Aturan Perkalian Uraian Materi
Modul PKB Guru Matematika SMA
29
kejadian. Himpunan kosong kadang-kadang disebut sebagai kejadian yang tidak mungkin terjadi dan S merupakan kejadian yang pasti terjadi.
Contoh 1. Eksperimen acak
: Melambungkan sebuah dadu satu kali dan dilihat banyaknya
mata dadu yang tampakmuncul yang di atas. Ruang sampel
: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Titik sampel :
1 atau 2 atau 3 atau 4 atau 5 atau 6. Kejadian
: Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.
Misalkan: A = kejadian bahwa muncul mata genap,
B = kejadian bahwa muncul mata ganjil, C = kejadian bahwa muncul mata prima,
D = kejadian bahwa muncul mata prima yang genap, maka A = {2, 4, 6}, B = {1, 3, 5}, C = {2, 3, 5}, dan D = {2}.
Kejadian D adalah kejadian yang elementersederhana. Contoh 2.
Eksperimen Acak : Melambungkan sebuah mata uang tiga kali dan dilihat
deretan dari sisi angka A dan sisi gambar G yang tampak. Ruang sampel
: S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG} Titik sampel
: AAA atau AAG atau AGA atau AGG atau GAA atau GAG atau GGA atau GGG
Kejadian : Misalkan A = kejadian muncul 2 sisi A atau lebih dan B=
kejadian bahwa ketiga lambungan menghasilkan sisi yang sama, maka A = {AAA, AAG, AGA, GAA} dan B = {AAA, GGG}.
Kejadian yang termasuk elementer sederhana adalah C = kejadian bahwa dari tiga lambungan muncul sisi A semua,
yaitu C = {AAA}. Contoh 3.
Misalkan 2 dua keping mata uang logam diundi sekaligus. a. Hasil-hasil apa saja yang mungkin terjadi pada eksperimen tersebut? Jelaskan
jawaban Anda
Kegiatan Pembelajaran 2
30
b. Tentukan ruang sampel, titik-titik sampel, dan kejadian A yang didefinisikan sebagai munculnya muka gambar G tepat sebanyak 1 kali, serta kejadian B yang
didefinisikan sebagai munculnya muka gambar G tepat sebanyak 2 kali. Penyelesaian.
a. Hasil-hasil yang mungkin adalah: A, A, A, G, G, A, G, G. b. Ruang sampelnya adalah S = {A, A, A, G, G, A, G, G}.
Selanjutnya A, A, A, G, G, A, G, G, masing-masing disebut titik sampel. Jika X adalah kejadian munculnya muka gambar G tepat sebanyak 1 kali, yaitu
{A, G, G, A}, dan Y adalah peristiwa munculnya muka gambar G tepat sebanyak 2 kali, yaitu {G, G} masing-masing disebut peristiwakejadian dalam ruang
sampel S. Peristiwa B dalam S yang tepat memiliki 1 titik sampel disebut sebagai peristiwa elementer atau peristiwa sederhana. Sementara peristiwa A yang
memiliki lebih dari 1 titik sampel disebut sebagai peristiwa majemuk.