Analisis Pert umbuhan TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan

4 perbat as yang stabil akan memberikan tahanan yang besar terhadap pergerakan uap air. Gardner, 1991 menambahkan bahwa makin besar kandungan air di udara, makin tinggi potensial air di udara, yang berarti kebutuhan atmosfer untuk evapotranspirasi menurun dengan peningkatan kelembaban relatif. Transpirasi terjadi apabila air berdifusi melalui stomata. Terbentuk penghambat landaian difusi di sekitar stomata dalam udara yang sangat tenang. 4. Jumlah daun. Makin luas daerah permukaan daun, makin besar ET. Ketika LAI yang mengambarkan luasan daun meningkat di lapang, jumlah ET juga akan meningkat. Namun terdapat beberapa petunjuk bahwa nilai ET tidak akan meningkat di atas nilai tertentu dari LAI Schulze dan Chaldwell, 1994. 5. Kedalaman perakaran. Perakaran yang lebih dalam meningkatkan ketersediaan air, dan meningkatkan pengambilan air dari dalam tanah sebelum terjadi pelayuan permanen Allen, 1998. 2.3.1. Evapotranspirasi Potensial Evapotranspirasi potensial merupakan kombinasi antara evaporasi dan transpirasi den gan seluruh permukaan tanah tertutup oleh tanaman dan kelembaban tinggi. Kebanyakan tanaman budidaya tidak tinggal pada evapotranspirasi potensial sepanjang daur hidupnya karena pada waktu-waktu tertentu tidak penuh tajuknya serta tanah tidak mampu memasok air untuk mengganti transpirasi Allen, 1998. Apabila evapotranspirasi potensial dibandingkan dengan curah hujan, segera tampak mengapa kekurangan kelembaban sering terjadi selama periode laju pertumbuhan yang paling cepat. Agar diperoleh hasil panen yang tinggi, tanaman harus dipasok cukup air selama periode ini. Hal ini dapat dilaksanakan baik dengan adanya cadangan kelembaban yang cukup untuk memasok tanaman budidaya tersebut selama periode kekurangan maupun dengan irigasi. Pada banyak daerah pertanian, tanah yang paling produktif ialah tanah yang mempunyai kapasitas tinggi untuk menampung air, yang memungkinkan tanaman budidaya tersebut terus berproduksi selama periode ketika curah hujan lebih rendah dari ET Fitter dan Hay, 1994.

2.4. Analisis Pert umbuhan

Konsep dasar dalam analisis pertumbuhan itu relatif sederhana dan telah dijelaskan dalam pendekatan-pendekatan klasik yang dilakukan pada awal pelaksanaannya. Analisis pertumbuhan kemudian digunakan secara luas di negara-negara persemakmuran Inggris, termasuk karya klasik Watson pada tahun 1947. Peubah yang digunakan dalam analisis pertumbuhan komunitas tanaman budidaya meliputi: indeks luas daun dan laju pertumbuhan tanaman budidaya dalam hal biomassa keseluruhan maupun biomassa ekonomi. Istilah analisis pertumbuhan untuk tajuk tanaman yang paling berarti adalah penimbunan berat kering per satuan waktu yang dikenal sebagai laju pertumbuhan tanaman crop growth rate . Laju pertumbuhan tanaman diukur dengan memanen sampel suatu komunitas tanaman pada interval tertentu yang pendek dan menghitung penambahan berat kering dari sampel yang satu ke sampel berikutnya. Secara ideal, semua jaringan hidup pada tanaman yang hidup pada daerah yang dijadikan sampel itu harus diukur Gardner et al. 1991. Agar dapat memanfaatkan radiasi surya secara efisien, tanaman harus dapat menyerap sebagian besar radiasi tersebut dengan jaringan fotosintesisnya yang hijau. Spesies tanaman yang efisien cenderung menginvestasikan sebagian besar awal pertumbuhan mereka dalam bentuk penambahan luas daun, yang berakibat pemanfaatan radiasi surya yang efisien. Dengan perkembangan luas daun, meningkat pula penyerapan energi radiasi oleh daun. Luas daun itu pada awalnya meningkat dengan laju eksponensial, tetapi karena luas daun awal nya kecil, penyerapan energi radiasi surya yang berarti belum terjadi selama beberapa minggu pertama Fitter dan Hay, 1994. Dengan perkembangan luas daun dan terdapatnya peneduhan bagi luas daun yang lebih bawah, gambaran mengenai pertumbuhan tanaman bud idaya didasarkan pada luas daun atau luas tanah, dan bukannya atas pertumbuhan secara individual. Istilah indeks luas daun Leaf Area Index = LAI dikenalkan pertama kali oleh Watson yang merupakan rasio antara luas daun satu permukaan saja tanaman budidaya terhadap luas tanah Inge et al, 2000. Karena radiasi surya tersebut merata ke atas permukaan tanah, LAI merupakan ukuran kasar luas daun per satuan radiasi surya yang tersedia Gardner et al. 1991.

2.5. Sistem dan Model