3.2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan batasan masalah dalam penelitian kualitatif. Fokus penelitian meliputi aspek tempat place, pelaku actor, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara
sinergis. Tempat place, penelitian ini dilaksanakan di Rumah Damai di Desa Cepoko Gunugpati Semarang, pelaku actor, yaitu penghunisiswa di Rumah Damai yang menderita
HIV positif, dan aktivitas activity, yaitu segala aktivitas yang dilakukan responden. Adapun kriteria narasumber antara lain:
3.2.1. Kriteria Inklusi 1
Tinggal di rumah damai 2
Bersedia menjadi narasumber selama proses penelitian 3
Menderita HIV positif karena perilaku seksual dan penggunaan narkoba suntikan berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber
3.2.2. Kriteria Eksklusi 1
Tidak bersedia atau membatalkan menjadi narasumber selama proses penelitian 2
Menderita HIV positif karena perilaku seksual atau penggunaan narkoba suntikan berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber
3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif Soekidjo Notoatmodjo, 2002: 138. Penelitian menyajikan dan mendeskripsikan tentang perilaku berisiko pada penderita HIV positif
3.4. Sumber Informasi
3.4.1. Sumber Informasi Primer Sumber informasi primer, bersumber dari hasil pengamatan observasi peneliti di tempat
penelitian, dokumentasi, dan wawancara terstruktur. 3.4.1.1. Pengamatan Observasi
Observasi merupakan alat ukur dengan cara memberikan observasi secara langsung kepada responden yang dilakukan penelitian untuk mencari perubahan atau hal- hal yang akan diteliti.
Alat ukur observasi dapat digunakan apabila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja atau responden kecil Aziz Alimul H, 2002.
3.4.1.2. Wawancara Semiterstruktur Semistructure Interview Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara semiterstruktur termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih
bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstrukstur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang di ajak wawancara diminta
pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti harus mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan Sugiyono, 2008:234.
3.4.2. Sumber Informasi Sekunder Sumber informasi sekunder berasal dari data kasus HIVAIDS di Asia Tenggara antara lain:
1. HIVAIDS in the South-East Asia Region 2009,
2. HIVAIDS di Indonesia yaitu laporan jumlah penderita baru dan kumulatif, meninggal, Case
Rate per 100.000 penduduk,
3. Kasus HIVAIDS di Jawa Tengah yaitu data kasus HIVAIDS ditangani Provinsi Jawa
Tengah tahun 2010, 4.
Laporan HIVAIDS KPA triwulan 1 dan 2 tahun 2011 dan triwulan 1 tahun 2012, dan 5.
Kasus HIVAIDS di Kota Semarang yaitu data kasus HIVAIDS ditangani Kota Semarang tahun 2010.
3.5. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data