Pemilihan bahan atau seleksi bahan Pencucian Perendaman Perebusan Pengupasan Penggilingan atau penepungan

15 Rp.12.000, selain itu juga kandungan gizi yang tinggi, proses pembuatan tepung koro benguk relatif mudah, dan sederhana yang dapat dilakukan oleh industri rumah tangga sampai industri besar. Produk makanan olahan ini akan mampu menekan biaya produksi untuk industri makanan olahan yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Berdasarkan uji lab FTP UNIKA 2014, tepung koro benguk rase mempunyai kandungan gizi seperti karbohidrat 57,78 , protein 25,14 , lemak 4,94 , air 10,73 , dan serat kasar 4,62 . Menurut Winarno 2004 hal ini sejalan dengan pendapat para ahli pangan bahwa pemanfaatan bahan pangan berkarbohidrat tinggi dalam bentuk pangan lebih menguntungkan, karena lebih fleksibel, mudah dicampur, dapat diperkaya zat gizinya fortifikasi, ruang tempat lebih efisien, daya tahan simpan lebih lama, dan sesuai dengan tuntunan kehidupan modern yang serba praktis. Menurut Winarno 2004, Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa,warna,tekstur,dan lain- lain. Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, bail berupa gula sederhana,heksosa,pentose,maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati,pectin,selulosa,dan lignin.

2.2.1 Proses pembuatan tepung koro benguk.

Proses pembuatan tepung koro benguk diawali dengan pemilihan bahan atau seleksi bahan, selanjutnya pencucian, perendaman, perebusan, penirisan, pengupasan, penggilingan, pengeringan, pengayakan dan pengemasan. Proses pembuatan tepung koro benguk sebagai berikut :

2.2.1.1 Pemilihan bahan atau seleksi bahan

16 Pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan bahan dengan memilih koro benguk yang warna sama, sejenis dan tidak ada bagian yang busuk, karena kualitas bahan baku koro benguk menentukan kualitas hasil tepung dan produk hasil olahan.

2.2.1.2 Pencucian

Tahap kedua yaitu pencucian koro benguk. Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan tanahkotoran yang menempel pada koro benguk. Air yang digunakan untuk mencuci koro benguk yaitu air bersih yang menurut SNI 03- 2399-2002 adalah air yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi keperluan sehari-hari yang memenuhi persyaratan baku mutu air bersih yang ditetapkan.

2.2.1.3 Perendaman

Tahap ketiga yaitu perendaman, mengingat bahwa koro benguk mengandung zat racun asam sianida HCN, maka perlu dilakukan perendaman dalam air bersih selama 24-48 jam. Selama perendaman, setiap 6-8 jam sekali air diganti Haryoto,2000:11

2.2.1.4 Perebusan

Tahap keempat yaitu perebusan, koro benguk yang sudah direndam direbus dalam air mendidih selama ± 30 menit sampai menjadi lunak, ditiriskan dan dikupas kulitnya. Departemen pertanian Ungaran, 1997:11

2.2.1.5 Pengupasan

17 Tahap kelima yaitu pengupasan. Pengupasan kulit koro benguk menggunakan tangan dikarenakan kulit yang sudah lunak lebih mudah untuk dikupas, pengupasan koro benguk dari kulit.

2.2.1.6 Penggilingan atau penepungan

Tahap keenam yaitu penggilingan atau penepungan. Penggilingan dilakukan pada koro benguk yang telah di kupas. Proses penggilingan atau penepungan menggunakan alat penggilingan atau penepungan tipe Hammer mill, tujuannya untuk mempermudah pada proses pengayakan. Ampas atau bagian koro benguk yang kasar setelah proses penggilingan atau dihaluskan dapat dilakukan penggilingan ulang guna mendapatkan rendemen tepung yang maksimum Antarlina, 2009:8.

2.2.1.7 Pengeringan