Penerapan Dan Manfaat Standard Operating Procedure

Yang dimaksud dengan produk yang standar adalah : 1. Memiliki derajat kesesuaian untuk pemakai; 2. Setiap jenis produk yang dihasilkan untuk digunakan, secara konsisten memiliki spesifikasi yang sama. Dengan demikian diharapkan setiap jenis produk yang dihasilkan akan selalu sama, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan bagi masing- masing jenis produk tesebut. Sebagai contoh, salah satu produk yang dihasilkan oleh bagian tata graha housekeeping adalah kebersihan, kerapian serta kelengkapan kamar-kamar tamu. Kemudian kamar-kamar tamu itu dikatakan bersih, rapi dan lengkap, semuanya ini harus dijabarkan secara rinci kedalam suatu buku petunjuk yang disebut dengan standar manual pekerjaan. Bagaimana kamar tamu itu dikatakan lengkap ? Jawabannya. Tercantum di dalam suatu daftar yang memuat tentang bahan-bahan perlengkapan kamar guestroom supplies

4.5 Penerapan Dan Manfaat Standard Operating Procedure

Sebelum menerapkan standar manual pekerjaan yang telah ditetapkan oleh manajemen hotel, room attendant harus mengetahui apa-apa saja standar yang harus diketahui dan diikuti . 1.Persiapan Pembersihan Kamar Sebelum melaksanakan kegiatan pembersihan kamar, room attendant harus mempersiapkan semua perlengkapan pembersihan seperti trolley, linen, alat dan bahan pembersih dan amenities. Kegiatan persiapan umunya dilaksanakan di ruang linen karena ruang ini merupakan markas departemen housekeeping. Ditempat inilah room attendant menerima pembagian tugas dan room status, mengambil kunci dan mengakhiri kerjanya pada akhir shift. Ditempat ini pula room attendant mengambil stok untuk linen dan bahan-bahan serta amenities yang diperlukan. Kadang-kadang amenities dan bahan ditempatkan tersendiri di gudang housekeeping. Namun demikian, tidak semua hotel melaksanakan persiapan di ruang linen. Sebagian hotel menggunakan kantor housekeeping housekeeping office untuk morning briefing ataupun afternoon briefing dan pembagian tugas pada ketika akan mulai kerja. Dari housekeeping office, room attendant langsung menuju pantry yang berada pada setiap lantai hotel bertingkat untuk mempersiapkan trolley dengan segala isinya berdasarkan tingkat hunian kamar hotel hotel ccupancy . Persiapan room attendant trolley beserta isinya dibeberapa hotel dikerjakan oleh room attendant yang bertugas pada shift sebelumnya, misalnya trolley untuk shift pagi sudah disiapkan oleh room attendant yang bekerja pada malam sebelumnya. Sehingga room attendant yang bertugas pada shift pagi hanya melengkapi perangkat yang belum lengkap disesuaikan dengan keadaan actual kamar pagi itu. 2.Persiapan Fisik Dan Mental Tugas pembersihan yang diselesaikan oleh room attendant memerlukan persiapan fisik dan mental. Kedua aspek ini harus diterapkan dan dipersiapkan secara matang sehingga kegiatan pembersihan yag dilakukan menjadi menyenangkan dan dapat terhindar dari stress terhadap kerjaan. Pembagian jumlah kamar yang wajib dibersihkan oleh room attendant akan berbeda antara hotel yang satu dengan hotel yang lain. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor seperti besar kecilnya hotel jumlah kamar jumlah karyawan, bentuk bangunan hotel bertingkat, cottage, bungalow, villa ,dan lain-lain, luas kamar dan kelengkapan fasilitas kamar. Berapa pun jumlah kamar yang harus dibersihkn pasti akan membutuhkan persiapan fisik yang baik. Seorang room attendant harus cukup istirahat oleh karena itu kebiasaan tidur larut malam kurang baik utnuk kesehatan. Perbanyaklah minum air putih dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein. Ini bukan berarti bahwa harus mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Ini juga perlu karena akan mengeluarkan banyak tenaga selama bekerja. Disamping itu usahakan untuk membiasakan makan secara terartur. Satu kelebihan bagi para room attendant bahwa jenis pekerjaan yang digelutinya mengaharuskan seluruh anggota badan untuk bergerak sehingga kegiatan room attendant dalam membersihkan kamar mengandung unsur gerakan berolahraga. Namun demikian room attendant perlu memperbanyak menghirup udara segar selain ruang yang ber air –condition. Penampilan appearance juga termasuk tahap persiapan fisik. Seorang room attendant harus berpenampilan rapi dan bersih sehingga tamu merasa senang dan nyaman ketika anda membersihkan kamarnya. Taatilah standar penampilan yang telah ditentukan hotel. Seragam karyawan yang telah dipakai selama satu shift harus dikembalikan ke laundry untuk dicuci kembali. Standar penampilan yang lain seperti rambut, kuku dan sepatu. Rambut sebaiknya dipotong secara teratur bagi pria, memelihara kuku yang panjang juga tidak baik bagi room attendant Karena akan membahayakan diri sendiri pada saat make up bed. a. Standar Perlengkapan Kamar Tamu Perlengkapan kamar tamu untuk setiap hotel tentu tidaklah sama,hal ini tergantung jenis hotel dan juga kemampuan hotel dimaksud. Namun demikian, sekalipun perlengkapan kamar tamu di setiap hotel adalah berlainan, tetapi untuk setiap jenis kamar yang sama dalam satu hotel, diusahakan memiliki standar fasilitas yang sama. Dengan demikian dengan memiliki standar, maka pelaksanaan pembersihan dan penataan kamar serta pengawasan terhadap jumlah ataupun jenis perlengkapan , dapat dilakukan secara cepat dan mudah, sehingga kekurangan-kekurangan dan kesalahan penempatan perlengkapan juga dapat diketahui dengan cepat dan mudah. Pada dasarnya penataan perlengkapan kamar tamu berlaku untuk setiap jenis kamar, baik kamar yang berisi occupied kamar kosong vacant maupun kamar yang tamuny sudah check out. Penataan perlengkapan dilakukan pada waktu pembersihan kamar, dan pengawasannya dilaksanakan oleh pengawas kamar room supervisor pada waktu pemeriksaan kamar inspectin. Berikut ini adalah contoh dari standar perlengkapan kamar tamu : • Night Table Bed side Table Meja kecil disamping tempat tidur - 1 telephone directory - 1 note pad - 1 ball point - 1 asbak ashtray • Dressing Table Meja untuk merias - 1 Room service menu - 1 asbak ashtray - 1 box tissue Di dalam laci : - 5 lembar kertas surat berlogo hotel letter head - 5 lembar amplop envelope - 1 guest comment slip - 1 buku telepon Meja Kursi Tamu: - 1 asbak ashtray - 1 korek api • Lemari pakaian Wardrobe - 8 buah gantungan baju - 1 laundry bag - 1 laundry list - 2 extra pillows - 1 bathrobe • Pegangan Pintu Masuk Doorknob bagian dalam - 1 tulisan DND Do Not Disturb dan please make up my room. • Kamar Mandi - 2 Handuk mandi bath towel - 2 handuk muka face towel - 2 handuk tangan hand towel - 1 bath math - 1 bathrobe - 1 penutup rambut shower cap - 1 sanitary bag - 1 sewing kit - 1 loofa - 1 shaving kit\ - 2 dental kit - 2 buah sabun soap - 1 shampoo - 1 conditioner - 1 bathgel - 1 roll tissue - 1 timbangan badan - 2 gelas - 1 asbak ashtray - 1 korek api - 1 tempat sampah Kompetensi yang harus dikuasai oleh room attendant dalam kegiatan operasional housekeeping antara lain : • Stocking trolley mempersiapkan barang-barang di trolley sebelum bekerja • Checking and restocking room supplies • Entering guest room • Handling beginning tasks • Handling special request • Make up beds • Cleaning furnishing and fixtures • Mengganti barang-barang kamar yang rusak • Membersihkan perlengkapan kamar mandi • Mensterilkan perlengkapan kamar mandi • Mengganti linen dan amenities kamar mandi • Mem vacuum karpet • Membuat room status report • Mengisi room attendant control sheet Room attendant harus menerapkan langkah-langkah diatas dalam kegiatan penanganan housekeeping khususnya bagian kamar. Adapun manfaat serta keuntungan adanya standard operating procedure yaitu : 1. Mempunyai nilai sebagai alat atau saluran komunikasi bagi manajemen dengan para staf dan para pelaksananya. Melalui standard operating procedure standar manual pekerjaan, seluruh staf dan karyawan akan mengetahui secara jelas, berusaha untuk memahami tentang tujuan dan sasaran, serta kebijakan dan prosedur kerja perusahaan hotel . 2. Standar manual pekerjaan Standard operating procedure juga dapat digunakan sebagai atau acuan untuk melaksanakan pelatihan baik bagi para staf dan karyawan, serta bagi karyawan baru. 3. Standar manual pekerjaan standard operating procedure dapat mengurangi waktu yang terbuang, dengan demikian diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja baik bagi manajemen ataupun bagi para staf dan karyawan. Apabila tidak tesedia manual pekerjaan, maka bila terjadi suatu kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan harus dicari dahulu jalan pemecahannya, atau didiskusikan dahulu dengan rekan sekerja dan atasannya, dan ini berarti membuang waktu. Lain halnya bila cara penyelesaiannya sudah tersedia secara tertulis, maka akan lebih cepat pelaksanaan nya dan waktu lebih banyak dihemat, serta dapat lebih dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang lain. 4. Dengan dibantu oleh pengawasan yang dilaksanakan dalam proses pekerjaan, maka standar manual pekerjaan standard operating procedure dapat dilaksanakan lebih konsisten, dan menjamin terciptanya produk yang standar, sekalipun dikerjakan oleh orang-orang yang berbeda dan waktu pelaksanaan yang tidak bersamaan. 25

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG J.W. MARRIOTT HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya J.W.Marriott Hotel Medan

John Willard Marriott Lelaki kelahiran Utah , Amerika Serikat pada tanggal 17 September 1900 itu, merupakan pendiri salah satu kerajaan bisnis terbesar di dunia, yaitu Marriott Corporation. Sejak tahun 1993, nama tersebut lantas berubah menjadi Marriott International. Bisnis Marriott berawal dari usaha pengolahan bir yang berlokasi di Washington pada tahun 1927. Saat itu, ia bekerja sama dengan AW Beer dan mendapatkan hak jual untuk daerah Washington dan sekitarnya. Saat merintis bisnis itulah, ia memutuskan menikah dengan Alice Sheets pada 9 Juni 1927. Dari pernikahan tersebut, ia memperoleh 2 orang anak. Salah satu anaknya, Bill Marriott Jr., melanjutkan posisi sang ayah untuk mengendalikan kerajaan bisnis itu. Bill menjadi presiden dan CEO di Marriott International. Dari usaha penjualan bir, Marriot mulai mengembangkan sayap usahanya di bidang restoran. Di tahun 1927 pula, ia membuka restoran keluarga dengan tambahan menu Meksiko. Restoran yang diberi nama The Hot Shoppes itu akhirnya laris manis dan terkenal. Saat usaha restoran berkembang, ia melebarkan sayap di bidang bisnis kontraktor bangunan. Tak puas dengan bisnis yang ada, Marriot merambah ke dunia perhotelan. Hotel pertama yang ia dirikan lebih merupakan motel bernama Twin