Nangka Artocarpus heterophyllus Lmk. merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari India dan menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia. Nangka juga diproduksi di Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam Shi dan Moy 2005. Nuswamahaeni et al. 1990 menyatakan klasifikasi ilmiah tanaman nangka adalah Divisi : Spermatophyta Siphonogamae Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dycotyledonae Subkelas : Apetalae Archichlomydeae Ordo : Urticales Famili : Moraceae Genus : Artocarpus Spesies : Artocarpus heterophyllus Lmk. Nangka termasuk tanaman hutan bercabang banyak yang pohonnya dapat mencapai tinggi 25 m. Seluruh bagian tanaman mengandung getah. Daunnya berbentuk lonjong, bulat, dan lebar. Batang tanaman bersifat keras. Apabila telah tua, batangnya berwarna kuning sampai kemerahan Sunarjono 1998. Nangka merupakan buah majemuk sinkarpik, berbunga banyak tersusun tegak lurus pada tangkai buah poros membentuk bangunan besar yang kompak, berbentuk bulat sampai bulat lonjong Sunarjono 1998. Buah sinkarpusnya berbentuk lonjong dan sangat besar, beberapa mencapai panjang 70 cm dengan diameter 40 cm, dengan bobot lebih dari 25 kg. Namun, sebagian besar buah tidak seperti itu dengan bobot hanya 8-10 kg Rubatzky dan Yamaguchi 1998. Buah nangka berbiji banyak dan berkulit duri lunak. Setiap biji dibalut oleh daging buah endokarp, dan eksokarp yang mengandung gelatin. Buah nangka sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran, mutu karena biasanya ditanam dari biji. Kulit buah berwarna hijau sampai kuning kemerahan. Daging buahnya tipis sampai tebal, berwarna putih saat mentah, dan kuning saat telah matang, berasa manis, dan beraroma spesifik Sunarjono 1998. Nangka muda yang berukuran kecil sering dijadikan rujak. Buah nangka muda dan tua dapat diolah menjadi sayur gudeg yang sangat terkenal di Jawa, sayur gulai nangka atau pecel. Umumnya, nangka masak dikonsumsi dalam bentuk buah segar. Beberapa produk olahan daging buah nangka yang umum dijumpai antara lain jus, wajik, pasta, dodol, keripik, sirup, dan produk awetan dalam kaleng. Daging buah nangka juga dapat dibuat pikel asinan, kolak, manisan, dan sebagai pewangi dalam minuman Astawan 2007. 5 Nangka sangat mudah rusak dan peka terhadap suhu dingin, tetapi buahnya dapat dipertahankan setelah dipanen selama beberapa hari pada suhu sekitar 12 C. Komposisi buah adalah sekitar 75 air, hampir 25 karbohidrat, dan sedikit protein Rubatzky dan Yamaguchi 1998. Menurut Kader dan Barret 2005, nangka merupakan buah sumber karbohidrat. Komposisi gizi bagian buah nangka dapat disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi gizi per 100 gram nangka muda, nangka masak, dan biji nangka. Komponen Gizi Nangka Muda a Nangka Matang b Nangka Matang a Biji Nangka a Air g 85.40 80.29 70.00 57.7 Energi Kkal 51.20 - 106.00 165.00 Protein g 2.00 1.91 1.20 4.20 Lemak g 0.4 1.86 0.30 0.10 Serat kasar g 1.94 1.58 - - Karbohidrat g 11.30 9.85 27.00 36.70 Abu g - 0.69 - - Kalsium mg 45.00 - 20.90 33.00 Fosfor mg 29.00 - 19.00 200.00 Fe mg 0.50 - 1.90 1.00 Gula g - 1.39 - - Vitamin A SI 25.00 - 330.00 - Vitamin B1 mg 0.07 - 0.10 0.20 Vitamin C mg 9.00 14.21 7.00 10 Sumber: a Depkes 1981 dan b Muchtadi 1981

C. DAUN JATI