Permutasi dari n-obyek di mana terdapat n

Kegiatan Pembelajaran 2 34 = + . Contoh 10. Satu dadu dilemparkan satu kali dan dilihat banyak mata yang muncul. Jika A adalah kejadian muncul mata prima, maka A = {2, 3, 5} sehingga = . Jika B adalah kejadian muncul mata ganjil, maka B = {1, 3, 5} sehingga = . Jika adalah kejadian muncul mata prima dan ganjil, maka = {3, 5} sehingga = = . Jika adalah kejadian muncul mata prima atau ganjil, maka = {1, 2, 3, 5} sehingga = = atau dengan Teorema 10 diperoleh = + = + = = . Teorema Akibat 11. Untuk sebarang tiga kejadian, yaitu A, B, dan C, maka = + + + .

4. Peluang Bersyarat

Peluang bersyarat berguna untuk membahas masalah di mana terdapat 2 kejadian, yaitu A dan B. Misalnya, berapa peluang kejadian A muncul jika kejadian B telah terjadi, atau berapa peluang hari ini hujan jika sekarang telah banyak awan di angkasa. Definisi 4: Misalkan E sebarang kejadian dalam ruang sampel S dengan 0. Peluang bersyarat dari kejadian A dengan syarat E terjadi, ditulis | didefinisikan sebagai | = . Misalkan S ruang sampel yang berhingga dengan kejadian A dan E, maka | = = Contoh 11. Misalkan sepasang dadu yang setimbang dilambungkan satu kali dengan melihat jumlah mata yang muncul, E adalah kejadian jumlah mata yang muncul pada kedua Modul PKB Guru Matematika SMA 35 dadu sama dengan 6, dan A adalah kejadian muncul mata 2 pada paling sedikit satu dadu, maka S = {1,1, 1,2, 1,3, 1,4, 1,5, 1,6, , 5,6, 6,6} dan nS = 36. E = {1,5, 2,4, 3,3, 4,2, 5,1} sehingga nE = 5 dan = . A = {2,1, 2,2, 2,3, 2,4, 2,5, 2,6, 1,2, 3,2, 4,2, 5,2, 6,2} sehingga nA = 11. Karena A ∩ E = {2,4, 4,2}, maka = = . Jadi peluang bersyarat dari A dengan syarat E adalah | = = = . Atau banyaknya elemen dalam A ∩ E adalah nA ∩ E = 2 sehingga | = = . Jadi peluang terjadinya muncul mata 2 pada paling sedikit satu dadu jika diketahui bahwa jumlah mata yang muncul pada kedua dadu sama dengan 6 adalah .

5. Kejadian-kejadian Yang Saling Bebas

Suatu kejadian B dikatakan independen bebas dari kejadian A jika peluang terjadinya B tidak terpengaruh oleh terjadi atau tidaknya kejadian A, atau jika peluang dari B sama dengan peluang bersyarat dari B dengan syarat A, yaitu = |A. Berdasarkan rumus peluang bersyarat | = dan | = , maka = . Jadi = × . Definisi 5: Kejadian-kejadian A dan B dikatakan bebasindependen, jika ∩ = × . Jika ∩ × , maka A dan B dikatakan dependen saling bergantung. Contoh 12. Misalkan suatu mata uang yang setimbang dilambungkan 3 kali, maka = { , , , , , , , }. Perhatikan kejadian-kejadian berikut.