Sumber Hukum Hindu dalam Arti Formil

74 Kelas XII SMA Semester 1 a. Undang-undang. b. Kebiasaan dan adat. c. Traktat d. Yurisprudensi e. Pendapat ahli hukum yang terkenal.

4. Sumber Hukum Hindu dalam arti Filsafat

Sumber hukum dalam arti ilsafat merupakan aspek rasional dari agama dan merupakan satu bagian yang tak terpisahkan atau integral dari agama. Filsafat adalah ilmu pikir, ilsafat juga merupakan pencairan rasional ke dalam sifat kebenaran atau realistis, yang juga memberikan pemecahan yang jelas dalam mengemukakan permasalahan-permasalahan yang lembut dari kehidupan ini, di mana ia juga menunjukkan jalan untuk mendapatkan pembebasan abadi dari penderitaan akibat kelahiran dan kematian. Untuk mencapai tingkat kebahagiaan itu ilmu ilsafat Hindu menegaskan sistem dan metode pelaksanaannya sebagai berikut: a. Harus berdasarkan pada dharma b. Harus diusahakan melalui keilmuan Jnana c. Hukum didasarkan pada kepercayaan Sadhana d. Harus didasarkan pada usaha yang secara terus menerus dengan pengendalian; pikiran, ucapan, dan perilaku e. Harus ditebus dengan usaha prayascita penyucian. Dalam ilsafat Hindu mengajarkan sistem dan metode penyampaian buah pikiran.

5. Sumber Hukum menurut Veda

Dalam sloka kitab Manawadharmasastra ditegaskan bahwa, yang menjadi sumber hukum umat sedharma “Hindu” berturut-turut sesuai urutan adalah sebagai berikut: 1. Sruti 2. Smerti 3. Sila 4. Sadacara 5. Atmanastuti Menurut Dr. P.N. Sen, Dr. G.C. Sangkar, menyatakan bahwa sumber-sumber hukum Hindu berdasarkan ilmu dan tradisi adalah: Buku Guru Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 75 1. Sruti 2. Smerti 3. Sila 4. Sadacara 5. Atmanastuti 6. Nibanda Ada beberapa penulis kitab Dharmasastra antara lain: 1. Manu 2. Apastambha 3. Baudhayana 4. Wasistha 5. Sankha Likhita 6. Yanjawalkya 7. Parasara Secara tradisional Dharmasastra telah dikelompokkan menjadi empat kelompok menurut jamannya masing-masing yaitu: 1. Jaman Satya Yuga, berlaku Dharmasastra yang ditulis oleh Manu. 2. Jaman Treta Yuga, berlaku Dharmasastra yang ditulis oleh Yajnawalkya. 3. Jaman Dwapara Yuga, berlaku Dharmasastra yang ditulis oleh Sankha Likhita. 4. Jaman Kali Yuga, berlaku Dharmasastra yang ditulis oleh Parasara. Sloka kitab suci yang menjelaskan sumber Hukum Hindu. Berikut ini dapat disajikan beberapa sloka dari kitab suci yang menggariskan Veda sebagai sumber hukum yang bersifat universal, antara lain sebagai berikut; “Yaá pàvamànir adhyeti åûibhiá saý bhåaý rasam. sarvaý sa pùtam aúnati svaditaý màtariúvanà” Terjemahannya: “Dia yang menyerap memasukkan ke dalam pikiran melalui pelajaran-pelajaran pemurnian intisari mantra-mantra Veda yang diungkapkan kepada para åûi, menikmati semua tujuan yang sepenuhnya dimurnikan yang dibuat manis oleh Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi napas hidup semesta alam Åtharvaveda IX.67.31.