Alat Tujuan permainan Cara bermain Kerangka berpikir

40 6.Siku melempat pada badan. 7.Tangan kiri lemas-lemas dan menggantung ke bawah. 8.Kaki kanan dan bahu kanan kurang rendah. 9.Mata tidak ditujukan kearah lempar. 10.Sudut lemparan terlalu tinggi atau terlalu rendah.

2.12. Bermain tolak sasaran bola berekor

Tolakan adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada benda yang menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan daya dorong kemuka yang kuat. Menolak bola harus menggunakan teknik yang benar, tujuannya adalah supaya bola hasil tolakan tersebut dapat mengenai sasaran dengan tepat. Tolakan yang dimaksud disini adalah menolakan bola dengan di arahkan pada sasaran lingkaran yang digantung dan mengenai botol warna-warni yang di susun berjejer sebanyak lima buah setiap kelompok. Jarak penolak dengan botol adalah 10 meter, dan jarak antara botol yang satu dengan yang lain adalah 15 centi meter. Permainan tolak sasaran bola berekor adalah suatu modifikasi dari pembelajaran tolak peluru, dimana alat dan peraturannya telah dirubah untuk mempermudah proses belajar-mengajar. Tujuan permainan ini adalah agar anak menjadi lebih antusias dan tertarik terhadap pembelajaran tolak peluru. Alat dan cara permainan tolak sasaran bola berekor adalah :

a. Alat

1.Bola karet berisi air dan diberi ekor. 2.Lingkaran atau holahoof 41 3.Tali raffia tambang. 4.Botol plastik berwarna-warni.

b.Tujuan permainan

Untuk meningkatkan kemampuan siswa seperti : 1. Kekuatan 2. Kecepatan 3. Keterampilan lokomotor 4. Daya tahan 5. Kelenturan 6. Ketepan

c.Cara bermain

1. siswa di bagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok beranggotakan lima siswa atau bisa disesuaikan dengan keadaan. 2. Buatlah garis lurus untuk batas melempar. 3. Gantunglah lingkaran atau holahoof pada tali raffia atau tambang. 4. Susun lima botol plastik warna-warni berjejer, dengan jarak antar botol lima belas centi meter dan jarak dari garis tolakan sepuluh meter. 5. Setiap anggota kelompok berhak melakukan satu kali tolakan secara berurutan sampe anggota terakhir. 6. Dalam satu kali permainan ada dua atau tiga kelompok yang bertanding. 7. Kelompok yang mampu melakukan tolakan dengan benar dan mengenai sasaran paling banyak dikatakan sebagai pemenang. 42 8. Tolakan dikatakan benar apabila di tolak melewati lingkaran yang digantung. 9. Permainan ini dilakukan berkali-kali sehingga ada kelompok yang menjadi pemenangnya.

2.13. Kerangka berpikir

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang ilmu pembelajaran melaui aktivitas jasmani. Materi-materi dalam pendidikan jasmani mengandung konsep-konsep abstrak yang sulit dipahami dengan baik jika penerapannya hanya sebatas teori oleh siswa sekolah dasar yang masih berada dalam batas bermain. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan umum yang sering dihadapi guru pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, sehingga keaktifan siswa menjadi kurang, dan sarana yang tersedia merupakan standar untuk orang dewasa. Selain itu permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah model atau cara guru menyampaikan materi pembelajaran. Sering kali materi yang disampaikan oleh guru kurang tertanam dengan kuat dibenak siswa. Khususnya dalam pembelajaran pratik teknik dasar tolak peluru. Dengan adanya permasalahan tersebut pembelajaran menjadi tidak epektif, banyak siswa yang hanya duduk menunggu giliran untuk melakukan latihan tolakan. Selain itu siswa menjadi kurang mampu menganalisis gerakan yang telah di ajarkan 43 oleh guru, sebab guru hanya menyampaikan materi verbal, adapun memberikan demonstrasi atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Dengan adanya permasalahan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, maka perlu adanya inovasi dan kreatifitas dari guru pendidikan jasmani sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan strategi pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa, membangkitkan minat dan perhatian siswa, serta memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran tolak peluru. Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani dalam membuat dan mengembangkan media dan model pembelajaran dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Proses pembelajaran pendidikan jasmani hanya menggunakan media ceramah dan penugasan, sehingga kondisi pembelajaran dalam situasi dan kondisi yang monoton. Salah satu startegi pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai upaya meningkatkan minat, motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu menerapkan media tolak sasaran bola berekor. Melalui media tolak sasaran bola berekor ini diharapkan tercipta suasana belajar yang menyenangkan, karena selama pembelajaran siswa akan mendapatkan peluang bergerak yang lebih untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sesuai materi yang sedang dipelajari, sehingga memudahkan siswa dalam memahami dan mencerna materi pembelajaran. 44 Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan Agus Kristiyanto,2010:134 sebagai berikut : Gambar 2.5. Kerangka pemikiran penelitian a.Siswa kurang tertarik dan mudah bosan dengan pelajaran penjas. b.Hasil belajar rendah Guru kurang kreatif dalam proses pembelajaran penjas Kondisi Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan meningkatkan teknik dasar Tolak peluru melalui media lempar sasaran bola berekor Menerapkan model pembelajaran dengan media lempar sasaran bola berekor Tindakan Melalui penggunaan media lempar sasaran bola berekor siswa lebih bersemangat dan hasil belajar meningkat serta partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat Kondisi akhir Siklus II : upaya perbaikan dari siklus I untuk meningkatkan teknik dasar tolak peluru dalam pembelajaran dengan media lempar sasaran bola berekor 45

2.14. Hipotesis tindakan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 61

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MENGGUNAKAN SASARAN KERANJANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SOKATENGAH 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 12 143

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O’BRIEN MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LEMPAR SASARAN PADA KELAS V SDN KALIWADAS 02 KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES TAHUN 2013

1 27 119

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA BEREKOR PADA SISWA KELAS V SDN 2 WADAS KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 55 122

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PERMAINAN BOLA TOLAK BEREKOR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 DARMAKRADENAN KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 2013

3 50 145

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KERTOSARI KEC. ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 20112012

1 28 143

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MODIFIKASI BOLA KASTI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NO.112214 SEI NAHODARIS TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 23

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA OBRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI, MEDIA BOLA TENNIS BEREKOR PADA SISWA KELAS VIII MTSN LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 23

UPAYA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGABINANGA KABUPATEN KARO TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 19

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SEBORO KECAMATAN SADANG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 18