Rumusan Masalah Keaslian Penelitian

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “Bagaimana perilaku seseorang sehingga menyebabkan tertular Human Immunodeficiency Virus HIV studi kasus di Rumah Damai Kelurahan Cepoko Kecamatan Guunungpati Kota Semarang ?” 1.3.Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui perilaku berisiko penyebab Human Immunodeficiency Virus HIV studi kasus di Rumah Damai Kelurahan Cepoko Kecamatan Guunungpati Kota Semarang.

1.4. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat dari dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pencegahan penularan HIVAIDS terutama melalui perilaku seksual dan penggunaan jarum suntik yang digunakan oleh pengguna narkoba.

1.4.2. Bagi Pengelola Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIVAIDS

Dinas Kesehatan Kota Semarang Penelitian ini dapat memberikan bahan informasi mengenai ada atau tidaknya hubungan antara perilaku seksual dan penggunaan jarum suntik secara bergantian terhadap penularan HIVAIDS, sehingga Dinas Kesehatan Kota Semarang dapat meningkatkan program penanggulangan penyakit HIVAIDS dan pendampingan pada kelompok berisiko maupun kelompok yang telah terkena HIVAIDS.

1.4.3. Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dapat dijadikan sebagai bahan bahan informasi dan tambahan kepustakaan dalam mengembangkan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

1.5. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Judul Nama Peneliti Tahun, Tempat Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV dan AIDS studi kasus di RSUP Dr Kariadi Semarang Tuti Susilowati Semarang Variabel bebas: riwayat penyakit dahulu PMS, riwayat sakit HIVAIDS dalam keluarga, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, keadaan sosial ekonomi, penggunaan narkoba, status awal berhubungan seks, kebiasaan seks Variabel terikat: kejadian HIVAIDS Variabel yang berhubungan dengan HIV adalah penyakit dahulu PMS p value =0,004, riwayat penyakit dalam keluarga OR=2,633, p value =0,023 95 CI, dan tingkat pendidikan OR=3,156 95 CI, p value=0,002. 2. Perilaku seksual berisiko tertular PMS dan HIVAIDS; studi kasus Mundi Harno 1999, jalur Pantura Jakarta- Bekasi Variabel bebas: mobilitas tinggi , berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan 92 responden yang diteliti mengaku pernah melakukan hubungan seks 50 responden yang diteliti sopir truk antar propinsi kondom Variabel terikat: perilaku seksual berisiko tertular PMS dan HIVAIDS . pernah terkena penyakit menular seksual PMS pada umumnya GO dan syphilis. 3. Risk factor of HIVAIDS infection amoung incarcerated male injection drug user in Tainan Taiwan Chen Cheng Hui 2006, Di Taiwan Variabel bebas: penggunaan narkoba suntik Variabel terikat: HIVAIDS Ada hubungan antara penggunaan narkoba suntik terhadap HIVAIDS. 4.Faktor risiko yang mempengaruhi perilaku dan pelayanan kesehatan terhadap kejadian HIV-TB di Jayapura Provinsi Papua Dolfinus Yufu Bouway 2010, Papua Variabel bebas: jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, transfusi darah, kebiasaan seks, penggunaan narkotik, kepadatan hunian, ventilasi rumah, pencahayaan kamar tidur, keterlambatan pemeriksaan, kurangnya pengawasan, kurangnya penanganan, kegagalan penanganan. Variabel terikat: kejadian kasus Variabel yang berhubungan kejadaian HIV-TB adalah transfusi darah OR: 4,434; CI: 95 1,294- 15,191, penggunaan kondom OR: 3,709; CI: 95 1,196-11,497, ajakan untuk pemeriksaan dan mencari tahu informasi kesehatan OR: 7,485; CI: 95 1,667-33,611. HIV-TB di Jayapura Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian mengenai perilaku berisiko pada penderita Human Immunodeficiency Virus HIV positif belum pernah dilakukan. 2. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. 3. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Damai.

1.6. RUANG LINGKUP PENELITIAN