Sebenarnya jenis atau tipe makna itu memang dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria dan sudut pandang. Menurut Chaer 1995: 59
berdasarkan jenis semantiknya dapat dibedakan antara makna leksikal dan makna gramatikal, berdasarkan ada tidaknya referen pada sebuah kata atau leksem dapat
dibedakan adanya makna referensial dan makna nonreferensial, berdasarkan ada tidaknya nilai rasa pada sebuah kata atau leksem dibedakan adanya makna
denotatif dan makna konotatif, berdasarkan ketepatan maknanya dikenal adanya makna kata dan makna istilah atau makna umum dan makna khusus. Kemudian,
berdasarkan kriteria lain atau sudut pandang lain dapat disebutkan adanya makna- makna asosiatif, kolokatif, idiomatik dan sebagainya. Berikut paparan berbagai
jenis macam itu.
2.2.3.1 Makna Leksikal
Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai dengan hasil observasi indra kita, berarti apa adanya, atau makna yang ada di dalam
kamus Chaer, 2007: 68. Misalnya, leksem kuda memiliki makna leksikal „sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai‟, pensil memiliki makna
leksikal „sejenis alat tulis yang terbuat dari kayu dan arang‟, dan air bermakna leksikal „sejenis barang cair yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari‟.
Dengan contoh itu dapat juga dikatakan bahwa makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai dengan hasil observasi indra kita, atau makna apa
adanya.
2.2.3.2 Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang terjadi karena suatu proses gramatikal seperti proses afiksasi, reduplikasi atau komposisi Chaer, 2007: 75.
Misalnya proses afiksasi prefiks ber- dengan dasar baju akan melahirkan makna gramatikal „mengenakan atau memakai baju‟, dengan dasar kuda akan melahirkan
makna gramatikal „mengendarai kuda‟. Sintaksisasi kata-kata adik, menendang, dan bola menjadi kalimat
“adik menendang bola” melahirkan makna gramatikal adik bermakna pelaku, menendang bermakna aktif, dan bola bermakna sasaran.
Pembedaan makna leksikal dan makna gramatikal didasarkan pada objek yang diteliti, yakni makna-makna yang ada pada tataran leksikon dan makna-
makna yang ada pada tataran gramatikal. Makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon atau bersifat leksem, atau bersifat kata.
2.2.3.3 Makna Referensial
Sebuah kata disebut bermakna referensial, jika ada referensinya atau acuannya. Kata-kata kuda, merah, dan gambar adalah termasuk kata-kata yang
bermakna referensial. Kata-kata seperti dan, atau dan karena tidak termasuk kata-kata yang bermakna referensial karena kata-kata tersebut tidak mempunyai
acuannya. Berkenaan dengan acuan ini ada sejumlah kata, yang disebut kata-kata
deiktik, yang acuannya tidak menetap pada satu wujud, melainkan dapat berpindah dari wujud yang satu ke wujud yang lain. Kata-kata yang deiktik ini
misalnya kata-kata seperti pronomina, misalnya saya, dia dan kamu. Kata-kata
yang menyatakan ruang, misalnya di sini, di sana, dan di situ. Kata-kata yang menyatakan waktu seperti sekarang, besok dan nanti. Kata-kata yang disebut kata
penunjuk misalnya ini dan itu. Contoh pronomina kata saya pada kalimat berikut yang acuannya tidak sama :
1 “Tadi pagi, saya bertemu dengan Pak Ahmad”, kata Nada kepada Wahyu.
2 “O, ya?”,sahut Wahyu, “Saya juga bertemu beliau tadi pagi”.
3 “Dimana kalian bertemu beliau?”, tanya Tody, “Saya sudah lama tidak
jumpa dengan beliau”. Pada kalimat 1 kata saya mengacu kepada Nada, pada kalimat 2
mengacu kepada Wahyu, sedangkan pada kalimat 3 mengacu kepada Tody. Contoh lain kata di sini pada kalimat 4 acuannya juga tidak sama dengan kata di
sini pada kalimat 5. 4
“Tadi saya lihat Pak Ahmad duduk di sini, sekarang dia kemana?” tanya Pak Doyin kepada mahasiswa itu.
5 “Kami di sini memang bertindak tegas terhadap para penjahat itu”, kata
Gubernur DKI kepada wartawan. Kata di sini pada kalimat 4 acuannya adalah sebuah tempat duduk,
sedangkan pada kalimat 5 acuannya adalah sebuah wilayah DKI Jakarta. Perbedaan makna referensial dan makna nonreferensial berdasarkan ada
tidaknya referen dari kata-kata itu. Bila kata-kata itu mempunyai referen yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu, maka kata tersebut disebut kata
bermakna referensial. Jika kata itu tidak mempunyai referen, maka kata itu disebut kata bermakna nonreferensial. Kata-kata yang termasuk kata penuh
termasuk dalam kata yang bermakna referensial, dan yang termasuk kelas kata tugas seperti preposisi dan konjungsi adalah kata-kata yang termasuk kata
bermakna nonreferensial.
2.2.3.4 Makna Denotatif