Tantra, Yantra, dan Mantra

Buku Guru Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 93 Memahami teks; Dalam melaksanakan puja bhakti kepada Brahman, umat Hindu diberikan kebebasan untuk dapat mewujudkan bentuk Śraddhā tersebut. Secara umum bentuk Bhakti umat Hindu dapat dilakukan dengan menggunakan: yantra, tantra, mantra, yajña, dan yoga. Yantra adalah alat atau simbol-simbol keagamaan yang diyakini mempunyai kekuatan spiritual untuk meningkatkan kesucian. Tantra adalah kekuatan suci dalam diri yang dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetapkan dalam kitab suci. Mantra adalah doa-doa yang harus diucapkan oleh umat kebanyakan, pinandita, pandita sesuai dengan tingkatannya. Yajña yaitu pengabdian yang ulus ikhlas atas dasar kesadaran untuk dipersembahkan sehingga dapat meningkatkan kesucian. Tantra Kata tantra berasal dari bahasa Sanskerta yang memiliki makna “memperluas”. Tantra merupakan salah satu dari sekian banyak konsep pemujaan ke hadapan Sanghyang Widhi WasaTuhan Yang Maha Esa, di mana manusia kagum pada sifat-sifat kemahakuasaan-Nya sehingga memiliki keinginan untuk mendapatkan kesaktian. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:1141 menjelaskan tantra ‘tantrisme’ adalah ajaran dalam agama Hindu yang mengandung unsur mistik dan magis. Mistik dapat dipahami sebagai eksistensi tertinggi kesadaran manusia, di mana ragam perbedaan “kulit” akan lenyap, eksistensi melebur ke dalam kesatuan mutlak hal ikhwal, nilai universalitas, alam kesejatian hidup, atau ketiadaan. Tantra dalam perkembangannya sering menggunakan simbol-simbol material termasuk simbok-simbol erotis. Hal ini dapat dilihat dari berbagai jenis peninggalan seperti; prasasti, candi dan arca-arca yang bercorak tantrisme. Yantra Dalam kamus Sanskerta, kata yantra memiliki arti mengikat, menyimpulkan sebuah peralatan, instrumen, mesin dan sebuah jimat Surada, 2007: 257. Yantra umumnya berarti alat untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Di dalam pemujaan yantra adalah sarana tempat memusatkan pikiran. Yantra merupakan aspek dalam dari bentuk penciptaan.Yantra, umumnya berarti alat untuk melaksanakan sesuatu guna mencapai tujuan. Di dalam pemujaan, Yantra adalah sarana tempat memusatkan pikiran. Dalam Yogini Tantra dikatakan bahwa dewi harus dipuja di dalam pratima, mandala atau yantra. Mantra Kata mantra berasal dari bahasa Sanskerta dari kata “Man” artinya pikiran dan “Tra” artinya menyeberangkan. Mantra adalah media untuk menyeberangkan pikiran dari yang tidak suci atau tidak benar menjadi semakin suci dan semakin benar Wiana, 2004:184. Mantra memiliki tujuan untuk melindungi pikiran dari jalan sesat menuju jalan yang benar dan suci. Menurut Danielou dalam Titib 2003:437 bahasa yang benar yang merupakan ucapan suci yang digunakan dalam pemujaan disebut dengan mantra. Kata mantra berarti “bentuk pikiran”, sehingga seseorang yang mampu memahami makna yang terkandung di dalam mantra dapat merealisasikan apa yang 94 Kelas XII SMA Semester 1 digambarkan di dalam mantra tersebut. Mantra adalah kumpulan dari pada kata- kata yang mempunyai arti mistik, serta umumnya berasal dari bahasa sanskerta dan dinamai Bijaksara Tim Penyusun, 1987:6. Fungsi dan manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu. Tantra Menurut ajaran Tantra disebutkan ada tiga urat saraf manusia yang paling penting, yaitu; Sushumna, Ida dan Pinggala. Keberadaannya dimulai dari muladhara chakra, yang bertempat di dasar tulang belakang. Sushumna adalah yang paling penting dari semua saraf atau nadi. Urat saraf atau nadi manusia tidak kelihatan secara kasat mata karena bersifat sangat halus. Ia bergerak melalui jaringan pusat dari tulang belakang dan bergerak jauh sampai titik paling atas dari kepala. Yantra Fungsi dan manfaat Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu bagi umat sedharma adalah: 1. Simbol sesuatu yang dihormatidipuja. 2. Sarana atau media mewujudkan tujuan hidup dan tujuan agama yang diyakininya. 3. Memusatkan pikiran. Yantra adalah bentuk “niyasa” simbol, pengganti yang sebenarnya yang diwujudkan oleh manusia untuk mengkonsentrasikan baktinya ke hadapan Sang Hyang Widhi Wasa, seperti misalnya dalam perpaduan warna, kembang, banten, gambar, arca, dan lain-lain. Mantra Berdasarkan “Veda” ada bermacam-macam jenis mantra yang secara garis besar dapat dipisahkan menjadi; Vedik mantra, Tantrika mantra, dan Puraóik mantra. Sedangkan berdasarkan sifatnya mantra dapat terbagi menjadi; Śāttvika mantra mantra yang diucapkan guna untuk pencerahan, sinar, kebijaksanaan, kasih sayang Tuhan tertinggi, cinta kasih dan perwujudan Tuhan, R ājasika mantra mantra yang diucapkan guna kemakmuran duniawi serta kesejahteraan anak-cucu, T āmasika mantra mantra yang diucapkan guna mendamaikan roh-roh jahat, untuk menghancurkan atau menyengsarakan orang lain, ataupun perbuatan-perbuatan kejam lainnyaVama margaIlmu Hitam. Fungsi dan manfaat mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu bagi umat sedharma adalah: 1. Memuja Tuhan Yang Maha Esa Dalam ajaran agama Hindu, Tuhan Yang Maha EsaSang Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta semua yang ada ini. Beliaulah menyebabkan semua yang ada ini menjadi hidup. Buku Guru Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 95 2. Memohon kesucian Tuhan Yang Maha Esa bersifat mahasuci. Bila kita ingin memperoleh kesucian itu, dekatkanlah diri ini kepada-Nya, memohon keselamatan. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon keselamatan dan kebahagiaan melalui berbagai jalan yang telah ditunjukkannya dalam kitab suci menjadi kewajiban umat sedharma. Keselamatan dalam hidup ini merupakan sesuatu yang sangat penting. 3. Memohon Pencerahan dan kebijakan Dalam kitab Nirukta Vedangga, mantra dapat dibagi menjadi 3 sesuai dengan tingkat kesukarannya, seperti: Paroksa Mantra, yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang paling tinggi. Hal ini disebabkan mantra jenis ini hanya dapat dijangkau arti dan maknanya kalau diwahyukan oleh Tuhan. 4. Melestarikan ajaran “dharma”. Sumber ajaran agama Hindu adalah Veda. Veda adalah wahyu Tuhan yang diterima oleh para maharsi baik secara langsung, maupun berdasarkan ingatannya. Bentuk-bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam praktik kehidupan sesuai ajaran agama Hindu. 1. Banten Banten adalah salah satu bentuk Yantra, sebagaimana dinyatakan dalam Lontar Yadnya Parakerti 2. Susastra Dalam tradisi Hindu, yantra umumnya digunakan untuk melakukan upakara puja dengan mengikut sertakan bija mantra sesuai yantra tersebut. 3. Mantradoa Maharsi Manu yang disebut sebagai peletak dasar hukum yang digambarkan sebagai orang yang pertama memperoleh mantra. Beliau mengajarkan mantra itu kepada umat manusia dengan menjelaskan hubungan antara mantra dengan objeknya.

Bab 5. Nawa Widha Bhakti

Dalam Bab ini peserta didik diharapkan dapat menjelaskan, menyebutkan, memahami dan mempraktikkannya dari materi: Nawa Widha Bhakti. Nawa Widha Bhakti adalah salah satu ajaran yang dapat dimaknai dan dipedomani untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat sedharma terhadap Tuhan sebagai hamba-Nya. 96 Kelas XII SMA Semester 1 Perenungan “Yaste stanaá úaúayo yo mayobhür yena viúvàà pusyasi vàryàni, yo ratnadhà vasuvid yaá sudatraá saraswati tam iha dhatave kaá. Terjemahannya: ‘Sarasvati” air susu-Mu yang berlimpah-limpah sebagai sumber kesejahteraan, yang Engkau berikan kepada semua yang baik, yang mengandung harta benda, mengandung kekayaan, memberikan hadiah yang baik, Susu-Mu Engkau sediakan untuk kehidupan kami Atharvaveda, I.164.49. Memahami teks Ajaran bhakti dalam agama Hindu mengajarkan umat manusia untuk bersembah sujud ke hadapan yang dihormati ‘Tuhan Yang Maha Esa’ beserta manifestasi dan prabhawa- Nya. Bhakti atau menyembah kepada-Nya dapat dilaksanakan secara abstrak dan juga dengan mempergunakan nyasa atau pratima berupa arca atau mantra. Menyembah Tuhan dalam wujud abstrak dapat dilakukan dengan menanggalkan pikiran kepada yang disembah adalah amat baik namun kesulitan, hambatan, dan tantangan tetap ada, karena Tuhan tanpa wujud, kekal abadi, dan tidak berubah-ubah. Nawa Widha Bhakti