Pelaksanaan Observasi siklus II

67 meningkat dengan hasil baik. Perencanaan dalam tindakan siklus II adalah sebagai berikut: 1 Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah. 2 Membuat rencana perbaikan pelaksanaan pembelajaran sesuai rekomendasi agar siklus II lebih efektif 3 Menyusun rencana pembelajaran pada materi peninggalan kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesa . 4 Membuat dan menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran berupa gambar peninggalan kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia . 5 Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan kegiatan 6 Menyusun alat evaluasi

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 13 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Dalam siklus II peneliti bersama guru mitra berkolaborasi didalam pembelajaran menggunakan pendekatan cooperative tipe Numbered Head Together. Langkah-langkah tindakannya adalah sebagai berikut : 1 Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 6 siswa, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. 2 Guru membagi tugas dan masing – masing kelompok mengerjakannya. 3 Kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengerjakannya serta mengetahui jawabannya. 68 4 Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil diskusi. 5 Tanggapan dari siswa lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. 6 Kesimpulan. 7 Pemberian evaluasi dari guru.

c. Observasi siklus II

1 Observasi Ketrampilan Guru Data hasil observasi ketrampilan guru siklus II diperoleh saat pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan guru mitra. Pada kegiatan awal media yang di berikan sudah menarik siswa. Dan siswa banyak yang ingin melihat lebih dekat media yang dipasang di papan tulis. Sehingga skora yang diperoleh 4. Dalam mengkondisikan kelas guru mendaatkan skor 3. Dalam menginformasikan tujuan pembelajaran sudah terlihat dengan baik. Dan skor yang diperoleh adalah 4. Selanjutnya yaitu apersepsi guru mendapat skor 4 ,ini terlihat bahwa guru sudah bisa menarik perhatian dan siswa terlihat faham dengan maksud apersepsi yang disampaikan oleh guru karena guru menggunakan apersepsi dengan benda konkrit yaitu dengan memperlihatkan gambar kerajaan di papan tulis. 69 Dalam kegiatan inti yaitu menyampaikan materi pada siswa guru mendapat skor 4 ini terlihat bahwa guru pada saat menyampaikan materi dengan jelas dan menarik perhatian siswa ,siswa sudah terlihat paham karena tidak ada siswa yang bertanya pada guru pada materi yang belum dipahaminya. Pada saat membagi siswa dalam kelompok guru mendapat skor 4, Ini terlihat pada saat guru membagi kelompok guru dapat membagi kelompok dengan mengatur jumlah anggota kelompok dengan baik,mengatur tempat duduk namun guru belum menentukan perangkingan siswa dengan sehingga antara siswa yang pandai dan tidak pandai tidak bias terbagi dengan rata. Dalam memberikan nomor pada setiap anggota kelompok guru mendapat skor 4 karena disini guru sudah dapat membagi nomor pada semua anggota kelompok tidak ada siswa yang tertinggal diberi nomor. Pada saat mengajukan pertanyaan berupa LKS guru mendapat skor 3 , Ini terlihat lembar kerja yang diberikan oleh guru sudah sesuai dengn materi namun soal masih belum dapat dipahami siswa. Dalam membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru mendapat skor 3 ini terlihat guru sudah mebimbing diskusi namun kurang terlihat merata sehingga masih ada kelompok yang meminta guru untuk selalu dibimbing. 70 Yang terakhir yaitu kegiatan akhir membimbing, menyimpulkan materi, member umpan balik, member evaluasi dan memberi tindak lanjut guru mendapat skor 3 ini terlihat guru sudah dapat melaksaanakan kegiatan akhir dengan baik namun guru lupa memberi tindak lanjut dengan memberi pekerjaan rumah pada akhir pembelajaran. Adapun hasil observasi ketrampilan guru pada siklus II maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 6. Hasil Observasi Ketrampilan Guru siklus II No Indikator pengamatan Skor Penilaian Kategori 1 Pra Kegiatan Pembelajaran a. Menyiapkan kelas, media, alat dan sumber belajar 4 SB b. Mengkondisikan kelas,salam,berdoa dan presensi 3 B 2. Kegiatan awal a. Menginformasikan tujuan pembelajaran 4 SB SB b. Melakukan apersepsi 3 B 3. Kegiatan inti a. Menyampaikan materi pada siswa 4 SB b. Membagi siswa dalam kelompok 4 SB c.Memberi nomor pada tiap kelompok 4 SB d.Mengajukan pertanyaan berupa LKS 3 B e.Membimbing siswa dalam diskusi kelompok 3 B 4. Kegiatan Akhir a. Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi 3 B b.Memberi umpan balik, 3 B c. Memberi evaluasi dan memberi tindak lanjut. 3 B Jumlah 41 Rata – rata 3,4 Kategori Sangat Baik Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, ketrampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan cooperative tipe NHT guru memperoleh nilai 3,4 dengan kategori sangat baik. terlampir dalam halaman 137 2 Observasi aktivitas siswa siklus II Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siklus II ini terlihat banyak siswa yang senang dan sudah dapat berinteraksi dengan anggota kelompoknya. Pada saat mendengarkan penjelasan dari guru siswa sudah berkonsentrasi dan mulai bertanya apabila tidak paham dengan materi yang diajarkan. Pada saat mengerjakan LKS siswa sudah dapat bekerjasama dengan semua anggota kelompoknya. Mereka banyak yang tidak canggung terhadap anggota kelompoknya. Sehingga saat mengumpulkan hasil diskusi tepat waktu dan jawabannya lengkap. Kesiapan siswa dalam menjawab pertanyaan, banyak siswa yang menjawab dengan benar dan penyampaiannya jelas. Dan hasil laporan siswa sudah sesuai dengan pertanyaan pada LKS dan dengan mudah dapat dipahami 71 72 oleh kelompok lain. Ketika merespon jawaban teman, banyak siswa yang merespon jawaban dengan jawaban dan alasan yang kuat. Dalam kedisiplinan, siswa sudah disiplin tetapi ada 2 orang anak yang terlambat mengumpulkan hasil diskusi. Hasil observasi aktivitas siswa dengan pendekatan cooperative tipe NHT pada siklus II yang diperoleh observer dapat diamati pada tabel 8 di bawah ini : Tabel 7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II N o Aspek yang diamati Skor penilaian Jumlah skor Rata- rata kategori 1 2 3 4 Jumlah siswa yang mendapat skor 1. Interaksi siswa dalam kelompok NHT. - - 28 7 112 3,2 SB 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru. - 2 33 - 103 2,9 B 3. Terjalin kerjasama yang aktif dan terarah dalam berdiskusi. - - 34 1 106 3,0 B 4. Kesiapan siswa dalam menjawab pertanyaan. - 2 32 1 104 3,0 B 5. Siswa memaparkan hasil diskusi. - 2 31 2 105 3,0 B 6. Siswa merespon jawaban temannya. - 5 27 3 103 2,9 B 7. Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran. 7 17 11 109 3,1 SB Jumlah skor 742 - - Rata-rata - 3,0 - Kategori B Dari tabel diatas dapat dilihat aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan cooperative tipe Numbered Head Together, guru mitra memberikan nilai 73 3,0 dengan kategori baik. Untuk nilai seluruh aspek apat dilihat dalam terlampir dalam halaman 138-139. 3 Observasi Hasil Belajar Siswa Untuk observasi hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan cooperative tipe Numbered Head Togeher diperoleh rata-rata kelas sebagai berikut : Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II Rentangan F ∑ Kategori Kualifikasi 86 – 100 76 - 85 60 - 75 5 12 13 2470 SB B C T T T – 59 5 K TT Jumlah Siswa 35 - - Rata-rata - 70,57 C T Dari data diatas dapat diihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa 70,57 dengan kategori cukup. Dari hasil pembelajaran IPS melalui pendekatan cooperatif tipe NHT dalam siklus II mengalami peningkatan. Adapun hasilnya dapat dilihat dalam lampiran halaman 140-141

c. Refleksi

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 12 354

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 2 292

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Media CD Interaktif pada Siswa Kelas V di SD N Kandri 02 Gunungpati Semarang

0 9 215

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRUNUH Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Trunuh Kec

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG KEC. BATANGKUIS KAB. DELI SERDANG.

0 0 32

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 1 SENDANGHARJO DABIN IV KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN.

0 4 12

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe STAD dengan Permainan Monopoli Pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Media CD Interaktif pada Siswa Kelas V di SD N Kandri 02 Gunungpati Semarang.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL.

0 8 277