Prosedur Penelitian Pemeriksaan Keabsahan Data

menjadi 4 antara lain partisipasi pasif, partisipasi moderat, observasi yang terus terang dan tersamar, dan observasi yang lengkap. Dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipasi pasif, yaitu peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. 3.5.2.2. WawancaraInterview Wawancarainterview merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara semiterstruktur semistructur interview, yang termasuk dalam in depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Dalam melakukan wawancara, peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan Sugiyono, 2008: 233.

3.6. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tahap pra penelitian, penelitian, dan paska penelitian diuraikan sebagai berikut: 3.6.1. Tahap Pra Penelitian Tahap pra penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1. Menyiapkan instrumen penelitian 2. Koordinasi dengan pihak Rumah Damai 3. Menentukan responden penelitian 4. Melakukan pendekatan dengan responden 3.6.2. Tahap Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1. Koordinasi dengan pihak Rumah Damai 2. Koordinasi dengan responden 3. Melakukan wawancara dengan responden 3.6.3. Tahap Paska Penelitian Data yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan metode content analysis deskripsi isi.

3.7. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini uji validitas data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility validitas internal, transferability validitas eksternal, dependability reliabilitas, dan confirmability obyektivitas. 3.7.1. Uji Credibility Validitas Internal Uji kredibilitas data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan: 1. Perpanjangan Pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Lama perpanjangan pengamatan dilakukan tergantung pada kedalaman, keleluasaan, dan kepastian data. 2. Peningkatan Ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara sistematis. 3. Triangulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagi pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. 4. Analisis Kasus Negatif Melakukan analisi kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. 5. Membercheek Membercheek merupakan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data, untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan membercheek dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau kesimpulan. 3.7.2. Transferability Validitas Eksternal Peneliti membuat laporannya dengan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya, sehingga pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian. 3.7.3. Dependability Reliabilitas Uji dependability, dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika peneliti tak mempunyai dan tak menunjukkan “jejak aktivitas lapangannya”, maka depenability penelitiannya patut diragukan. 3.7.4. Confirmability Obyektivitas Dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

3.8. Teknik Analisis Data