10
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Sebagai dasar pedoman acuan berfikir yang digunakan dalam pemecahan permasalahan pada kepustakaan ini diambil beberapa pendapat dari para ahli. Maka
dalam penelitian ini akan dikemukakan tentang.
2.1. Hakekat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat
oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk
mengmbangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual dan sosial H.Abdulkadir Ateng, 1992. Menurut Pangrazi dan Dauger 1992 dalam Adang
Suherman 2000;20 menyatakan bahwa Penjas merupakan dari program umum yang memberikan kontribusi,
terutama perkembangan anak secara menyeluruh. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif,
dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara saksamauntuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor,
kognitif dan apektifsetiap siswa. Samsudin,2008;2 Menurut Supandi 1992:1, Pendidikan Jasmani adalah proses interaksi
sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui pengmbangan
11
jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan manusia seutuhnya. Hal ini kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar untuk
memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan fisik, menta dan sosial siswa. Jadi berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai hakikat dan pengertian
Pendidikan Jasmani dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani adalah Suatu proses pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik dengan menggunakan otot-
otot besar yang disusun secara sistematik antara siswa dengan lingkungan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, kecerdasan mental dan sosial siswa.
2.1.1.Tujuan Pendidikan Jasmani
Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi
anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial dan emosional. Pertumbuhan dan perkembangan belajar melalui aktivitas jasmani akan
mempengaruhi 3 ranah yaitu: ranah kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif Gabbard, Leblanc, Lowy.
Tujuan belajar Pendidikan Jasmani seperti dikemukakan oleh Bucher dalam Adang Suherman 1994: 4 sebagai berikut:
1 Perkembangan fisik. 2 Perkembangan Gerak.
3 Perkembangan Mental.
12
4 Perkembangan Sosial. Jadi berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan jasmani adalah suatu proses kegiatan jasmani yang bertujuan membina dan mengembangkan potensi anak yang akan mempengaruhi 3 ranah yaitu ranah
kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif.
2.2. Hakekat Belajar