Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
(PERSERO)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Desi Subarkah
1.05.09.050
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4.Kegunaan Penelitian ... 6
(3)
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI... 8
2.1.Pengertian Sistem ... 8
2.1.1. Klasifikasi sebuah Sistem ... 9
2.2.Pengertian Aplikasi ... 9
2.3.Pengertian Sistem Aplikasi ... 10
2.4.Pengertian Cuti ... 10
2.4.1. Jenis-jenis cuti ... 11
2.5.Sumber Daya Manusia ... 20
2.6.MySQL ... 22
2.7.PHP ... 23
2.8.CSS ... 24
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 25
3.1 Objek Penelitian ... 25
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 25
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 34
3.1.3 Struktur Organisasi ... 37
(4)
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 41
3.2.2.1 Jenis Data ... 41
3.2.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 42
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 44
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 44
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 44
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 46
3.2.4.Pengujian Software ... 48
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 49
4.1. Analisis yang sedang berjalan ... 49
4.1.1.Analisis Dokumen ... 49
4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 50
4.1.2.1. Flow Map ... 52
4.1.2.2. Diagram Konteks ... 53
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 53
4.1.3.Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 54
4.2. Perancangan Sistem ... 54
4.2.1.Tujuan Percanangan Sistem ... 55
4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 55
(5)
4.2.3.3. Kamus Data ... 63
4.2.4.Perancangan Basis Data ... 65
4.2.4.1. Normalisasi ... 65
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 67
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 67
4.2.4.4. Struktur File ... 68
4.2.5.Perancangan Antar Muka ... 71
4.2.5.1. Struktur Menu ... 72
4.2.5.2. Perancangan Input ... 74
4.2.6.Perancangan Arsitektur Jaringan ... 81
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 82
5.1. Implementasi ... 82
5.1.1.Batasan Implementasi ... 82
5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 83
5.1.3.Implementasi Perangkat Keras ... 83
5.1.4.Implementasi Basis Data (Syntax SQL) ... 84
5.1.5.Implementasi Antar Muka ... 87
5.1.5.1. Implementasi Antar Muka Pegawai ... 88
(6)
5.2. Pengujian... 102
5.2.1.Rencana Pengujian ... 102
5.2.2.Kasus dan Pengujian... 103
5.2.2.1. Pengujian Login Pegawai ... 103
5.2.2.2. Pengujian Logiin Atasan ... 104
5.2.2.3. Pengujian Login Admin ... 105
5.2.3.Kesimpulan Data Pengujian ... 105
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 106
6.1. Kesimpulan ... 106
6.2. Saran ... 106
DAFTAR PUSTAKA
(7)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil 'alamin. Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini akan diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM ). Adapun judul yang penulis ambil adalah “SISTEM APLIKASI PENGAMBILAN CUTI KEPEGAWAIAN PADA KANTOR PUSAT PT. KERETA API INDONESIA
(PERSERO)”.
Ucapan terima kasih yang tidak terbatas penulis berikan kepada Ayah serta Ibu dan segenap keluarga tercinta yang telah banyak mengajarkan penulis mengenai arti yang sesungguhnya dalam kehidupan serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan doa, memberikan motivasi, sekaligus memberikan dukungan moril maupun materil dalam berbagai hal.
Penulis menyadari, bahwa skripsi atau penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam penelitian maupun isi dari materi skripsi ini. Dalam pelaksanaan penelitian maupun penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatlan bantuan material maupun spiritual dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan segala kemurahan atas segala
(8)
2. Teruntuk keluarga besar yang tak henti-hentinya memberikan doa serta dukungan. Mamah dan papah, kakak dan keponakan terimakasih untuk kehangatan yang telah diberikan.
3. Yang terhormat, Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor
Universitas Komputer Indonesia.
4. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M. Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
5. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Jurusan
Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.
6. Wahyu Nurjaya W.K, ST., M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa membantu dalam kelancaran berbagai permasalahan dengan memberikan pengarahan dan masukan yang bermanfaat kepada penulis dalam membimbing pengerjaan skripsi ini.
7. Lusi Melian, S.Si, MT. yang telah bersedia menjadi dosen wali dan
memberikan bantuan serta masukan terhadap penulis.
8. Seluruh Dosen FTIK UNIKOM Yang telah memberikan ilmunya mahasiswa.
9. Kepada bagian EMTFA yang telah memberikan izin kepada penulis.
10. Kepada ASS Manager SDM Daop II Bandung yang telah memberikan izin
kepada penulis.
11. Kepada Manager Personnel Information System, Nofrianto yang telah
memberikan izin kepada penulis.
(9)
13. Teman-teman seperjuangan, seluruh mahasiswa Jurusan Sistem Informasi angkatan 2009 FTIK UNIKOM Bandung khususnya kelas SI-2 yang terus saling membantu dan memberikan motivasi.
14. Teruntuk teman terbaik Solihatin, Mamah Waryamah, Mita Zakiyyah N.A
yang selalu memberikan motivasi, hiburan dan mengajarkan arti hidup dan perjuangan.
15. My Inong, yang selalu setia menunggu, sabar serta memberikan perhatian, motivasi, kasih sayang dan doa.
16. Semua pihak yang telah membantu penyelesaikan laporan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut diatas kiranya mendapat berkah dan anugerah dari allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, Agustus 2013
(10)
Saputra, Agus., “Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk Panduan
Skripsi”, PT Elex Media Komputindo, 2012, Jakarta.
A.S, Rosa dan M. Shalahuddin, “Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur) dan Berorientasi Objek)”, Modula, 2011,Bandung.
Hasibuhan, Drs. H. Malayu S.P., “Manajemen Sumber Daya Manusia”, PT
Bumi Angkasa.
Wahyono, Teguh., “Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Implementasi)”, Graha Ilmu, 2004, Yogyakarta.
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=54673
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=chapter%202.pdfpengertian%20sistem %20aplikasi&source=web&cd=2&ved=0CC4QFjAB&url=http%3A%2F%2Frepo sitory.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F26637%2F3%2FChapter%2520
II.pdf&ei=bO21Ub2iLtDqrQeUkIHADQ&usg=AFQjCNFmMEjKdo-LielBZVK2CuTB2UUBBw&bvm=bv.47534661,d.bmk&cad=rja
www.google.com/url?q=http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-141-
1791400890-bab%2520iii.pdf&sa=U&ei=bo3JUdG1DOGCjAKg6AE&ved=0CAcQFjAA&us g=AFQjCNGC0-44w1cQYCZPVTGuyZyICGrpog
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia informasi yang semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer yang mampu menunjang berbagai kebutuhan dan permintaan informasi dari pengguna membuat informasi telah menjadi suatu kebutuhan utama dalam perusahaan. Oleh karena itu, sarana yang cepat dan tepat untuk mengakses, mengolah dan menyimpan sumber informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan usaha.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) meliputi angkutan penumpang dan barang. Kereta api merupakan alat transportasi masal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan masal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
(12)
Sumber Daya Manusia membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan akurat baik untuk perorangan maupun instansi baik pemerintah maupun swasta. Komputer sangat membantu dalam menghasilkan sebuah informasi yang akan digunakan oleh pihak-pihak tertentu atau oleh pemimpin perusahaan dalam rangka pengambilan sebuah keputusan. Keberhasilan perusahaan untuk memenuhi tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak terlepas dari usaha manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, diantaranya yaitu fungsi perencanaan dan pengendalian. Bila salah satu fungsi tidak ada maka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Apabila perencanaan yang dibuat tidak diikuti dengan pengendalian maka tujuan perusahaan tidak akan terwujud. Oleh karena itu menjadi tugas manajemen untuk merencanakan perusahaannya, sehingga dapat dilihat apakah kinerja perusahaannya sudah sesuai dengan yang direncanakan dan apabila tidak sesuai dengan yang direncanakan dapat segera diambil keputusan secara cepat dan tepat.
Dalam suatu organisasi, unsur manusia sangat menentukan sekali karena berjalan tidaknya suatu organisasi kearah pencapaian tujuan yang ditentukan tergantung kepada kemampuan manusia untuk menggerakkan organisasi tersebut ke arah yang telah ditetapkan. Manusia yang terlibat dalam organisasi ini disebut juga pegawai yang merupakan modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin dalam melaksanakan tugas yang ada dalam organisasi tersebut. Pegawai yang
(13)
telah memberikan tenaga maupun pikirannya dalam melaksanakan tugas ataupun pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan.
Dalam pemberian hak cuti pegawai dan pemberian bantuan atau fasilitas liburan rekreasi setiap tahunnya. Pemberian hak cuti pegawai pada prinsipnya adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melepaskan semua beban tugas kewajiban sehari-hari atau beristirahat yang salah satunya dilakukan melalui liburan rekreasi bersama keluarga.
Salah satu hak cuti pegawai adalah cuti tahunan yang apabila diambil penuh selama 12 hari kerja maka akan diberikan uang cuti tahunan sebesar 25% dari gaji pokok dan jika karena suatu hal maka hak cuti tersebut tidak diberikan (ditolak) karena alasan kepentingan dinas maka sebagai kompensasinya diberikan uang cuti tahunan sebesar 50% dari gaji pokok. Perbedaan antara hak cuti tahunan disetujui atau ditolak hanya sebesar 25% dari gaji pokok padahal dengan pemberian kompensasi tersebut maka hak cuti pegawai untuk tahun berjalan akan dianggap hangus.
(14)
Tabel 1.1 Jenis Cuti
No Jenis cuti
1 Cuti Tahunan
2 Cuti Besar
3 Cuti Sakit
4 Cuti Haid
5 Cuti Bersalin atau Melahirkan (keguguran)
6 Cuti Karena Alasan Penting
7 Cuti Menjalankan Ibadah Keagamaan
8 Cuti diluar Tanggungan Perusahaan
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini diambil judul “
Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian Pada Kantor Pusat PT.
Kereta Api Indonesia (Persero)”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah sebagai berikut:
1. Sistem yang ada dalam pengolahan data disimpan dalam bentuk file
dokumen (berkas) sehingga dapat terjadi kehilangan file.
2. Dalam penggunaan kuota cuti harus sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh pejabat ataupun keputusan direksi.
(15)
1.2.2. Adapun perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian yang sedang
berjalan pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
2. Bagaimana perancangan sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian
pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
3. Bagaimana pengujian pada sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian
pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
4. Bagaimana implementasi pada sistem aplikasi pengambilan cuti
kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dapat memudahkan pegawai untuk pengambilan cuti dan membuat laporan data cuti kepegawaian pada sistem pengolahan data agar tepat waktu dan tidak terjadi keterlambatan dalam pengurusan cuti serta mengurangi dokumen fisik.
1.3.1. Tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pengambilan cuti kepegawaian yang sedang
berjalan pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
2. Untuk membuat sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian pada Kantor
(16)
3. Untuk melakuan pengujian pada sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
4. Untuk implementasi pada sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian
pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat bermanfaat bagi perusahaan khususnya pada kepegawaian untuk melakukan pengambilan cuti agar tidak mengalami keterlambatan dalam pengurusan cuti.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan yang berhubungan dengan teknologi terutama website. Dan dapat menjadi pertimbangan dalam hal apa yang telah di pelajari dengan apa yang terjadi di lapangan.
1.5. Batasan Masalah
Dalam pembahasan penelitian ini penulis membatasi permasalahan-permasalahan yaitu:
a. Sistem yang dibuat hanya berkaitan dengan sistem pengambilan cuti
yang dapat diakses di bagian kepegawaian.
b. Ijin Cuti diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dalam pemberian cuti
sesuai dengan Keputusan Direksi.
(17)
1.6. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang beralamat di Jln. Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117 Telp (022) 4230031, 4230039, 4230054 Fax (022) 4203342 Toka 10039 Po Box 1163.
Adapun jadwal penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2013 sampai bulan Juni 2013.
Tabel 1.2 Jadwal kegiatan penelitian
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Analisis
2 Desain
3 Coding / Pengodean
(18)
2.1. Pengertian Sistem
Berikut adalah beberapa pengertian tentang sistem yang diperoleh dari bernagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda:
1. Dalam kamus Inggris – Indonesia nya John M. Echols dan Hassan Shadily,
“System” diartika sebagai susunan seperti misalnya yang terdapat dalam kata sistem syaraf berarti susunan syaraf, sistem jaringan berarti susunan jaringan dan lain sebagainya.
2. Menurut M.J Alexander dalam buku Information System Analysis : Theory
and Application, sistem merupakan suatu group dari elemen-elemen baik yang berbentuk fisik maupun non-fisik yang menunjukan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sebuah sistem.
3. Dalam pengertian lain, “Sistem” juga bisa diartikan sebagai “cara” seperti misalnya kita sering mendengar kata-kata seperti sistem pengamatan, sistem penilaian, sistem pengajaran dan lain sebagainya. Istilah sistem juga banyak dipakai dan dihubungkan dengan kata-kata seperti sistem pendidikan, sistem perangkat lunak, sistem transportasi dan lain sebagainya.
(19)
2.1.1. Klasifikasi Sebuah Sistem
Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikkan sebagai berikut:
1. Sistem alamiah (Natural system) dan Sistem buatan manusia (Human made
system)
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia.
Contoh: sistem rotasi bumi, sistem tata surya dan lain-lain. Sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia.
Contoh: sistem pengendalian banjir, sistem tata kota dan lain sebagainya.
2. Sistem tertutup (Closed system) dan Sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya sedangkan Sistem terbuka adalah sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses dalam mendapatkan output.
2.2. Pengertian Aplikasi
Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data
permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasika hal atau permasalahan tersebut sehinggga berubah menjadi bentuk yang baru tanpa meenghilangkan nilai-nilai dasar hal, data, permasalahan atau pernasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan. Jadi program aplikasi adalah sederetan kode
(20)
yang digunakan untuk mengatur komputer supaya dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan programmer atau user.
Atau definisi lain aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, jointable dan
sebagainya.
2.3. Pengertian Sistem Aplikasi
Sistem Aplikasi adalah seperangkat bagian – bagian yang saling
berhubungan yang penerapannya berasal dari rancangan sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efesien .
2.4. Pengertian Cuti
Cuti adalah hak pegawai untuk tidak masuk kerja dengan memperoleh izin terlebih dahulu dari pejabat atau atasan yang berwenang dalam jangka waktu tertentu.
Tunjangan Cuti adalah tunjangan yang diberikan perusahaan kepada pegawai berupa sejumlah uang setahun sekali dan pada saat pegawai yang bersangkutan memasuki masa bebas tugas.
(21)
2.4.1. Jenis-jenis cuti
A. Cuti Tahunan
1. Cuti tahunan diperuntukan bagi pegawai yang telah memiliki kerja
sekurang-kurangnya 1(satu) tahun secara terus-menerus.
2. Permohonan cuti tahunan dibuat secara tertulis sebagaimana lampiran 1 keputusan ini diajukan kepada atasannya langsung yang berwenang memberikan cuti.
3. Ijin cuti tahunan diberikan dengan menggunakan formulir sebagaimana
lampiran 2 keputusan ini.
4. Dengan alasan kepentingan dinas pejabat yang berwenang, berhak untuk
menangguhkan atau menolak permohonan cuti sebagaimana pada ayat (2).
5. Cuti tahunan diberikan untuk waktu yang paling lama 12 (dua belas) hari
kerja untuk setiap tahunnya.
6. Cuti tahunan dapat dijalani sekaligus untuk seluruhnya atau dipecahkan,
apabila hak cuti tahunan dalam setahun tidak diambil baik seluruhnya maupun sebagian maka dengan lewatnya tahun tersebut hak cuti tahunan hangus.
7. Apabila pegawai sakit pada saat menjalani Cuti Tahunan yang dibuktikan
dengan surat keterangan dokter, maka selama pegawai tersebut sakit dianggap sebagai Cuti Sakit dan tidak mengurangi hak Cuti Tahunan yang sedang dijalani.
(22)
8. Tunjangan Cuti diberikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari gaji dasar dan dibayarkan pada bulan kelahiran pegawai yang bersangkutan dan dilaksanakan bersamaan dengan pembayaran gaji bulan tersebut.
9. Apabila pegawai yang bersangkutan meninggal dunia sebelum bulan
kelahiran maka pembayaran tunjangan Cuti dibayarkan bersamaan dengan uang duka cita wafat atau tewas.
10. Supaya tidak menggangu kelancaran operasional dan pelaksanaan
pekerjaan, pejabat yang berwenang mengatur pelaksanaan Cuti Tahunan diunitnya masing-masing.
B. Cuti Besar
1. Cuti besar diperuntukan bagi pegawai yang telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 6(enam) tahun secara terus menerus dan berlaku untuk kelipatannya.
2. Cuti Besar diberikan untuk waktu paling lama 3(tiga)bulan.
3. Cuti besar dapat dijalani sekaligus untuk seluruhnya atau sebagian. Apabila diambil sebagian maka lamanya Cuti Besar sekurang-kurangnya 1(satu) bulan yaitu pada tahun ketujuh dan tahun kedelapan dan sisa hak Cuti Besarnya pada periode tersebut hangus.
4. Pegawai yang menjalani Cuti Besar tidak berhak lagi Cuti Tahunan dalam
tahun tersbut akan tetapi tetap berhak atas tunjangan Cuti Tahunan sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (8).
5. Hal-hal yang tidak dapat diperhitungkan sebagai masa kerja untuk
(23)
a. Diberhentikan sementara sebagai pegawai (skorsing).
b. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan.
6. Hak Cuti Besar untuk periode berikutnya dihitung setelah pegawai
setelah pegawai tersebut selesai menjalani Cuti Besarnya (aktif kembali menjalankan tugasnya).
7. Untuk menjalankan Cuti Besar, pegawai yang bersangkutan harus
mengajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang, permohonan Cuti Besar dibuat sesuai dengan lampiran 3 keputusan ini.
8. Ijin Cuti Besar diberikan dengan menggunakan formulir sebagaimana
lampiran 4 keputusan ini.
9. Pegawai yang akan mengambil Cuti Besar harus menyerahkan tugas atau
pekerjaanya terlebih dahulu kepada atasannya langsung.
10. Selama menjalani Cuti Besar Pegawai yang bersangkutan tetap
mendapatkan gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya.
11. Pegawai yang akan memasuki masa bebas tugas (BT) atau Masa
Persiapan Pensiun (MPP) diberikan hak atas Cuti Besar selama 3(tiga) bulan yang bersambungan dengan masa BT atau MPPnya tersebut.
12. Baik dijalani maupun tidak dijalani pegawai yang akan memasuki masa
Bebas Tugas (BT) atau Masa Persiapan Pensiun (MPP) sebagaimana dimaksud pada ayat (10) diberikan uang Cuti Besar sebesar 100% (seratus persen) Gaji Basar dan dibayarkan bersamaan pada bulan memasuki masa Bebas Tugas.
(24)
13. Pembayaran Cuti Besar dilaksanakan paling lambat 1(satu) bulan setelah memasuki masa Cuti Besar melalui rekening pegawai yang bersangkutan.
C. Cuti Sakit
1. Cuti Sakit diberikan kepada pegawai yang menderita sakit dengan
ketentuan:
a. Sakitnya kurangnya dari 3(tiga) hari kerja harus memberitahukan kepada
atasannya.
b. Sakitnya lebih dari 3(tiga) hari kerja dan kurang dari 6(enam) hari kerja
harus dilengkapi surat keterangan dari dokter.
c. Sakitnya lebih dari 6(enam) hari kerja harus mengajukan permintaan ijin
Cuti Sakit secara tertulis sesuai dengan diagnosa dokter kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter yang dilegalisasi oleh dokter perusahaan.
2. Cuti Sakit diberikan untuk waktu paling lama 1(satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk waktu yang paling lama 6(enam) bulan.
3. Apabila hak Cuti Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah habis,
akan tetapi pegawai yang bersangkutan masih belum sembuh sehingga tidak dapat menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya maka perusahaan dapat memberhentikan pegawai tersebut setelah terlebih dahulu dilakukan pengujian kesehatan oleh dokter yang ditunjuk perusahaan.
(25)
4. Surat permintaan Cuti Sakit harus diajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan menggunakan formulir sebagaimana lampiran 6 keputusan ini.
5. Surat Ijin Cuti Sakit diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 5 keputusan ini.
D. Cuti Haid
1. Pegawai wanita yang pada saat datang bulan (haid) merasakan sakit, berhak atas Cuti Haid.
2. Cuti Haid diberikan pada hari pertama dan kedua waktu haid.
E. Cuti Bersalin
1. Untuk persalinan pertama, kedua dan ketiga pegawai wnita berhak
bersalin.
2. Persalinan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1) adalah
persalianan pertama sejak yang bersangkutan menjadi pegawai perusahaan.
3. Untuk persalianan yang keempat dan seterusnya diberikan Cuti di Luar Tanggunan Perusahaan untuk persalinan atau Cuti Besar apabila menjelang persalinan tersebut berhak atas Cuti Besar.
4. Cuti Bersalin diberikan 1(satu) bulan sebelum dan 2(dua) bulan sesudah persalinan atau dapat disesuaikan dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 3(tiga) bulan.
(26)
5. Permohonan Cuti Bersalin diajukan secara tertulis kepada tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan menggunakan bentyk sebagaimana lampiran 7 keputusan ini.
6. Surat Ijin Cuti Bersalin atau Surat Keputusan Cuti di Luar Tanggungan Perusahan diterbitakan oleh pejabat yang berwenang dengan bentuk sebagaimana lampiran 8.
F. Cuti karena Alasan Penting
1. Karena atasan penting pegawai dapat diberikan Alasan Penting.
2. Jenis dan lainnya Cuti karena Alasan Penting adalah:
a. Pegawai melangsungkan pernikahan yang pertama, lamanya Cuti
7(tujuh) hari kerja.
b. Pegawai mengkhitaman atau membaptiskan atau wisuda anakanya,
lamanya Cuti 2 hari kerja.
c. Istri atai pegawai melahirkan, lamanya Cuti 2 hari kerja.
d. Pegawai menikahkan anaknya, lamanya 2 hari kerja.
e. Suami atau istri atau orangtua atau saudara kandung atau iparataupun mereka yang tinggal serumah dan sekaligus menjadi tanggungannya meninggal dunia, lamanya Cuti selama 2 hari kerja.
3. Cuti karena Alasan Penting tidak mengurangi hak Cuti Tahunan.
4. Lamanya Cuti karena Alasan Penting sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(27)
5. Permohonan Cuti karena Alasan Penting diajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan menyebutkan alasan-alasannya dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 9 keputusan ini.
6. Ijin Cuti karena Alsan Penting diterbitkan oleh pejabat yangg berwenang dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 10 keputusan ini.
G. Cuti Menjalankan Ibadah Keagaman
1. Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1(satu) tahun secara terus
menerus diberikan hak Cuti untuk memenuhi kewajiban ibadah agamanya. 2. Hak Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan 1(satu) kali
selama menjadi pegawai perusahaan.
3. Pegawai yang akan menunaikan ibadah haji, lamanya Cuti diberikan sesuai
dengan program ibadah haji ditambah 6(enam) hari kerja sebelum berangkat dan 6(enam) hari kerja sesudah tiba kembali ditempat asal. 4. Bagi pegawai yang akan menunaikan ibadah haji untuk kedua kali dan
seterusnya atau menjalankan Ibadah Umroh dapat menggunakan Cuti Besar.
5. Surat permintaan Cuti menjalankan Ibadah Keagaman diajukan secara
tertulis kepada pejabat yang berwenang sekurang-kurangnya 2(dua) bulan sebelum dimulainya Cuti dimaksud dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 11 keputusan ini.
7. Ijin Cuti Menjalankan Ibadah Keagamaan diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 12 keputusan ini.
(28)
H. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan
1. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diberikan kepada pegawai yang telah
memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 5(lima) tahun secara terus menerus dengan alasan penting dan mendesak.
2. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diberikan untuk waktu paling lama 3(tiga) tahun.
3. Selain alasan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) Cuti di Luar
Tanggungan Perusahaan diberikan juga kepada pegawai:
a. Yang ditunjukan untuk menduduki suatu jabatan diluar perusahaan,
misalnya dalam rangka melaksakan tugas negara.
b. Yang ditunjukan untuk menduduki jabatan Direksi atau pimpinan
tertinggi pada lembaga non-korporat.
c. Yang menjalani pendidikan formal atas biaya sendiri didalam maupun diluar negeri.
d. Yang ditugaskan pada instansi di luar kendali perusahaan.
4. Bagi pegawai yang Cuti di Luar Tanggungan Perusaahaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) tidak berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2), lamanya Cuti disesuaikan dengan kebutuhan (menduduki jabatan).
5. Cuti di Luar Tanggungan Perusahhaan hanya diberikan 1(satu) kai
selama menjadi pegawai.
6. Selama menjalakan Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan tidak
(29)
7. Pegawai yang menjalani Cuti di Luar tanggungan Perusahaan, tidak berhak atas penghasilan dan fasilitas-fasilitas lainnya.
8. Selama menjalani Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan, hak asasi Cuti Tahunan pada tahun tersebut gugur.
9. Pegawai yang menjalankan Cuti di Luar tanggungan Perusahaan harus
menyerahkan tugas atau jabatab kepada atasannya langsung.
10. Surat permintaan atau permohonan Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan
diajukan secara tertulis dengan menyebutkan alasan-alasannya, ditujukan kepada pejabat yang berwenang dengan menggunakan dengan menggunakan bentuk sebagai lampiran 13 keputusan ini, ketentuan ini tidak berlaku bagi pegawai yang menjalani Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
11. Ijin Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diterbitkan oleh pejabat yang berwenang atas persetujuan Direksi dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 14 keputusan ini.
12. Setelah selesai menjalani Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan, apabila yang bersangkutan akan bekaerja kembali maka harus mengajukan surat permohonan terlebih dahulu yangg ditujukan kepada Direksi melalui pejabat administrasi yang mengurusi bidang kepegawaian setempat dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 15 keputusan ini.
13. Apabila ada formasi maka pegawai yang bersangkutan dapat
(30)
berwenang dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 15 keputusan ini.
14. Tanpa mempertimbangkan formasi, bagi pegawai wanita yang telah
selesai menjalankan Cuti di Luar tanggungan Perusahaan untuk persalinan maka pegawai tersebut dipekerjakan kembali dan pejabat yang berwenang menerbitkan surat keputusan.
2.5. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasaannya. SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu bidang manajemen yang harus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian, MSDM ini hanyalah masalah hubungan dengan tenaga kerja manusia saja. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaanbegitu canggihnya. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks karena mereka
(31)
mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai dengan sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal dan gedung.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) mengenai peraturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan ini meliputi
masalah perencanaan (human resource planning). Pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengadaan, pengembangan dan pemberhentian tenaga kerja untuk membantu terwujudanya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. MSDM mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan perusahaan, kepuasaan karyawan dam masyarakat.
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompetensi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian. Tujuannya ialah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang besar dari persentasw tingkat bunga bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya. Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik dengan harga yang wajar dan selalu tersedia dipasar dsedangkan pemerintah selalu berharap mendapatkan pajak.
(32)
Edwin B. Flippo
Personnel Management is the planning, organizing, directing and controlling of the procurement, deveploment, compensation, integration, maintenance and sepation of human resource to the that individual, organizational and societal onjectives are accomplisged.
(Manajemen personalis adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaandan pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat).
Dale Yoder
Personnel management is the provision of leadership and direction of people in their working or employment relationship.
(Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka).
2.6. MySQL
MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Structur Query Language). Itu
dapat diartilan bahwa MySQL merupakan standar penggunaaan database didunia untuk pengolahan data.
Pada umumnya, pemerintah yang paling sering digunakan dalam MySQL adala SELECT (mengambil), INSERT (menambah), UPDATE (mengubah) dan DELETE (menghapus). Selain itu, SQL juga menyediakan perintah untuk database, field ataupun index untuk menambah atau menghapus data.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh MySQL sebagai berikut:
a. Bersifat open source yang dimiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan
(33)
b. Menggunakan bahasa SQL (Strukture Query Language) yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.
c. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengambil konflik.
Gambar 2.1 Logo MySQL
MySQL bekerja menggunakan bahasa basis data atau bahasa yang lebih
kerennya yaitu DBMS yang merupakan kependekan dari Database Management
System. Data language ini terbagi 2 yaitu DDL (Data Definition Language)
merupakan suatu perintah yang digunakan untuk menciptakan struktur data atau
membangun database sedangkan DML (Data Manipulation Language)
merupakan basis data yang digunakan untuk melakukan modifikasi dan pengambilan data pada suatu database untuk pengolahan data.
2.7. PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman
web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh cliebt. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang
(34)
diterima client selalu yang terbaru / up to date. Semua script PHP dieksekusi pada sever dimana script tersebut dijalankan.
2.8. CSS
CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascading Style Sheet merupakan
suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web shingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur dan seragam.
CSS merupakan pemrograman wajib yang harus dikuasai oleh setiap pembuat program web (Web Programmer) terlebih lagi itu adalah pendesain web (web design).
Sifat CSS yaitu:
a. Internal, jika kode CSS yang akan dibuat tersebut kita memasukkan atau
sisipkan kedalam file kode html. Namun cara ini akan sungguh merepotkan jika kita membuat file lain dengan metode yang sama,artinya kita harus melakukan cara yang sama berulang-ulang (menyisipkan kode CSS kedalam HTML)
b. Eksternal, pembuatan kode CSS dan HTML terpisah. Artinya kita
membuatkan satu file CSS untuk kemudian file CSS tersebut dapat kita panggil berulang-ulang untuk dihubungkan dengan file HTML (melalui linked).
(35)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dilakukan di Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang beralamat di Jln. Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117 Telp (022) 4230031, 4230039, 4230054 Fax (022) 4203342 Toka 10039 Po Box 1163.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
1. Lahirnya Kereta Api di Bumi Indonesia
Pada tahun 1863 dibangun jalan kereta api yang pertama di Indonesia yang menhubungkan Kota Semarang dan Kota Yogyakarta. Pembangunan itu diselenggarakan oleh perusahaan Kereta Api swasta, Nederlands Indische Spoor weg Maatschappij ( NIS ).
Pada tanggal 10 Agustus 1867 diresmikan pemakaian lintas Kereta Api pertama yang menghubungkan Semarang ( Setasiun Kemijen ) denga Tanggun, lintas sepanjang 14km.
Jalur Kereta Api ini selesai dibangun sampai Yogyakarta ( Setasiun Lempuyangan ) pada tahun 1872.
(36)
2. Perkembangan Kereta Api Sesama Pemerintah Hindia – Belanda Dalam kurun waktu 50tahun sejak dimulai pemasangan jalan Kereta Api pertama pembangunan jaringan, Kereta Api di Pulau Jawa dan Sumatera melaju pesat xsehingga mencapai ± 6.800 km di Pulau Jawa ± 4.800 km dan di Sumatera ± 2000 km.
Diluar Jawa dan Sumatera pernah juga dipasang jaringan Kereta Api di Sulawesi dengan panjang ± 35 km yang menghuungkan Kota Ujungpandang ( Makassar ) dengan Takalar yang ternyata tidak umur panjang.
Pesatnya perkembangan Kereta Api pada masa itu berlatar belakang pada dua motivasi pokok.
a. Makin pesat perkembangan usaha perkebunan yang menghasilkan komditi
ekspor yang sangat menguntungkan dijual dipasaran Eropa memerlukan alat angkutan yang cepat, aman, murah serta mampu untuk mengangkut dalam jumlah besar.
b. Pemerintah Hindia Belanda memerlukan alat angkutan dan perhubungan
untuk memperlancar jalannya adminisrasi pemerintahan penjajahan serta mendukung kelangsungan bercokolnya penjajahan Belanda atas bumi dan Bangsa Indonesia.
Jaringan Kereta Api yang merupakan sarana yang sangat vitalbagi pemerintah Hindia Belanda dibangun oleh pemerintah sendiri. Pengusahaannya diserahkan kepada Staats Spoorwegen ( disingkat : S. S ), suatu bentuk usaha milik Negara ( Staatsbedrijf ) yang bernaung dibawah Departemen Lalu Lintas dan Pengairan ( Verkeer en Watertaat ).
(37)
Disamping itu, pemerintah mengizinkan beberapa banyak modal swasta ( terutama modal Belanda ) turut serta mengusahakan perkereata apian di Indonesia. Jumlah perusahaan perkereta apian swasta mencapai 12 ( dua belas ) perusahaa, umumnya bermofit komersial untuk beramai-ramai sebnayak mungkin memperolrh keuntungan, mengeduk kekayaan dari bumi Indonesia, meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan negara dan Bangsa Belanda di daratan Eropa.
Dengan terjadinya pergolakan dalam perekonomian yang menghantui seluruh dunia dalam permulaan dasawarsa ke empat abad 20 ( malaise = resensi ), sebagian besar dari perusahaan Kereta Api swasta mengalami kerugian sehingga terpaksa menghentikan pengusahaanya atau menggabungkan diri membentuk Gabungan Perusahaan Kereta Api.
3. Kereta Api Dalam penduduk Jepang
Dengan datanggnya Jepang di Indonesia sejak tahun 1942, perkereta apian di Jawa dan di Sumatera terpisah karena Pulau Jawa dikuasai oleh Angkatan darat ( Rikugun ) dan Sumatera dikuasai Angkatan Laut ( Kaigun ).
Tugas perkereta apian pada waktu itu terutama ialah menjadi sarana untuk memenangkan perang Asia Timur Raya.
Seluruh perkereta apian di Jawa disatukan dalam peraturan dan pengoperasian dikelola oleh Rikuyu Sokyoku ( Jawatan Angkutan Darat ) termasuk angakatan Kendaraan bermotor ( sekarang : DAMRI ) dan kendaraan tak bermotor ( gerobag sapi, kuda dsb ).
(38)
Masa pendudukan Jepang bagi perkereta apian di Indonesia ditandai dengan banyaknya lintas Kereta Api yang dibongkar, dipindahkan ke garis depan penerangan ( India, Burma dan thailand ) dengan peralatan dan pegawainya. Tenaga dan peralatan yang tertinggi di Jawa dan Sumatera diperas habis-habisan, siang-malam untuk keperluan perang.
Meskipun masa pendudukan Jepang mengakibatkan penderitaan lahir-batin yang hampir tak terpikul lagi oleh bangsa Indonesia tetapi beberapa tindakan dari penguasa perkereta apian ada juga hikmah yang dapat dipetik. Khususnya bagi masyarakat perkereta apian dalam periode-periode berikutnya:
a. Dalam masa pendudukan Jepang, praktis berjalannya roda perkereta apian dilaksanakan oleh tenaga bangsa Indonesia, menggantikan tenaga-tenaga Belanda yang sebelumnya menduduki semua jabatan kunci sehingga secara serta merta pegawai bangsa Indonesia memperoleh kesempatan dan dipaksakan untuk memegang hampir semua jabatan pimpinan.
b. Pada masa itu banyak tenaga-tenaga muda berpendidikan menegah dan
tinggi diterima sebagai pegawai baru yang kemudian ternyata merupakan motor, peloopor yang menjiwai dan melaksanakan perebutan kekuasaan atas perkereta apian dari tangan bangsa Jepang.
c. Latihan-latihan kepemudaan dalam segi-segi pembinaan disiplin,
pengetahuan kemiliteran seperti adanya Seinenden ( Barisan Pemuda ), Keibodan ( Barisan pertahan / Pengamanan ), Kunrenyo / Yoseizyo ( Pusat-pusat latihan kepegawaian ) dsb, memberikan dasar-dasar keberanian untuk
(39)
menghadapi tantangan, pantangan menyerah serta kesanggupan untuk berkorban demi mencapai sasaran.
4. Kereta Api Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Sesuai dengan bunyi Ploklamasi Kemerdekaan yang dinyatakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, maka masyarakat Kereta Api telah melaksanakan pengalihan kekuasaan perkereta apian dari tangan bangsa Jepang dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Misalnya dari Semarang pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh beberapa tokoh masyarakat Kereta Api dengan dukungan dari angkatan mudanya telah dibentuk panitia pengambil alihan kekuasaan atas Kereta Api jawa Tengah dengan nama “Putjuh Pimpinan Kereta Api Djawa Tengah”.
Pergolakan masyarakat Kereta Api Jawa Timur di Surabaya telah dimulai dalam bulan September 1945 dengan klimaks pengambil alihan kekuasaan Eksplotasi Timur pada tanggal 1 Oktober 1945.
Di Jakarta Dewan Pimpinan Perjoeangan dibentuk pada tanggal 3 September 1945 dan esok harinya tanggal 4 September 1945 seluruh unit-unit Kereta Api di Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya telah diambil alih oleh bangsa Indonesia.
Pengambil alihan Kereta api di Sumatera umumnta terlaksanan dalam bulan Oktober 1945.
Pada tanggal 27 September 1945 Komite Nasional Indonesia kota Bandung diambil alih secara serentak esok harinya tanggal 28 September 1945.
(40)
Maka pada hari tanggal 28 September 1945 Dewan Pimpinan Kereta Api Republik Indonesia mengambil alih kekuasaan atas perkereta api dari tangan Jepang didukung oleh angkatan muda dan ribuan pegawai yang berkumpul dihalaman upacara Balai Besar di Bandung.
Maka hari itu kemudian ditetapkan sebagai hari resmi pengambil alihan seluruh kereta api di Indonesia menjadi hari Kereta Api yang pertama.
5. Mempertahankan Kekuasaan Bangsa atas Perkereta Apian
Pelaksanaan pengalihan kekuasaan dari tangan bangsa Jepang tidaklah selalu berjalan mulus. Jepang yang telah bertekuk lutut menyerah kalah kepada Sekutu, umumnya menaati perintah sekutu untuk tidak mengadakan perobahan-perobahan terhadap keadaan waktu Jepang menyatakan menyerah sehingga perkereta apian akan diserahkan kepada kekuasaan Sekutu yang akan datang.
Dibeberapa tempat pangalihan kekuasaan terpaksa dilaksanakan dengan secara paksa. Tidak jarang dengan penggunaan kekuatan physik dan kekerasan.
Usaha penjajah Belanda untuk bercokol kembali menjajah bangsa Indonesia serentak memperoleh perlawanan dari bangsa Indonesia yang telah merasa merdeka dan berdaulat sepenuhnya. Kereta Api Republik Indonesia dan seluruh masyarakat pegawainya secara sertentakpula mnegadakan perlawanan terhadap tiap usaha Belanda untuk mengambil alih perkereta apian.
Usaha untuk mengkonsolidir, menata organisasi serta merehabilitasi kerusakan kereta api terpaksa dilaksanakan sambil mempertahankan wilayah kekuasaan DKA RI. Jika serangan musuh tidak tertahan lagi ditempuh jalan
(41)
mengundurkan diri sambil merusak dan membumihanguskan bangunan dan peralatan agar tidak digunakan oleh musuh dengan tiap kali memindahkan kegiatan-kegiatan ketempat-tempat yang terlatak diluar jangkauan musuh.
Serangan musuh yang bertibu-tibu serta pengungsian yang terus menerus dilaksanakan tanpa mengetahui kapan berakhirnyamenyebabkan seleuruh keluarga pegawai DKA RI mengalami penderitaan yang belum pernah dialamiu selama hidupnya. Kehidupan kekeluargaan menjadi kacau balau karena kebanyakan herus meninggalkan rumah tangga secara mendadak tanpa sempat mengadakan persiapan seluruhnya. Ternyata sebagian besar dapat menerima dengan sabar pwnderitaan yang dialami dan dipikuk bersama suatu keyakinan bahwa semua penderitaan adalah merupakan pengorbanan yang harus dibayar untuk mempertahankan kemerdakaan dan kebebasan bangsa Indonesia dari belanggu penjajahan.
Sebagai kelanjutan dari pengalihan kekuasaan maka berbagai kegiatan untuk membangun dan menata kembali perkereta apian dilaksanakan bersamaa dengan kegiatan untuk melawan musuh dan mempertahankan wilayah Kereta Api Republik Indonesia.
a. Pusat pimpinan sibuk menata organisasi DKA RI sedangkan Pimpinan
Dearah sibuk mengatur pengoperasiankereta api yang merupakan alat angkutan utama bagi kehidupan rakyat maupun kepentingan pertahanan dan keamanan.
b. Para pegawai muda kereta api tergabung dalam Angkutan Muda Kereta Api
(42)
kebijaksaan pemimpin sambil mengobarkan semangat perjoangan melawan musuh dalam usaha mempertahankan proklamasi kemerdekaan.
c. Angkatan Muda membentuk barisan pertahanan dan pengamana DKA RI
dalam bentuk Polisi Kereta Api ( PKA ) yang ternyata menjadi inti dalam pembentukan TRI-KA ( Tentara Republik Indonesia Kereta Api ) kemudian menjelma menjadi infanteri A yang menjadi inti pula dari NAAD ( Djawatan Angkutan Angkatan Darat ).
d. Untuk kepentingan memepertahankan diri terhadap serangan musuh
dibentuk pula BPKA ( Badan Pembelaan Kereta Api ) yang bertugas untuk mengadakan usaha previntif menghadapi serbuan musuh seperti mempersiapkan kehancuran dan atau hangusan obyek-obyek kereta api yang vital, mempersiapkan pengungsian serta mengorganisir perlawanan dalam daerah yang diduduki oelh Belanda atau pembumi.
Meskipun dengan aksi Militer Belanda ke I pada tahun 1947 dan ke II pada tahun 1948 seluruh daerah Republik dimana terdapat jaringan-jaringan kereta telah diduduki ternyata Belanda hanya disana-sini dapat menjalankan kereta api dengan trayek-trayek terbatas karena sebagian besar pegawai kereta api tidak bersedia untuk bekerja kembali ke perusahaan kereta api dibawah kekeuasaan Belanda dan daerah-daerah diluar batas kota yang diduduki Belanda umumnya masih berada dalam kekuasaan pemerintah militer Republik.
Sampai berakhirnya pengoperasian kereta api secara teratur yang diakibatkan oleh serbuan Belanda dengan aksi Militer ke II bulan Desember 1948, DKA RI telah mampu mengemnab berbagai tuga sebagai aparat bangsa dan
(43)
negara Republik Indonesia yang sedangkan manata Pemerintahan dan mempertahankan diri terhadap serbuan Belanda.
Disamping menjadi satu-satunya alat angkutan pokok bagi kehidupan masyarakat serta gerakan militer berbagai tugas Negara telah ditunaikan dengan baik oleh masyarakat kereta api seperti pengungsian pemerintah Pusat dari Jakarta ke Yogyakarta, pengankutan atau Besar Soedirman dari Yogyakarta ke Jakarta untuk mengadakan perundingan dengan Beland, pengangkutan Tawanan Perang Sekutu dan repatriasi tentara Jepang, Panglima pengankutan beras untuk disumbangkan kepada India dan masih banyak lagi.
6. Kereta Api Setelah Penyerahan Kedaulatan
Penyerahan kedaulatan atau wilayah Indonesia kepada Negara Indonesia ( Serikat ) diikuti pula oleh pembentukan Djawatan Kereta Api ( DKA ) yang menjelmakan DKA RI dengan menyerap beberapa unsur dari perkereta apian yang dibentuk oleh Pemerintah Federal Belanda dengan nama SS / VS (Staatsspoorwegen Verenigd Spoorwebedrijf ) padda pemulaan tahun 1950.
Sejak itu dalam usaha untuk membangun dan mengembangkan perkereta apian agar dapat menjalankan missionnya sebagai aparat bangsa dann negara mengalami pasang surut. Status perkereta apian mengalami perubahan dari Jawatan menjadi Perusahaan Negara kemudian menjadi Perusahaan Jawatan yang juga merupakan usaha untuk menemukan status perkereta apian yang memungkinkan dapat melaksanakan tugas pokok dan perannanya seperti yang diharapkan oleh masyarakat pemakai jasa angkutan.
(44)
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi dan Misi
a. VISI
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders
b. MISI
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.
2. Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Perusahaan
a. 3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam
mencapai Visi dan Misinya.
b. 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan
Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
(45)
d. 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)
3. 4 Pilar Utama Pengusahaan Jasa Perkereta Apian
a. Keselamatan.
b. Ketepatan Waktu.
c. Pelayanan.
d. Kenyamanan.
4. Budaya Perusahaan
Gambar 3.2 Budaya Perusahaan
a. Integritas
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk
(46)
b. Profesional
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan
pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan,
membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.
c. Keselamattan
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.
d. Inovasi
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.
e. Pelayanan Prima
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).
(47)
3.1.3. Struktur Organisasi
Pada perusahaan besar dimana aktivitas dan tujuan semakin komplek maka tujuan tersebut dibagi ke unitu yang terkecil atau sub organisasi.
Struktur organisasi merupakan hal yang paling penting dalam perusahaan yang menggambarkan hubungan wewenang antara atasan dengan bawahan maupun bawahan dengan atasan. Masing-masing fungsi memiliki wewenang dan tanggung jawab yang melekat sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya agar tujuan dan sasaran dapat tercapai melalui efisiensi dan efektivitas kerja.
(48)
EVP Personnel Care And Control (EMC) Manager Recruitment & Retirement (EMCR) Manager Personnel Information System (EMCI) Manager Payroll Compensation (EMCP) Manager Employee Performance (EMCE) VP Organization Development (MO) Manager Human Resources Planning, Job Analysis & Measrement (MOA) Manager Business Process & Corporate Culture (MOB) Manager Organization Development (MOD) VP Industrial Realition (MI) Manager Industrial Internal & Eksternal Relation (MII) Manager Regulation & Welfare (MIR) Manager Personnel Administration & Evaluation (MIA) VP Assesment and Human Resource Development (MA) Manager Assesment & Pyschology (MAA) Manager Ompetency Development & Evaluation (MAC) Manager Resource Development (MAD) VP Kesehatan (MK) Manager Program & Pengendalian Pelayanan Kesehatan (MKP) Manager Kesehatan & Klaim (MKC) Manager Kesehatan Kerja (MKK) Manager Administrasi (MKA) EVP Training and Education (EMT) VP Academic Planning & Cooperation (EMTA) VP Standarization and Evaluation (EMTE) EVP Information System (EMI) VP IT Planning And Governance (EMIP) VP IT Design And Development (EMID) VP IT Operation (EMIO) VP Entreprise Resource Planning (EMIE) (M)
GM Training Centre (EMTM,EMTS,EMTO,EMTP,EMTT) RS RSKA
Swadana Medan MPK Area 1 s/d 13
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Direktorat SDM UMUM dan IT Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
(49)
EVP Personnel Care & Control (EMC) Manager Recruitment & Retiment (EMCR) Manager Personnel Information System (EMCI) Manager Payroll Compensation (EMCP) Manager Employee Performance (EMCE) Managing Director
Of Human Capital, General Affairs & Information
Technology Junior Manager Recruitment Junior Manager Retirement Junior Manager Personnel Information System Junior Manager Payroll & Compensation Junior Manager Employye Performance
Gambar 3.3.1 Struktur Organisasi EVP Personnel Care&Control Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Direktur SDM & Umum
a. Mengatur dan mengkoordinir unit-unit atau fungsi-fungsi yang berada dibawah kompartemen SDM dan staf, serta bertanggung jawab kepada direktur utama.
b. Menyusun program pengelolaan dan evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia
(SDM).
c. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement) secara
(50)
d. Dewan direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang mewakili pemerintah sebagai pemegang saham melalui Departemen Pertanian, Departemen Keuangan dan Departemen Perindustrian.
2. Information Technology
a. Mengmbil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak.
b. Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan
perangkat lunak.
c. Menerima permintaan user untuk masalah-masalah yang harus
diselesaikan.
d. Menyediaakan dukungan dan penyelesaian masalah konsumen baik
untuk konsumen internal maupun eksternal.
e. Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dan tanggung jawab yang diminta,
seperti dalam sertifikat dan menuruti rencana dasar perusahaan untuk membangun kecakapan dalam portofolio produk.
f. Mengerjakan macam-macam tugas terkait seperti yang diberikan.
g. Membentuk kekompakan maksimum dalam perusahaan bersama dengan
rekan-rekan dalam perusahaan.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan dan produser yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu
(51)
penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan juga merupakan suatu usaha yang sitematis dan terorganisasiyang menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban persoalan yang dihadapi.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan memaparkan apa, mengapa dan bagaimana masalah tersebut diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodologis yang telah dibicarakan sebelumnya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Metode Deskriptif Kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan yang berorientasi pemecahan masalah. Sedangkan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpulan data untuk pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya:
3.2.2.1. Jenis Data
1. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya baik
(52)
ditetapkan oleh peneliti dan sumber-sumber terselubung atau tertutup untuk diamati dan dicatat.
2. Data Sekunder adalah informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber
yang sudah ada. Data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri, pengumoulannya oleh peneliti adapun sumber-sumber dari data sekunder yaitu catatan perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs web dan intenet.
Dokumentasi yang didapat penulis pada adalah :
1. Profil serta struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
2. Formulir Pengajuan cuti dan Kartu cuti.
3. Data Kepegawaian.
3.2.2.2. Metode Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain wawancara, pengamatan (observasi), survei. Metode pengumpulan data tergantung pada karakteristik data yang dipergunakan tidak selalu sama untuk setiap variabel.
1. Pengamatan (observasi)
Adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana melakukan pengamatan selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.
(53)
2. Wawancara
Adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.
Menurut Ali, keunggulan wawancar sebagai alat penelitian adalah:
a. Wawancara dapat dilaksanakan kepada individu tanpa dibatasi oleh faktor
usia maupun kemampuan membaca.
b. Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitas karena
dilaksanakan secara tatap muka.
c. Wawancara dapat dilaksanakan langsung kepada responden yang diduga
sebagai sumber data (dibandingkan dengan angket yang mempunyai kemungkinan diisi oleh oranglain).
d. Wawancara dapat dilaksakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang
diperoleh baik melalui observasi terhadap obyek manusia maupun bukan manusia juga hasil yang diperoleh melalui angket.
Metode penelitian dengan wawancara adalah suatu metode penelitian pengumpulan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait di lembaga atau instansi tersebut. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan data yang akurat dari sumbernya langsung.
(54)
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Pendekatan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan,
pengolahan dan pencarian data.
Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan pengolahan dan pencarian data peminjaman serta pengembalian yang berbasis komputer dengan memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang baru.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode pendekatan terstruktur. Perancangan sistem ini meliputi flowmap, diagram kontek, diagram data flow dan lain-lain. Tahap ini akan memberikan gambaran mengenai aliran informasi dan proses yang sedang berjalan dalam sistem.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Pada metode pengembangan sistem penulis menggunakan metode Waterfall, model ini sering disebut dengan “Classic Life Cycle” atau Model Waterfall.
Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial linear (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air
(55)
terjun ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap
pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun:
Pengujian Pengodean
Analisis Desain
Sistem / Rekayasa Informasi
Gambar 3.4 Waterfall
(Rosa A.S – M. Shalahudin, 2011:27)
a. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agara dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user . spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak temasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, repsentasi antarmuka dan prosedur pengodean. Tahap ini mentraslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
(56)
c. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secraa dari lojikdan funsional dan memastikan bahwa semua bagian bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan pernagkat lunak yang sudah ada tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1. Flow Map
Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus laporan dan formulir termasuk tembusan. Flowmap digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antar sub kerja yang akan menggerakkan sistem.
(57)
2. Diagram Kontek
Diagram kontek adalah alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram kontek merupakan kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3. Data flow Diagram
Data Flow Diagram adalah alat yang digunakan pada metedologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambrakan arus data didalam sistem dengan terstruktur untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik data tersebut yang mengalir.
4. Kamus Data
Kamus Data adalah katalog fakta data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap serta dapat dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD, keterangan lebih lengkap tentang struktur dari suatu arus data dalam DFD terdapat pada kamus data.
5. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan basis data yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, dalam pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data. Salah satu cara yang dapat dilkaukan untuk merancang basis data seperti berikut:
(58)
a. Normalisasi
Normalisasi adalah proses penyusunan tabel-tabel yang tidak redunden (double) yang menyebabkan anomali pada saat operasi manipulasi data seperti tambah, ubah dan hapus.
b. Tabel Relasi
Tabel Relasi adalah penggambaran hubungan antar tabel-tabel yang ada pada sistem pengolahan data.
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian Black Box terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Jika ada yang unit yang tidak sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian yang kedua yaitu white box testing.
(59)
4.1. Analisis yang sedang berjalan
Analisis sistem yang berjalan merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem yang dilakukan berdasatkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat dibuat diagram alir dokumen (Flowmap)
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan.
1. Nama Dokumen : Formulir Cuti
Sumber : Bagian Sumber Daya Manusia
Rangkap : 2
Deskrips : Formulir cuti digunakan untuk pegawai yang akan
(60)
Elemen Data : NIPP, Nama, Pangkat / Gol.Ruang, Jenis cuti, Sisa cuti, Lama cuti, Tanggal mulai, Tanggal akhir, Alamat selama cuti, Persetujuan, Tanggal ACC.
Periode : Dilakukan pada saat pegawai akan mengambil
cuti.
2. Nama Dokumen : Kartu Cuti
Sumber : Bagian Sumber Daya Manusia
Rangkap : 1
Deskripsi : Untuk mengetahui pegawai yang sudah mengambil
hak cuti
Elemen Data : No, Jenis cuti, Sisa cuti, Tanggal mulai, Tanggal
akhir, Keterangan
Periode : Pada saat pegawai yang telah mengambil hak cuti
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Analisis prosedur yang berjalan merupakan analisis terhadap objek yang diteliti untuk mengetahui objek yang terlibat, adapun prosedur yang sedang berjalan pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Bandung adalah sebagai berikut:
1. Pegawai mengisi formulir cuti.
2. Pegawai menyerahkan formulir permohonan cuti ke bagian Sumber Daya
Manusia dan dokumentasi untuk dievaluasi yang masih menjadi hak cuti pegawai yang bersangkutan.
(61)
3. Pegawai yang bersangkutan mengajukan cuti yang diserahkan langsung kepada atasannya.
4. Setelah disetujui dan ditandatangani oleh atasannya, pegawai yang
bersangkutan menyerahkan permohonan cuti tersebut ke bagian Sumber Daya Manusia dan dokumentasikan.
(62)
4.1.2.1. Flow Map Flowmap
SDM Atasan
Pegawai
Form yang telah diisi
Form yang telah diisi Memeriksa data pegawai Sesuai quota ya tidak Persetujuan cuti dan tandatangan setuju Pengajuan cuti yang
ditolak tidak
ya Pencatatan data
pegawai Informasi pengajuan
cuti yang di tolak
Informasi persetujuan cuti Persetujuan cuti
Informasi pengajuan cuti yang di tolak
A1 Persetujuan cuti dan tandatangan Quota berkurang
Gambar 4.1 Flowmap yang berjalan
Keterangan:
(63)
4.1.2.2. Diagram Konteks Pegawai SI Cuti SDM Atasan Pengajuan cuti Info persetujuan Data pegawai Data cuti Pengajuan cuti Info persetujuan persetujuan
Gambar 4.2 Diagram konteks yang berjalan
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Pegawai 1. Memeriksa data pegawai 2. periksa cuti pegawai (sisa cuti>0 atau hangus 3. Proses cuti 4. Persetujuan cuti 5. Mencatat data pegawai 6. Pemberitahuan cuti Data pegawai Form yang
telah diisi Data pegawai
data pegawai dan jml.cuti
data pegawai dan jml.cuti
Info cuti Jenis cuti Info persetujuan Persetujuan cuti In fo Ac c/t ola k
Info data cuti Persetujuan cuti Atasan jenis cuti SDM Data pegawai Data pegawai
(64)
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan
Dari hasil penelitian dan analisis sistem cuti yang sedang berjalan pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO), penulis mengambil kesimpulan bahwa masih terdapat kekurangan pada sistem tersebut. Adapun kekurangan dari sistem yang ada saat ini sebagai berikut:
1. Masih manualnya sistem cuti yang digunakan dalam pengisian formulir cuti.
2. Masih terjadinya penumpukan data serta pengolahan pencarian data.
Sedangkan solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut antara lain adalah:
1. Membuat rancangan sutu sistem aplikasi cuti secara otomatis agar lebih cepat sehingga pegawai dapat mengisi formulir tersebut.
2. Pembuatan database untuk menghindari kerangkapan data dan
mempermudah pencarian data.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dari proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifittas kerja agar
memunuhi hasil yang diinginkan. Perancangan didefinisikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dalam
(65)
perancangan suatu sistem tidak terlepas dari hasil analisis sistem yang baru dapat dibuat oleh suatu peancangan.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem adalah memberikan gambaran secara umum
kepada pemakai tentang sistem yang baru. Perancangan dapat
mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi, objek yang digunakan, perangan arsitektur program yang akan dibuatdan perancangan tampilan serta menu.
Dalam perancangan ini penulis memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Membuat sistem informasi sistem aplikasi pengambilan cuti dapat
membantu kantor pusat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dalam memproses analisa dalam pengambilan cuti.
2. Mempermudah pegawai dalam melakukan pengambilan hak cuti.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem yang diusulkan merupakan tahapan lebih lanjut dari sistem yang berjalan yang merupakan pemecahan masalah yang dapat membatu permasalahan dari sistem yang dianalisis.
Sistem yang dibangun adalah sistem aplikasi pengambilan cuti dimana sistem ini dapat mempermudah dalam pengambilan cuti yang langsung tersimpan di database sehingga dapat menghindari adanya kesamaan penginputan data.
(66)
Selain itu mempercepat dan mempermudah mengakses atau mengolah data yang diusulkan yang berguna bagi pegawai.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan prosedur yang diusulkan merupakan satu ttahap untuk memperbaiki atau meningkatkan sistem yang berjalan. Pada tahapan prosedur yang diusulkan terjadi perubahan pada sistem yang sama namun dimana perancangan sistem aplikasi pengambilan cuti yang telah terkomputerisasi. Pegawai dapat login terdahulu sebelum mengisi formulir pengajuan cuti yang telah disediakan pada sistem. sedangkan atasan sebagai menvaliidasi proses persetujuan pengajuan cuti dan admin hanya memaintenance sistem jika ada beberapa perubahan data yang harus dirubah, dihapus dan diupdate. Dibandingkan dengan sistem yang diusulkan ini lebih efektif karena dapat memudahkan pegawai untuk dapat mengakses langsung pengambilan hak cuti.
(67)
4.2.3.1. Diagram Konteks PEGAWAI ATASAN ADMIN SA CUTI Data cuti Data login Info cuti Info login Info riwayat cuti Data login
Data cuti
Info login
Info cuti
Info riwayat cuti
D at a je n is cuti D at a jenj ang pangkat D ata pegawai D at a login info je nis cut i In fo jenj ang pangkat Info pega w ai In fo login D at a u ser Info us er
(68)
4.2.3.2. Data Flow Diagram
a. DFD level 1
3.0 Pengelolaan Riwayat cuti 4.0 Pengelolaan Data pegawai 1.0 Login 2.0 Pengelolaan Data cuti PEGAWAI ATASAN ADMIN 5.0 LogOut data login Login valid Jenis cuti Cuti
Info riwayat cuti
info login login valid data login info login Pegawai data cuti info cuti data cuti info cuti d a ta je n is cu ti
data jenis cuti
d a ta j e n is cu
ti da
ta je n is cu ti data logout Jenjang pangkat data logout d a ta j e n is cu ti in fo je n is cu ti
data jenis cuti
data pegawai in fo p e g a w a i data pegawai d a ta p e g a w a i d a ta j e n ja n g p a n g ka t in fo j e n ja n g p a n g ka t d a ta j e n ja n g p a n g ka t d a ta je n ja n g p a n g ka t data logout data riwayat cuti
(69)
b. DFD level 2 proses 1 1.1 Input username & password PEGAWAI ADMIN ATASAN 1.3 Validasi login 1.2 Verifikasi username & password Data login Data login Pegawai D a ta p e g a w a i Da ta p e g a wa i Info login Data login in fo l o g in Info login
(70)
c. DFD level 2 proses 2 2.1 Mengisi Pengajuan cuti PEGAWAI ADMIN ATASAN 2.3 Informasi Pengajuan cuti 2.2 Verifikasi Pengajuan cuti Data cuti Data cuti Pegawai D a ta pe g aw ai Info cuti inf o da ta je n is c ut i 2.4 Riwayat Jenis cuti Data cuti Jenis Cuti Cuti In fo c ut i In fo c u ti D a ta jen is c u ti
Info jenis cuti
data cuti
info data jenis cuti data jenis cuti
(1)
5.1.7. Penggunaan Program
1. Buka aplikasi pengambilan cuti dengan mengetikan alamat localhost pada browser.
2. Setelah membuka aplikasi pengambilan cuti, akan dihadapkan dengan tampilan login.
3. Setelah melakukan login, pegawai atau atasan dapat melakukan pengajuan cuti sesuai dengan kebutuhannya.
4. Setelah melakukan pengajuan cuti pegawai maupun atasan maka atasan atas melakukan persetujuan pengajuan tersebut dan dapat melihat data pengajuan cuti yang telah diajukan dan mendapat persetujuan.
5. Untuk bagian admin hanya memaintenance seperti data pegawai, data user, jenjang pangkat dan jenis cuti.
5.2. Pengujian
Tujuan dari pengujian sistem adalah untuk memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Adapun hasil dari pengujian tersebut adalah sebagai berikut :
5.2.1. Rencana Pengujian
Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian Black Box yang berfokus pada persyaratan atau kebutuhan fungsional perangkat lunak yang dibuat. Pengujian Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian Pada Kantor
(2)
103
Pusat PT. Kereta Api (PERSERO) menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari pengisian data pengajuan cuti sistem aplikasi yang telah dibuat.
Table 5.5 Tabel Rencana Pengujian Menggunakan Metode Black Box
Kelas Uji Butir Uji Tingkat
Pengujian
Jenis Pengujian
Login Melakukan login Unit Black Box
Pengujian Pengisian Data
Pengisian data pengajuan cuti, persetujuan cuti, riwayat cuti, data pegawai, data user, data jenjang pangkat dan data jenis cuti
Unit Black Box
Verifikasi Proses
Proses input data Proses edit data Proses hapus data Proses simpan data Proses menampilkan data
Unit Black Box
5.2.2. Kasus dan Pengujian
Pengujian Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dilakukan oleh pegawai, atasan dan admin. Adapun tabel pengujiannya dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
5.2.2.1.Pengujian Login Pegawai
Tabel 5.6 Pengujian Login Pegawai
Kasus dan Hasil Uji Login Pegawai (Data Normal) Data Masukan Data Yang
Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username : 43564 Dapat masuk ke Dapat melakukan [x] Diterima
(3)
Password : nadya Form sesuai dengan hak akses user
pengisian data secara benar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji Login User (Data Salah) Data kosong atau
tidak terdaftar Keluar pesan ”username atau password salah” Menampilkan pesan ”Anda Tidak terdaftar”
[ ] Diterima [x] Ditolak
5.2.2.2. Pengujian Login Atasan
Tabel 5.7 Pengujian Login Atasan
Kasus dan Hasil Uji Login Pegawai (Data Normal) Data Masukan Data Yang
Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username : 46921
Password : rini
Dapat masuk ke Form sesuai dengan hak akses user
Dapat melakukan pengisian data secara benar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
[x] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji Login User (Data Salah) Data kosong atau
tidak terdaftar Keluar pesan ”username atau password salah” Menampilkan pesan ”Anda Tidak terdaftar”
[ ] Diterima [x] Ditolak
(4)
105
5.2.2.3. Pengujian Login Admin
Tabel 5.8 Pengujian Login Admin
Kasus dan Hasil Uji Login Pegawai (Data Normal) Data Masukan Data Yang
Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username : 12345
Password : admin
Dapat masuk ke Form sesuai dengan hak akses user
Dapat melakukan pengisian data secara benar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
[x] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji Login User (Data Salah) Data kosong atau
tidak terdaftar
Keluar pesan ”username atau password salah”
Menampilkan pesan ”Anda Tidak terdaftar”
[ ] Diterima [x] Ditolak
5.2.3. Kesimpulan Data Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perangkat lunak sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian PT. Kereta api indonesia (persero) secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
(5)
106
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) maka dapat diambil kesimpulan yaitu dengan perancangan Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian Pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) ini merupakan perancangan dari sistem sebelumnya yang masih menggunakan cara kerja manual, maka dapat diambil kesimpulan yaitu dengan adanya sistem basis data yang terintegrasi dalam perancangan sistem aplikasi ini maka proses pengajuan dan persetujuan cuti dapat dilakukan dengan cepat dan efektif serta tidak mengalami keterlambatan.
6.2.
Saran
Untuk meningkatkan kinerja dari bahwa sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian pada kantor pusat PT. Kereta api indonesia (persero), maka penulis memberikan saran yaitu aplikasi ini diharapkan dapat digunakan pada semua bagian yang terdapat pada kantor pusat dan daop.
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE
A.
DATA PRIBADI
Nim : 1.05.09.050
Nama : Desi Subarkah
Jenis Kelamin : Wanita
Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 2 Desember 1991
Alamat Lengkap : Babakan stasiun rancaekek no.142 RT 06 RW 06 Desa Rancaekek Wetan Kec. Rancaekek
Kab.Bandung – 40394 No. Telepon / Hp : 089687465012
Email : desisubarkah@yahoo.com
B. PENDIDIKAN
1997 – 2003 : SDN 3 RANCAEKEK 2003 – 2006 : SMP AL-MA’SOEM
2006 – 2009 : SMA PASUNDAN 3 BANDUNG