36
batas tanggal kadaluarsa, maka akan menghasilkan kue yang tidak layak dikonsumsi oleh konsumen karena akan berpengaruh terhadap kesehatan
konsumen. Sehingga bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan egg roll harus memiliki kualitas yang bagus, karena berpengaruh terhadap kualitas inderawi dan
kandungan gizi roti atau kue yang dihasilkan.
2.3.5.2 Faktor Alat
Dengan adanya peralatan akan mempermudah dan mempercepat proses pengolahan. Namun peralatan yang digunakan untuk proses pengolahan harus
diperhatikan mixser dan timbangan yang valid dan hygiene dan sanitasinya. mixer yang digunakan harus valid tidak mengalami macet dalam penggunaan mixser
karena bila mixser tidak dalam kondisi valid akan mempengaruhi hasil egg roll. Selain itu juga timbangan harus valid karena timbangan berfungsi sebagai alat
untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam pembuatan egg roll. Menurut Fatonah 2005, hygiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah
kesehatan, serta berbagai usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan. Sedangkan sanitasi adalah penciptaan atau pemeliharaan kondisi yang
mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan. Hygiene dan sanitasi alat sangat berpengaruh terhadap
produk makanan dan minuman yang dihasilkan. Misalnya, penggunaan baskom harus dalam keadaan bersih dan kering atau tidak basah, sehingga pada proses
pembuatan adonan tidak mengalami perubahan seperti adonan terlalu lembek karena baskom yang digunakan dalam keadaan basah. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut maka peralatan yang digunakan pada pembuatan egg roll
37
harus dalam keadaan bersih dan kering, karena berpengaruh terhadap kualitas inderawi dan kandungan gizi egg roll yang dihasilkan.
2.3.5.3 Faktor proses pembuatan
Beberapa tahap yang mempengaruhi dalam proses pembuatan yaitu tahap pencampuran bahan, waktu dan suhu. Proses adalah serangkaian kegiatan dalam
pembuatan suatu produk. Proses pengolahan yang kurang baik akan mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan, misalnya pada proses
pencampuran bahan yang salah dan tidak sesuai dengan resep, contohnya seperti mencampurkan bahan telur, gula pasir, ovalet, margarin, dan butter dimixer
sampai mengembang, kemudian dimasukan tepung terigu. Proses tersebut tidak sesuai resep sehingga akan mempengaruhi kualitas inderawi maupun kandungan
gizinya dari egg roll yang dihasilkan. Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan maka pada proses pencampuran bahan harus memperhatikan kelebihan
dan kelemahan karakteristik dari masing-masing bahan yang digunakan karena proses pencampuran bahan akan berpengaruh terhadap kualitas inderawi dan
kandungan gizi yang dihasilkan. Cetakan egg roll dipanaskan, setelah cetakan egg roll panas kemudian
masukkan adonan egg roll sebanyak 1 sendok makan kemudian tutup cetakan 1 menit, buka cetakan lalu gulung menggunakan sumpit egg roll. Faktor
pemanggangan egg roll mempengaruhi hasil egg roll yang terlihat dari pematangan secara merata dan tebal tipisnya egg roll. Sehingga dalam
Pemanggangan egg roll memperhatikan waktu dalam pemanggangan.
38
2.3.5.4 Faktor pengemasan