bidangnya. Dalam bahasa Indonesia misalnya istilah spiral, virus, akomodasi telah menjadi kosa kata umum. Tetapi istilah alomorf, alofon, dan morfem masih
tetap sebagai istilah dalam bidangnya, belum menjadi kosa kata umum.
2.2.3.8 Makna Asosiatif
Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem atau kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada diluar
bahasa. Misalnya kata melati berasosiasi dengan sesuatu yang suci atau kesucian, kata merah berasosiasi dengan berani dan kata buaya berasosiasi dengan jahat
atau kejahatan. Kata bermakna asosiatif ini sebenarnya sama dengan lambang atau perlambangan yang digunakan oleh suatu masyarakat pengguna bahasa yang
digunakan untuk menyatakan konsep lain, yang mempunyai kemiripan dengan sifat keadaan atau ciri yang ada konsep asal kata tersebut.
Jadi kata melati yang bermakna konseptual „sejenis bunga kecil-kecil yang
berwarna putih dan berbau harum‟ digunakan untuk menyatakan perlambang kesucian, kata merah
yang bermakna konseptual „sejenis warna terang yang menyolok‟ digunakan untuk menyatakan perlambang keberanian dan kata buaya
yang bermakna konseptual „sejenis binatang reptil buas yang memakan binatang apa saja termasuk bangkai digunakan untuk menyatakan perlambang kejahatan
atau penjahat. Pendapat Leech 1976 seperti yang dikutip Abdul Chaer 1994: 294,
tentang makna asosiasi menyatakan bahwa, dalam makna asosiasi ini dimasukkan juga makna konotatif, makna stilistika, makna efektif dan makna kolokatif.
Makna stilistika berkenaan dengan pembedaan kata sehubungan dengan perbedaan sosial atau bidang kegiatan. Misalnya dokter mengatakan penyakitnya
akan diangkat maka yang dimaksud adalah dioperasi. Orang di bengkel mengatakan mesin mobil itu diangkat, maka yang dimaksud adalah diperbaiki.
Makna efektif yakni makna yang menimbulkan rasa bagi pendengar. Jika seseorang menghardik kita meskipun dengan kata-kata biasa kita tentu merasakan
sesuatu yang agak lain jika kata-kata itu diucapkan dengan nada-nada tertentu. 8
Duduk dengan suara pelan 9
Duduk dengan suara keras Makna kolokatif berkenaan dengan ciri-ciri makna tertentu yang dimiliki
sebuah kata dari sejumlah kata yang bersinonim, sehingga kata tersebut hanya cocok untuk digunakan berpasangan dengan kata tertentu lainnya. Misalnya, kata
tampan sesungguhnya bersinonim dengan kata cantik dan indah, namun hanya cocok atau berkolokasi dengan kata yang memiliki ciri pria. Maka kita dapat
mengatakan pemuda tampan tetapi tidak dapat mengatakan gadis tampan. Jadi kata tampan tidak berkolokasi dengan kata gadis.
Makna asosiasi ini berbeda dengan makna konseptual. Makna konseptual dan makna asosiatif dibedakan berdasarkan pada ada tidaknya hubungan asosiasi,
refleksi makna sebuah kata dengan makna kata lain. Makna konseptual adalah makna kata yang sesuai dengan referennya atau makna yang bebas dari asosiasi
atau hubungan apapun. Makna konseptual ini sama dengan makna denotatif, makna referenial, dan makna leksikal. Makna asosiasi adalah makna yang
dimiliki sebuah kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan keadaan di luar bahasa.
2.2.3.9 Makna Kontekstual