kepada orang yang dicintai itu untuk jadi sahabat atau jadi pacarnya dan dia rela untuk jadi kedua-duanya. Namun sebenarnya yang diinginkan lebih dari itu dan
dia mengharapkan rasa yang tulus dari dasar hati yang dicintainya tersebut.
4.1.7 Makna Kebimbangan
Makna kebimbangan terkandung dalam penggalan lirik lagu yang berjudul aktor intelektual berikut ini. Makna kebimbangan adalah makna perihal rasa
bimbang. .......
Apa yang ku lakukan Apa ini belum perlu
Haruskah aku diam saja Siapa yang cari keuntungan didalam kesempitan
Awas kita cuma ditunggangi intelektual yang ambisi Apa ini memang perlu harus aku lakukan
Karna ini memang perlu aku terlalu emosi
Data 08
Pada penggalan lirik lagu Slank yang berjudul Aktor Intelektual di atas
mengandung makna konsep yaitu makna kebimbangan. Pada lirik apa yang ku lakukan, apa ini belum perlu, haruskah aku diam saja, siapa yang cari
keuntungan didalam kesempitan, awas kita cuma ditunggangi intelektual yang ambisi, apa ini memang perlu harus aku lakukan, karna ini memang perlu aku
terlalu emosi tersirat konsep bahwa pengarang menyatakan rasa gelisah dan bimbangnya terhadap keadaan rakyat yang terjebak dengan melambungnya harga-
harga. Cina yang menguasai perdagangan lokal membuat rakyat semakin terjepit yang memancing anarki dan revolusi. Belum lagi para oknum pejabat yang
melakukan tindak pidana korupsi. Namun pengarang tak tahu apa yang harus
dilakukannya, hanya rasa ingin menangis dan emosi yang sebenarnya tidak bisa tahan untuk bergerak melakukan sesuatu. Pengarang hanya dihinggapi rasa
bimbang yang membelenggu.
4.1.8 Makna Sindiran
Pada penggalan lirik lagu berikut ini terkandung makna konsep yaitu makna sindiran. Makna sindiran adalah makna yang dimaksudkan untuk
menyindir.
.......
Hey...kambing congek Hey...sapi ompong
Hey...anjing buduk Hey...kucing garong
Hey...kambing congek Hey...sapi ompong
Hey...anjing buduk Hey...kucing garong
Hey...babi ngepet Hey...lintah darat
Data 09
Pada penggalan lirik lagu Slank yang berjudul Naluri Binatang
mengandung konsep makna sindiran. Dalam lirik hey...kambing congek, hey...sapi ompong, hey...anjing buduk, hey...kucing garong, hey...babi ngepet,
hey...lintah darat di atas tersirat bahwa pengarang dengan sindirannya
menyebutkan beberapa nama binatang yang diasosiasikan atau yang mempunyai konotasi negatif yang ditujukan untuk mereka yang mempunyai sifat yang dengan
binatang yang disebutkannya tadi. Binatang-binatang tersebut adalah kambing congek, sapi ompong, anjing buduk, kucing garong, babi ngepet, dan lintah darat.
Pengarang menyindir pemerintah dengan perumpamaan laksana naluri binatang- binatang tadi. Kambing congek, berarti kambing yang mengalami sakit telinga.
Hai ini dipeumpamakan pemerinyah yang tidak mendengar suara-suara rakyat kecil. Sapi ompong, menandakan usia yang semakin tua. Ompong identik
dengan manusia yang sudah tua. Hal ini laksana sindiran terhadap pemerintah untuk berbuat kebajikan sebagai bekal di akhirat nanti. Anjing buduk, laksana
sifat pejabat yang bersikap arogan. Kucing garong menandakan sifat pemerintah serakah. Babi ngepet, yaitu hewan haram yang dijadikan seseorang sebagai
pesugihan. Hal ini diumpamakan untuk para koruptor yang mencuri uang rakyat. Dan lintah darat, hewan penghisap darah diumpamakan penguasa yang menindas
rakyatnya.
4.1.9 Makna Permintaan